Pengertian Dividen Landasan Teori

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai telaah pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Telaah pustaka tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu text book dan jurnal-jurnal penelitian. Selain itu dalam bab ini juga dikemukakan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dan hipotesis penelitian yang hipotesis penelitian tersebut akan diuji lebih lanjut. Di samping itu disajikan pula diagram kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian.

2.1.1 Pengertian Dividen

Menurut Munawir S 2007 dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang dihasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Universitas Sumatera Utara 12 Menurut Shitta amalia 2011; 387, faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu: 1 Faktor Hukum a Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividen dapat dibayar dari tahun-tahun yang lalu dan dari laba tahun berjalan. b Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi para kreditur, dengan melindungi para pembayaran dividen yang berasal dari modal membagikan investasinya bukan membagikan keuntungannnya. c Peraturan mengenai tak mampu bayar, peruahaan boleh membayar dividen jika tidak mampu jumlah hutang lebih besar dari jumlah harta. 2 Faktor likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun terdahulu sudah diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang- barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk tunai. 3 Membayar pinjaman Perusahaan jika telah membuat keputusan untuk memperluas perusahaan atau untuk membiayai lainnya maka perusahaan dapat melunasi pinjamannya pada saat jatuh tempo atau dapat juga menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman itu nantinya. Jika diputuskan pinjaman itu akan dilunasi, maka biasanya harus ada laba ditahan. 4 Kontrak pinjaman Kontrak pinjaman, apalagi jika menyangkut pinjaman jangka panjang seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 5 Pengembangan aktiva Pertumbuhan perusahaan akan semakin besar kebutuhan dananya untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Dana semakin banyak dibutuhkan dikemudian hari, semakin banyak laba yang harus ditahan. 6 Tingkat pengembalian Tingkat pengembalian atas asset menentukan pembagian laba dalam bentuk dividen yang dapat digunakan dalam pemegang saham baik ditanamkan kembali dalam perusahaan maupun ditempat lain. Universitas Sumatera Utara 13 7 Stabilitas keuntungan Perusahaan yang keuntungannnya relatif teratur seringkali dapat memperkirakan keuntungan dikemudian hari. Maka perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi. 8 Pasar modal Perusahaan besar yang sudah mantap, dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. Perusahaan kecil yang masih baru atau agak gegabah adalah terlalu berisiko bagi calon debitur. 9 Kendali perusahaan Perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intern maka pembayaran dividen akan berkurang. Kebijakan ini dijalankan atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham biasa akan mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh golongan pemegang saham yang kini berkuasa. 10 Keputusan kebijakan dividen Perusahaan ingin mempertahankan dividen perlembar saham pada tingkat yang konstan tetapi naiknya dividen selalu terlambat dibandingkan dengan naiknya keuntungan, artinya dividen itu baru akan naik jika sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan itu benar-benar mantap dan cukup permanen. Menurut Irfan Fahmi 2006 tingkat pengembalian dividen terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1 Dividen dengan jumlah tetap Zero Growth Diasumsikan tingkat pertumbuhan diukur dengan tingkat kenaikan dividen yang diharapkan, dan jika pertumbuhannya di masa mendatang nol, atau dividen yang akan dibayarkan sama setiap tahun hingga tahun berikutnya. Universitas Sumatera Utara 14 2 Dividen dengan pertumbuhan normal Normal Growth Dari tahun ke tahun, perusahaan selalu berupaya agar laba dan dividen akan tumbuh seperti yang direncanakan. Tingkat pertumbuhan tersebut diharapkan terus berlanjut pada tingkat yang sama dengan tingkat pertumbuhan ekonomi produk nasional bruto-GNP, dan bahkan dapat lebih tinggi dari pertumbuhan tersebut.

2.1.2 Teori Pensinyalan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 20

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009 sampai Tahun 2011.

0 0 21

Pengaruh Debt To Assets Ratio, Deviden Payout Ratio Dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 39

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 0 10