Definisi Flu Burung Avian Influenza Etiologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Flu Burung

2.1.1. Definisi Flu Burung Avian Influenza

Penyakit Flu Burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan virus influenza yang ditularkan oleh unggas. Influenza A H5N1 adalah penyebab wabah flu burung pada hewan di Hong Kong, Cina, Vietnam, Thailand, Indonesia, Korea, Jepang, Laos, Kamboja kecuali Pakistan H7N7 Rahardjo, 2004. Secara umum, influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala, dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri Nelwan, 2006. Sedangkan Gejala avian influenza yang ada pada manusia seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri sendi sampai infeksi selaput mata konjungtivitis. Bila keadaan semakin memburuk dapat terjadi severe respiratory distress dan pneumonia yang menyebabkan kematian Aditama, 2004.

2.1.2 Etiologi

Flu burung atau Avian Influenza AI, termasuk virus Influenza A bersama-sama dengan virus Influenza B dan C, virus ini merupakan famili Orthomyxoviridae. Virus Influenza A dapat menginfeksi unggas, termasuk ayam, itik, angsa, kalkun dan berbagai jenis burung dara, burung camar, burung elang, babi, kuda, anjing laut serta manusia. Sementara virus Influenza B dan C hanya menginfeksi manusia. Dengan mikroskop elektron virus Avian Influenza mempunyai 8 segmen yang terdiri dari rangkaian RNA dengan ukuran 80-120 nanometer. Setiap virus mempunyai 500 spike. Segmen ini merupakan genome yang akan menghasilkan protein untuk hidupnya. Kedelapan segmen ini terdiri dari hemaglutinin HA, neuroaminidase NA, nukleoprotein NP, matriks M, polimerase A PA, polimerase B1 PB1 dan polimerase B2 PB2 serta non struktural NS. Kedelapan segmen tersebut akan menghasilkan 10 macam gen M matriks dan NS non struktural Rahardjo, 2004. Virus Avian Influenza ini dibungkus oleh glikoprotein dan dilapisi oleh lemak ganda bilayer lipid. Glikoprotein HA hemaglutinin dan NA neuroaminidase merupakan protein permukaan yang sangat berperan dalam penempelan dan pelepasan virus dari sel inang. Protein HA hemaglutinin merupakan bagian terbesar dari spike yaitu 80 dan NA neuroaminidase sebesar 20. Sedangkan NP nukleoprotein dan M matriks digunakan Universitas Sumatera Utara untuk membedakan antara virus Influenza A dengan B atau C. Virus Influenza A ini bersifat sangat mudah mutasi, terutama pada HA hemaglutinin dan NA neuroaminidase. Sampai saat ini berdasarkan struktur HA hemaglutinin terdapat 15 subtipe, H1 – H15 dan berdasarkan NA neuroaminidase terdapat 9 subtipe N1 – N9. Hal ini disebabkan virus ini sangat unik karena mampu mengubah diri melalui proses antigenic drift dan antigenic shift sehingga sulit dikenali sistem kekebalan seseorang Rahardjo, 2004.

2.1.3. Epidemiologi