Defenisi Operasional Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

b. Bagi bank, sebagai infomasi dalam mengelola dan memperbaiki kinerja keuangan. c. Bagi Investor, sebagai informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di industri perbankan. d. Bagi Peneliti Lanjutan , sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1. Variabel Independen variabel bebas yaitu ROA, ROE, NIM, DER, EPS, PER, dan LDAR 2. Variabel Dependen variabel terikat yaitu return saham. b. Laporan keuangan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009 dalam bentuk tahunan. c. Data harga saham industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009.

2. Defenisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: a. Variabel Independen X 1. Irmayanto 2009:91 menyatakan bahwa Return on Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan aset bank dalam memperoleh keuntungan. Semakin tinggi ROA suatu bank, semakin baik produktifitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih. Rumus yang digunakan sebagi berikut: 2. Irmayanto 2009:91 menyatakan bahwa Return on Equity ROE mengukur kemampuan modal sendiri dalam memperoleh keuntungan bersih bank. Semakin tinggi ROE, semakin baik produktifitas modal sendiri dalam meraih laba. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 3. Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank menghasilkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan income producing assets Koch, Timothy, 1995:116 Rumus yang digunakan sebagai berikut: 4. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang- utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang NIM = x 100 ROA= x 100 ROE = berasal dari modal bank sendiri. Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya utang Dendawijaya, 2005:122. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 5. Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham Darmadji, 2006:195. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 6. Price Earning Ratio PER merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi Harahap, 2008:311. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 7. Long term Debt to Assets Ratio LDAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau DER= ekuitas g totalu tan EPS= PER= dananya diperoleh dari sumber-sumber utang jangka panjang Dendawijaya, 2005: 122. Rumus yang digunakan sebagai berikut: b. Variabel Dependen Y Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham yang digunakan adalah return saham tahunan yang terdiri dari capital gain loss dan yield Jogiyanto, 2005:53. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Return saham= 1 1 − − + − t t t t P D P P

3. Populasi dan Populasi Sasaran