HASIL PENELITIAN Perbandingan Pola Mikroorganisme Leukorea Pasien Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Dengan Leukorea Bukan Akseptor Kontrasepsi Di RSUP H Adam Malik Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ginekologi RSUP HAM Medan mulai bulan Juni sampai Agustus 2012 Peserta penelitian adalah wanita usia subur 15 – 49 tahun Susenas 2007 yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok akseptor AKDR dan kelompok kontrol yang tidak memakai kontrasepsi apapun. Gambar 4.1.1 . Gambaran pola kuman pada penderita leukorea rawat jalan Akseptor AKDR + Kontrol di poli Ginekologi RSUP.H. Adam Malik Medan periode Juni – Agustus 2012 Universitas Sumatera Utara Dari keseluruhan jumlah 60 sampel pada penelitian ini dijumpai pola mikroorganisme yaitu Coccus gram positif 25 41,7 , Candida spp 18 30 , Campuran Candida spp + Coccus gram positif 12 20 , Campuran Candida spp + Coccus gram positif + basil gram negatif 4 6,7 , dan Diplococcus gram negatif 1 1,6 . Tabel 4.1.1. Perbedaan tingkat infeksi antara akseptor AKDR dan Kontrol yang disebabkan mikroorganisme di poli ginekologi RSUHAM periode Juni-Agustus 2012 Jenis Mikroorganisme Akseptor AKDR Kontrol P value N n Candida 15 50 3 10 0,0001 Coccus gram positif 4 13,3 21 70 Diplococcus gram negatif 1 3,3 Candida + Coccus gram positif 9 30 3 10 Candida + Coccus gram positif + Basil gram negatif 2 6,7 2 6,7 Jumlah 30 100 30 100 Pada penelitian ini dijumpai pola mikroorganisme penderita leukorea Akseptor AKDR yang paling banyak menginfeksi yaitu Candida spp 15 50 , diikuti Candida spp + Coccus gram positif 9 30 , dan pada Kontrol dijumpai Coccus gram positif 21 70 , diikuti Candida spp 3 10 . Universitas Sumatera Utara Secara statistik didapatkan perbedaan bermakna antara leukorea akseptor AKDR dengan kontrol menurut mikroorganisme yang menginfeksi periode Juni – Agustus 2012 p 0,05 Tabel 4.1.2. Sebaran penderita leukorea rawat jalan Akseptor AKDR dan Kontrol menurut kelompok umur di poli ginekologi RSUHAM periode Juni-Agustus 2012 Umur Akseptor AKDR Kontrol Jumlah P value n n n 20-30 thn 7 23,3 7 11,7 0,0001 31-40 thn 24 80 6 20 30 50 41thn 6 20 17 56,7 23 38,3 Jumlah 30 100 30 100 60 100 Sebaran menurut kelompok umur pada Akseptor AKDR dijumpai paling banyak pada kelompok umur 31 - 40 thn 24 80 dan pada Kontrol dijumpai kelompok umur 41 thn 17 56,7 . Secara statistik dijumpai perbedaan yang bermakna frekuensi leukorea antara akseptor AKDR dengan kontrol pada kelompok umur p 0,05 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1.2. Sebaran penderita leukorea Akseptor AKDR rawat jalan berdasarkan lamanya memakai AKDR di poli ginekologi RSUHAM periode Juni-Agustus 2012 Lamanya pemakaian AKDR yang dapat menimbulkan leukorea pada penelitian ini paling banyak dijumpai kelompok 12 bulan 11 36,7 yang paling sedikit kelompok 36 bulan 25 – 36 bulan 2 6,7 . Tabel 4.1.3. Sebaran penderita leukorea rawat jalan Akseptor AKDR dan Kontrol menurut kelompok pendidikan di poli ginekologi RSU HAM Medan periode Juni-Agustus 2012 Pendidikan Akseptor AKDR Kontrol Jumlah P value n n n SLTP 1 3,3 1 1,7 0,05 SLTA 26 86,7 25 83,7 51 85 SARJANA 4 13,3 4 13,3 8 13,3 Universitas Sumatera Utara Jumlah 30 100 30 100 60 100 Sebaran menurut kelompok pendidikan pada Akseptor AKDR dijumpai paling banyak pada kelompok pendidikan SLTA 26 86,7 dan pada Kontrol dijumpai kelompok pendidikan SLTA 25 83,7 . Secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang bermakna penderita leukorea antara akseptor AKDR dengan kontrol pada kelompok pendidikan p 0,05 Tabel 4.1.4. Sebaran penderita leukorea rawat jalan Akseptor AKDR dan Kontrol menurut paritas di poli ginekologi RSUHAM periode Juni-Agustus 2012 Jumlah Anak paritas Akseptor AKDR Kontrol Jumlah P value n n n ≤ 2 orang 16 53,3 15 50 31 51,7 2 orang 14 46,7 15 50 29 48,3 Jumlah 30 100 30 100 60 100 Sebaran menurut paritas pada Akseptor AKDR dijumpai paling banyak pada kelompok ≤ 2 orang yaitu 16 53,3 dan pada Kontrol tidak dijumpai perbedaan. Secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang bermakna antara akseptor AKDR dengan kontrol menurut paritas p 0,05 . Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN