disertai bau busuk akibat terjadinya proses pembusukan dan disertai oleh adanya darah yang tidak segar.
2.1.7 Jenis Leukorrea Leukorea Fisiologis
2,3,4
• Warna sekret : bening • Kejernihan sekret : jernih
• Bau sekret : Tidak berbau • Leukosit sekret : Tidak ada sedikit
Leukorea Patologis
• Warna sekret : Kuning hingga jingga • Kejernihan sekret : agak keruh
• Bau sekret : bau amis • Leukosit sekret : Ada banyak menandakan infeksi
2.1.8 Patogenesis Leukorea.
Flora vagina normal mencakup Streptokokus alfa hemolitik, Streptokokus anaerob peptostreptokokus , spesies prevotella, klostridia,
Gardnerella vaginalis, Ureaplasma urealyticum, dan kadang-kadang listeria atau spesies mobilunkus. Lactobacillus acidophilus Doderlein”s
bacillus yang paling dominan.
6,45,46,47
Gangguan keseimbangan flora normal atau perubahan suasana asam menjadi alkalis memicu kolonisasi mikroorganisme lain. Keadaan ini
dapat mengakibatkan kelainan berupa vaginosis bakterialis, vaginitis, dan servisitis sehingga sekret vagina menjadi abnormal dan jumlahnya
Universitas Sumatera Utara
berlebihan. Pada vaginosis bakterialis terjadi pertumbuhan berlebihan bakteri Gardnerella vaginalis akibat peningkatan pH asam vagina alkalis
dan pertumbuhan berlebihan bakteri anaerob lainnya, Bacteroides spp, dan Mobiluncus spp. Vaginitis dapat disebabkan oleh jamur Candida
albicans kandidosis, kandidiasis , serta dapat disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis trikomoniasis . Sevisitis dapat disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae dan parasit Chlamydia trachomatis. Pada keadaan normal, cairan yang keluar dari vagina wanita
dewasa sebelum menopause terdiri dari epitel vagina, cairan transudasi dari dinding vagina, sekresi dari endoserviks berupa mukus, sekresi dari
saluran yang lebih atas dalam jumlah yang bervariasi serta mengandung berbagai mikroorganisme terutama Laktobasilus doderlein.
Peranan basil Doderlein dianggap sangat penting dalam menjaga suasana vagina dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme patologis
karena basil Doderlein mempunyai kemampuan mengubah glikogen dari epitel vagina yang terlepas menjadi asam laktat, sehingga vagina tetap
dalam keadaan asam dengan pH 3,0 – 4,5 pada wanita masa reproduksi. Suasana asam inilah yang mencegah timbulnya mikroorganisme.
Bila terjadi suatu ketidakseimbangan suasana flora vagina yang disebabkan oleh beberapa faktor maka terjadi penurunan fungsi basil
Doderlein dengan berkurangnya jumlah glikogen karena fungsi proteksi basil Doderlein berkurang maka terjadi aktifitas dari mikroorganisme
patologis yang selama ini ditekan oleh flora normal vagina.
Universitas Sumatera Utara
Progresifitas mikroorganisme patologis secara klinis akan memberikan suatu reaksi inflamasi di daerah vagina. Sistem imun tubuh
akan bekerja membantu fungsi dari basil Doderlein sehingga terjadi pengeluaran leukosit PMN, maka terjadilah leukorea.
2. 2 Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR 2.2.1 EPIDEMIOLOGI
AKDR adalah metode yang paling populer kedua setelah sterilisasi di seluruh dunia, terutama disebabkan oleh kepopuleran metode ini di
Cina. Di negara maju, metode yang paling populer adalah kontrasepsi oral 16 . Sebaiknya di negara yang sedang berkembang, sterilisasi wanita
20 , AKDR 13 , kontrasepsi oral 6 dan vasektomi 5 . Pada saat ini diperkirakan lebih 85 juta wanita diseluruh dunia
memakai AKDR, 30 terdapat di Cina, 13 di Eropa, 5 di Amerika dan sekitar 6,7 di negara-negara berkembang. Sekitar 50 Bakterial
vaginosis ditemukan pada pemakai AKDR dan 86 bersama-sama dengan infeksi trikomonas.
49,45
Di Indonesia pemakai AKDR 4.024.273 22,6 dari semua pemakai metode kontrasepsi.
7
Pada tahun 1981 Hanafiah TM melaporkan di PKBRS Dr Pirngadi Medan bahwa leukorea yang dijumpai pada akseptor AKDR 13,75 di
sebabkan oleh jamur Kandida, 25 disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan 72,5 disebabkan Bakteri campuran.
7
7
Universitas Sumatera Utara
Mahadi IDR 1982 melaporkan pada Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr Pirngadi Medan dijumpai pada 100 orang wanita penderita
leukorea ada 13 akseptor KB yaitu 5 akseptor Pil dan 18 akseptor AKDR.
Bimantara DC 2000 melaporkan bahwa leukorea merupakan keluhan yang paling banyak ditemui pada kelompok pemakai AKDR CuT-
380A yaitu sebanyak 30 .
7
2.2.2. PENGERTIAN AKDR
7
48,50,51
AKDR adalah suatu alat yang dimasukkan ke dalam rahim wanita untuk tujuan kontrasepsi Mochtar, 1998
AKDR adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga dan
bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum yang banyak dikenal masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam
rahim oleh tenaga kesehatan dokter, bidan terlatih . Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan
kecocokannya. Sebaiknya AKDR ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan.
AKDR bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar ASI. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR
Universitas Sumatera Utara
perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini Maryani, 2002 .
AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan
dimasukkan ke dalam rahim melalaui vagina dan mempunyai benang BKKBN, 2003 .
SDKI 1997 memperlihatkan proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik 21,1 , pil 19,4 , AKDR 18,1 , Norplan 16 ,
sterilisasi wanita 3 , kondom 0,7, sterilisasi pria 0,4 , dan sisanya merupakan peserta KB tradisional yang masing-masing
menggunakan cara tradisional seperti pantang berkala maupun senggama terputus. Dari data tersebut disimpulkan AKDR berada pada posisi ketiga.
2.2.3. KEUNTUNGAN AKDR
Keuntungan dari AKDR adalah sebagai berikut :
,48,49,
1. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi 2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang 10 tahun proteksi dari Cu T-380A tidak perlu diganti
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat 5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu T- 380A
Universitas Sumatera Utara
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI 9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus apabila tidak terjadi infeksi . 10. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
2.2.4. EFEK SAMPING AKDR