Jika disajikan bersama, semua laporan ini memberikan gambaran akuntansi atas operasi dan posisi keuangan perusahaan.
D. Analisis Rasio Keuangan
Agar dapat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analisis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai
aspek kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang sering kali digunakan selama pemeriksaan tersebut adalah rasio keuangan financial ratio atau
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya Horne, 2005:201.
Rasio-rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok Brigham dan Houston, 2006:95, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan
kewajiban lancarnya. Rasio ini terdiri dari Current Ratio, Acid Test Ratio, dan Cash
Ratio. 2.
Rasio Manajemen Aktiva Serangkaian rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
telah mengelola aktiva-aktivanya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini terdiri dari inventory turnover ratio, days sales outstanding, fixed asset turnover ratio, dan total asset turnover
ratio. 3.
Rasio Manajemen Utang Rasio manajemen utang atau rasio leverage keuangan adalah rasio
yang menunjukkan penggunaan dana melalui utang. Rasio ini terdiri atas Debt to total asset, debt to total equity, times
interest earned, dan rasio cakupan EBITDA. 4.
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan
gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi.
Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, basic earning power, return on total asset, dan return on equity.
5. Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per
lembar sahamnya. Rasio ini terdiri price earning ratio, price cash flow ratio, book
value per share, earning per share, dan dividend per share.
Universitas Sumatera Utara
E. Rasio Leverage Keuangan
Rasio leverage keuangan menilai sejauh mana perusahaan menggunakan
utang yang dipinjam. Jenis-jenis dari rasio leverage keuangan adalah DAR,
DER, LDAR ,dan LDER. Debt to Total asset Ratio adalah rasio utang terhadap total aktiva didapat dari membagi total utang perusahaan dengan total
utang perusahaan. Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan utang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang
didukung oleh pendanaan utang. Besarnya hasil perhitungan rasio utang
menunjukkan besarnya total utang yang dapat dijamin oleh aktiva total.
Semakin tinggi DAR semakin besar resiko keuangan yang dihadapi perusahaan, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap, semakin
rendah rasio ini, maka akan semakin rendah resiko keuangannya. Para pemegang saham biasanya lebih menyukai rasio leverage lebih banyak karena
akan memperbesar ekspektasi keuntungan, sedangkan para kreditor lebih menyukai rasio leverage yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio
utang, maka resiko kerugian yang dialami kreditor akan lebih rendah jika terjadi likuidasi.
Debt to Equity Ratio adala rasio utang terhadap ekuitas dihitung dengan hanya membagi total utang perusahaan termasuk kewajiban jangka
pendek dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan kreditur dengan jumlah modal sendiri
yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dijamin dengan ekuitas, maka akan semakin besar risiko keuangan yang ditanggung perusahaan.
Para kreditor secara umum menyukai jika rasio ini lebih rendah. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang
tersedi bagi pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor. Jika DER semakin meningkat maka menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin memburuk, selain itu semakin tinggi DER menunjukkan struktur permodalan lebih banyak dibiayai oleh pinjaman sehingga ketergantungan
perusahaan terhadap kreditur semakin meningkat. Long Term Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang
menggambarkan besarnya tingkat penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Long Term Debt To Equity
LDER merupakan perbandingan antara utang jangka panjang dengan ekuitas saham biasa. Semakin tinggi rasio LDER, maka semakin besar risiko yang
ditanggung para pemegang saham Warsono, 2003:239.
F. Earning Per Share