Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Brigham dan Houston 2006, Sjahrial 2009, Warsono2003, diolah
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah variable Financial Leverage mempunyai pengaruh terhadap Earning Per Share EPS pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Financial Leverage dengan indikator Debt to
Total Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Long Term Debt To Total Asset LDAR dan Long Term Debt to Equity LDER terhadap
Earning Per Share EPS pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat di dalam penelitian ini adalah :
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis di bidang Manajemen Keuangan.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
LDER X
2
Universitas Sumatera Utara
Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
c. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi pihak lain, seperti Investor, mahasiswa, atau
masyarakat umum yang ingin meningkatkan pemahaman tentang hal yang berkaitan dengan perolehan EPS.
F. Metodologi Penelitian
1. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini terdiri atas hal-hal berikut ini: a.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian, yaitu :
1 Variable independen X di dalam penelitian ini adalah Debt to
Total asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Long Term Debt To Total Asset Ratio LDAR, Long Term Debt To Equity
Ratio LDER. 2
Variable dependen Y di dalam penelitian ini adalah Earning Per Share EPS.
b. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2009.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : a.
Variabel Debt To Total Asset Ratio X
1
Universitas Sumatera Utara
Debt to Total Asset Ratio merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.
Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rumus Van Horne, 2005: 209 :
X 100
b. Variable Debt to Equity Ratio X
2
Debt to Equity Ratio adalah rasio utang yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan kreditur dengan jumlah modal
sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Rumus Van Horne, 2005:209 :
X 100
c. Variabel Long Term Debt To Total Asset Ratio X
3
Long Term Debt to Total asset adalah rasio yang menunjukkan besarnya tingkat penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan
dengan total aset yang dimiliki perusahaan.
X 100
d. Variabel Long Term Debt To Equity Ratio X
4
Universitas Sumatera Utara
Long Term Debt To Equity Ratio
adalah rasio yang memperbandingkan proporsi utang jangka panjang dengan ekuitas
saham biasa. Semakin tinggi rasio LDER, maka semakin besar risiko yang ditanggung para pemegang saham Warsono, 2003:239.
X 100
e. Variable Earning Per Share Y
EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat
menjalankan operasinya. Rumus Brigham dan Houston, 2006:52 :
3. Populasi dan Populasi Sasaran
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan emiten sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
sejak tahun 2005 sampai dengan 2009. Penelitian menggunakan populasi sasaran. Kriteria perusahaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteria berikut ini : a.
Perusahaan yang terus listing tercatat di BEI mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2009
Universitas Sumatera Utara
b. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya yang telah
diaudit menggunakan tahun buku berakhir 31 Desember c.
Perusahaan menggunakan modal pinjaman hutang
Tabel 1.2 Jumlah Populasi Sasaran Berdasarkan Karakteristik
Ditetapkan
No Karakteristik Populasi Sasaran
Jumlah 1
Industri yang termasuk dalam sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2005-2009
21 2
Perusahaan yang tidak mempublikasikan Laporan Keuangan selam tahun 2005-2009
3 3
Perusahaan yang tidak menggunakan modal pinjaman hutang
5 Jumlah populasi sasaran
13
Sumber : www.idx.co.id data diolah
Adapun perusahaan yang termasuk dalam populasi sasaran dalam penelitian ini terdiri dari 13 perusahaan dari sektor makanan dan
minuman. Nama-nama perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.3 :
Tabel 1.3 Nama-nama perusahaan yang diteliti
No Kode Emiten
Perusahaan
1 AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk 2
CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk
3 FAST
Fastfood Tbk 4
DAVO PT Davomas Abadi Tbk
5 INDF
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 6
JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
7 MYOR
PT Mayora Indah Tbk 8
PSDN Pt Prasidha Aneka Niaga Tbk
9 SIPD
PT Sierad Produce Tbk 10
SKTL PT Sekar Laut Tbk
11 SMAR
PT Smart Tbk 12
TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk
13 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading
Universitas Sumatera Utara
Company Tbk
Sumber : www.idx.co.id , 14 Agustus 2010
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id
dan www.duniainvestasi.com mulai dari bulan Desember 2010 sampai
dengan Februari 2011.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan perusahaan periode 2005 sampai dengan 2009 yang
diperoleh dari website www.idx.co.id , www.duniainvestasi.com serta buku-buku referensi, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik
bahasan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik dokumentasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber data
yang relevan dengan penelitian, yaitu melalui buku, jurnal, skripsi, dan data-data internet.
7. Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analisis statistik. Bila dilihat dari tinjauan
penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh dari Financial Leverage terhadap Earning Per Share, maka metode analisis data yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Metode Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
b. Model Analisis Statistik
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang et all., 2010:91. Uji ini dilakukan melaui
pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel- variabel bebas dalam persamaan regresi berganda tersebut saling
berkorelasi atau tidak. Interprestasi menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas. Situmorang et all.,
2010:129.
Universitas Sumatera Utara
Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan:
1. Bila VIF 5, artinya terdapat masalah multikolinieritas 2. Bila VIF 5, artinya tidak terdapat masalah multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya Situmorang et all., 2010:113.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antar anggota grup
tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan terjadi homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak
sama maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang et all., 2010:98 .
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada tahap ini dijelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen dengan metode regresi linier berganda dengan rumus :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y = EPS earning per share
a = konstanta X1 = DAR debt to total asset ratio
X2 = DER debt to equity b
1
b = koefisien regresi variabel DTA
2
e = error = koefesien variabel DER
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
Ha : b = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara
variabel DTA, DER, LDAR, LDER secara bersama-sama terhadap EPS.
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
Pada penelitian ini nilai F ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara
variabel DAR, DER, LDAR, LDER secara bersama-sama terhadap EPS.
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
Kriteria pengambilan keputusan : pada tingkat signifikan α = 5
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
Ha diterima jika F pada α = 5
hitung
F
tabel
pada α = 5
2. Uji Parsial Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah parsial. Adapun bentuk
pengujiannya adalah : H
: b
1
H =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel DAR terhadap variabel EPS.
a
: b
1
H ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel DAR terhadap variabel EPS. : b
2
H =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel DER terhadap variabel EPS.
a
: b
2
H ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel DER terhadap variabel EPS. : b
3
H =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel LDAR terhadap variabel EPS.
a
: b
3
H ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel LDAR terhadap variabel EPS. : b
4
=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel LDER terhadap variabel EPS.
Universitas Sumatera Utara
H
a
: b
4
Pada penelitian ini nilai t ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel LDER terhadap variabel EPS.
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
Kriteria pengambilan keputusan: pada tingkat signifikan α = 5
H diterima jika t
hitung
t
tabel
H pada
α = 5 ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
d. Koefisien Determinasi
Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai
Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar dalam
penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen
ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke
dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi
model Situmorang et al, 2010:144.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hutabarat 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis pengaruh rasio leverage dan rasio likuiditas terhadap Earning Per Share pada
industry makanan dan minuman yang telah Go Public di BEI”. Variabel bebas yang diuji adalah Debt to Total Asset Ratio dan Long Term Debt Debt to
Equity Ratio, Current Ratio, variabel terikatnya adalah Earning Per Share. Metode analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menguji
variabelnya secara simultan dan parsial. Hasil uji simultan uji F menunjukkan bahwa semua variabel dapat mengestimasikan EPS dalam
model analisis. Sedangkan uji parsial uji t menunjukkan bahwa pada sektor industry makanan dan minuman Debt to Total Asset Ratio DAR berpengaruh
positif pada Earning Per Share EPS dan variabel Long Term Debt to Equity Ratio LDER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Earning Per Share
EPS. Sibarani 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis pengaruh
Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share pada Perusahaan Sektor Properti dan Sektor Manufaktur yang go public di
BEI”. Variabel bebas yang diuji adalah Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio, variabel terikatnya adalah Earning Per Share. Metode analisa
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menguji variabelnya secara simultan dan parsial. Hasil uji simultan uji F menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
semua variabel dapat mengestimasikan EPS dalam model analisis. Sedangkan uji parsial uji t menunjukkan bahwa pada sektor properti masing-masing
variabel Debt to Total Asset Ratio DTA dan Debt to Equity Ratio DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Earning Per Share EPS.
Sedangkan pada sektor manufaktur diperoleh variabel Debt to Total Asset Ratio DTA berpengaruh positif pada Earning Per Share EPS dan variabel
Debt to Equity Ratio DER berpengaruh negative dan signifikan terhadap Earning Per Share EPS.
B. Saham