3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent
Subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua untuk dilakukan pemeriksaan dengan mengukur skala tanner pada perempuan .
Formulir persetujuan setelah penjelasan dan naskah penjelasan terlampir.
3.7. Etika Penelitian
Izin dari Komite Etika Penelitian Fakultas Kedokteran USU.
3.8. Cara Kerja 3.8.1. Metode Pengambilan Sampel
Pemilihan sekolah SD dan subjek penelitian ditetapkan secara purposive sampling.
1.8.2. Pengukuran
- Melakukan survei dan pendataan awal di sekolah SD negeri No. 142584 Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan
Timur, Kabupaten Mandailing Natal dan SD Negeri 060907 Medan Maimun, Provinsi Sumatera Utara
- Melakukan pengambilan sampel dengan menilai kriteria inklusi dan eksklusi.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
- Pengukuran tingkat kematangan maturitas dilakukan oleh tim peneliti yang telah menjalani pelatihan pengukuran skala
Tanner. - Melakukan penilaian tingkat maturitas seksual pada anak
perempuan dan anak lelaki dengan mengukur skala Tanner. - Melakukan penilaian tingkat maturitas seksual dengan
mengukur panjang penis dan volume testis. Panjang penis diukur dengan bantuan alat spatula kayu yang merupakan
rerata dari pengukuran tiga kali dari jarak simfisis pubis ke ujung glans penis dalam satuan cm, pengukuran panjang
penis tidak pada keadaan ereksi. Volume testis diukur dengan bantuan alat Prader Orchidometer dalam satuan mL.
- Mengukur Tinggi Badan TB dengan menggunakan microtoir 2 meter yang terbuat dari metal dengan tingkat presisi 0,5
cm. Subjek diukur pada posisi tegak dengan kepala lurus menghadap ke depan, bokong dan tumit menempel ke
dinding, serta tanpa menggunakan alas kaki - Mengukur Berat Badan BB dengan menggunakan
timbangan merk Camry dengan tingkat presisi 0.5 kg. Subjek ditimbang tanpa menggunakan alas kaki dan hanya memakai
pakaian sekolah saja.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
- Melakukan penilaian IMT yaitu BB dalam kg dibagi TB
2
dalam m
2
, kemudian memetakannya pada grafik Center for Disease Control CDC tahun 2000 untuk IMT pada anak
perempuan dan lelaki usia 2 sampai 20 tahun.
3.9. Alur Penelitian
Populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria inklusi
Anak lelaki dan perempuan umur 8-13 tahun di perkotaan
Anak lelaki dan perempuan umur 8-13 tahun di pedesaan
Penentuan status pubertas dengan skala Tanner.
Menentukan status sosioekonomi dan mengukur
IMT Penentuan status pubertas
dengan skala Tanner. Menentukan status
sosioekonomi dan mengukur IMT
Perbandingan awitan pubertas dan menentukan hubungan awitan pubertas dengan status nutrisi dan sosioekonomi
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.10. Identifikasi Variabel Variabel Bebas
Skala
Tempat Tinggal Kota dan Desa Nominal
Status sosioekonomi Numerik
Indeks massa tubuh Numerik
Variabel Tergantung Skala
Usia awitan Pubertas Numerik
3.11. Definisi Operasional
- Remaja perempuan adalah anak perempuan berusia 8 sampai 13
tahun yang sedang menjalani pendidikan SD di SD negeri No. 142584 Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur,
Kabupaten Mandailing Natal dan SD Negeri 060907 Medan Maimun, Provinsi Sumatera Utara
- Remaja laki-laki adalah anak laki-laki berusia 8 sampai 13 tahun
yang sedang menjalani pendidikan di SD negeri No. 142584 Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Mandailing Natal dan SD Negeri 060907 Medan Maimun, Provinsi Sumatera Utara .
- Tingkat maturitas seksual pada anak laki-laki adalah penilaian
maturitas seksual dengan mengukur panjang penis dan volume testis dan pada anak perempuan dengan menilai pertumbuhan
areola bud, pubis dan menarche. -
Pubertas adalah masa transisi antara masa anak-anak dengan dewasa.
2
- Awitan pubertas adalah bila ditemukan pada anak laki-laki
meningkatnya volume testis menjadi lebih dari 3 mL sesuai dengan skala Tanner tahap G2, sedangkan awitan pubertas pada
anak perempuan bila ditemukan pertumbuhan payudara dengan skala Tanner tahap M2.
10
- Tahap prepubertas adalah bila pada anak laki-laki ditemukan
maturitas seksual pada skala Tanner tahap G1 atau volume testis kurang dari 3 mL, sedangkan pada anak perempuan ditemukan
maturitas seksual pada skala Tanner tahap M1.
10
- Abnormalitas pubertas adalah usia pubertas di luar batas normal
berdasarkan usia. -
Pubertas prekoks adalah jika tanda-tanda seks sekunder timbul sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan atau sebelum usia 9
tahun pada anak laki-laki.
10
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
- Pubertas terlambat adalah jika tanda-tanda seks sekunder timbul
setelah usia lebih dari 13 tahun pada perempuan dan lebih dari 14 tahun pada laki-laki.
10
- Untuk membedakan daerah perkotaan dan pedesaan dipakai
indikator komposit indikator gabungan yang ditetapkan Badan Pusat Statistik Nasional tahun 2000. Skor atau nilai-nilainya
didasarkan pada skor atau nilai kepadatan penduduk, persentase rumah tangga yang mempunyai telepon dan listrik dan fasilitas
utama fasilitas perkotaan. Suatu daerah disebut perkotaan apabila skor lebih besar dari atau sama dengan 10
≥ 10 dan disebut pedesaan apabila skor lebih kecil dari 10 10.
28
- Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pendapatan per kapita di bawah garis kemiskinan tahun 2008- 2009 Rp.262.262 per kapita per bulan.
29
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data