Temuan laboratorium Diagnosis Rinitis Alergi 1. Definisi

allergic salute dan menimbulkan bekas melintang pada bagian bawah hidung allergic crease. 13,14 Pemeriksaan rinoskopi anterior merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan. Pada rinoskopi anterior akan ditemukan tanda klasik berupa mukosa nasal yang edema dan berwarna pucat kebiruan lividae disertai sekret yang encer. 13

2.1.6. Temuan laboratorium

Uji tusuk kulit merupakan pemeriksaan yang paling sensitif dan spesifik untuk mengidentifikasi IgE alergen-spesifik terutama untuk alergen inhalan. 13,14 Walaupun serum IgE umumnya meningkat, pengukuran serum total IgE merupakan skrining yang buruk karena tidak dapat membedakan subjek yang atopi. 14 Pada pemeriksaan sekresi nasal atau pemeriksaan darah dapat dijumpai eosinofilia yang merupakan temuan laboratorium yang sering tetapi tidak spesifik. 14

2.1.7. Diagnosis

Anamnesis yang efektif sangat penting dalam diagnosis dan evaluasi pasien. 3,9- 11,13,14 Anamnesis harus mencakup informasi pola penyakit, lama penyakit, variasi gejala sepanjang tahun dan gejala lain yang berhubungan, respons pengobatan, ada tidaknya penyakit penyerta, serta paparan lingkungan dan faktor-faktor pencetus. 9,11 Pemeriksaan fisik menyeluruh dengan memfokuskan pada saluran nafas atas harus dilakukan pada semua pasien dengan riwayat rinitis, baik dengan atau tanpa riwayat atopi. 9-11,14 Sebuah kuesioner standar yang ringkas dapat mengidentifikasi gejala rinitis alergi dan menentukan derajat keparahan penyakit. Kuesioner tersebut harus menilai gejala utama seperti hidung berair, hidung tersumbat, gatal dan bersin pada saat pasien tersebut tidak menderita infeksi saluran nafas. 9,11 Diagnosis mudah ditegakkan bila rinitis disertai manifestasi penyakit lain seperti konjungtivitis, alergi pada kulit danatau asma. 9 International Study of Asthma and Allergies in Childhood ISAAC merupakan suatu penelitian multisenter skala besar yang dilakukan pada lebih dari 56 negara di seluruh dunia yang menggunakan kuesioner baku ISAAC core questionnaire untuk menilai prevalensi dan derajat keparahan asma, rinitis alergi, dan dermatitis atopi pada anak pada berbagai kondisi demografis dan geografis yang berbeda di seluruh dunia. 9,15 Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma ARIA dalam laporannya tahun 2001 merekomendasikan penggunaan ISAAC core questionnaire sebagai suatu kuesioner standar yang dapat digunakan sebagai alat diagnosis untuk identifikasi gejala dan evaluasi keparahan rinitis alergi terutama pada negara berkembang. 9

2.1.8. Diagnosis banding