b. Penurunan IgE maternal dengan meningkatnya jumlah keturunan yang hidup
dapat ditransmisikan ke keturunan berikutnya. Hal ini dapat menghasilkan penurunan kadar IgE serum tali pusat pada keturunan yang memiliki jumlah
saudara kandung yang lebih banyak hipotesis toleransi transmisi. Penelitian terhadap 1456 bayi baru lahir di Inggris menunjukkan kadar IgE tali
pusat menurun seiring dengan meningkatnya jumlah kelahiran. Peningkatan IgE tali pusat yang diukur saat lahir dapat meningkatkan prevalensi sensitisasi alergi pada
usia 4 tahun. Selain itu juga dilaporkan bahwa kadar IgE tali pusat ditentukan oleh hasil interaksi fetal maternal selama periode prenatal sehingga dikatakan bahwa
efek saudara kandung terhadap kejadian alergi sudah berasal dari uterus.
32
2.2.2. Tempat Penitipan Anak TPA
Seiring dengan berkurangnya jumlah saudara dalam satu keluarga, jumlah tempat penitipan anak justru semakin bertambah dalam beberapa dekade terakhir. Tempat
penitipan anak memungkinkan paparan infeksi yang sering pada awal masa kanak-
kanak sehingga diyakini memiliki efek protektif terhadap terjadinya atopi.
2
Sebuah penelitian melaporkan sensitisasi hay fever, asma, dan hipereaktivitas bronkus lebih sering timbul pada anak-anak di Jerman Barat
dibandingkan dengan anak sebaya yang tinggal di Jerman Timur masing-masing 37 versus 18.
33
Sekitar 71 anak-anak usia 1 sampai 3 tahun di Jerman Timur dititipkan di TPA, dibandingkan hanya 7 di Jerman Barat pada saat yang sama;
sehingga tingginya perawatan anak di TPA di Jerman Timur sebelum unifikasi diyakini sebagai penjelasan terhadap perbedaan sensitisasi hay fever, asma, dan
hipereaktivitas bronkus tersebut.
2,33
2.2.3. Paparan infeksi sebelumnya
Sebuah penelitian menyatakan bahwa infeksi berulang pada awal kehidupan dapat mencegah berkembangnya rinitis alergi hay fever.
8
Dikatakan bahwa faktor penting yang berkaitan dengan peningkatan penyakit atopi di negara-negara barat adalah
menurunnya paparan infeksi diantara anak dikarenakan jumlah anggota keluarga yang semakin sedikit.
1,2,8,30
Prevalensi atopi berhubungan terbalik terhadap frekuensi tingkat paparan terhadap patogen orofekal atau penyakit yang ditularkan melalui makanan
foodborne diseases seperti Toxoplasma gondii, virus hepatitis A dan Helicobacter pylori. Namun, hubungan yang sama tidak ditemukan pada infeksi oleh virus yang
ditularkan melalui sistem organ lain seperti penyakit campak, rubela, cacar air, herpes simpleks tipe I atau penyakit yang disebabkan oleh sitomegalovirus;
sehingga dapat disimpulkan bahwa infeksi oleh patogen saluran cerna lebih baik daripada virus yang ditularkan melalui udara dikarenakan patogen saluran cerna
tersebut memberikan efek proteksi dalam melawan atopi.
34
2.2.4. Imunisasi pada bayi