lama sehingga menyebabkan gangguan perkembangan payudara yang lebih awal dan kecenderungan untuk kanker payudara di kemudian hari.
1
Gambar 2.6. Perubahan fisik lelaki menurut Marshall dan Tanner.
7
2.3 Hubungan faktor genetik dan waktu pubertas
Pengaruh faktor genetik terhadap waktu pubertas diakibatkan oleh karakteristik ras atau herediter. Variasi pubertas dari individu dipengaruhi
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
oleh keturunan dan etnik yang tergantung dari kontrol genetik yang mengekspresikan signal atau reseptor signal pada hipotalamus.
6
Faktor genetik memiliki hubungan yang sangat kuat antara IMT dan waktu
pubertas.
3,16
Hal ini diakibatkan perbedaan faktor genetik yang akan mempengaruhi faktor hormon, sebagai contoh faktor hormonal akan
merangsang peningkatan IMT pada remaja dan awal pubertas. Studi dengan ras dan karakteristik etnis yang berbeda seperti ras Negro Amerika, Afrika,
Jepang, Oriental, Israel dan Eskimo, memiliki pengaruh terhadap waktu pubertas, tetapi faktor lingkungan lebih memiliki peranan dibandingkan
dengan faktor ras. Beberapa laporan juga menyebutkan hubungan yang signifikan antara umur menarche ibu dan anak.
3
Beberapa studi mendapatkan faktor genetik mengendalikan variasi onset pubertas. Menarche dini dihubungkan dengan A2 polymorphism dari
gen CYP17 yang mengatur biosintesis androgen. Pada anak perempuan di amerika alleles CYP17 tidak berhubungan dengan perkembangan payudara
yang dini. CYP17 berhubungan kuat dengan A4 alleles CYP3 merupakan enzim yang mempengaruhi katabolisme testosteron.
16
Studi kohort di Kanada tidak menemukan hubungan antara umur menarche dan variasi polymorphik
gen CYP3A4, CYP17, CYP1B1 dan CYP1A2.
6
Hal ini menunjukkan pengaruh dari gen dalam mengendalikan biosintesis, kerja dan metabolime
steroid seks dalam penentuan genetik dari waktu pubertas dengan kemungkinan variasi antara Negara dan populasi.
6,8
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.4. Hubungan lingkungan dan waktu pubertas
Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres juga berperan dalam awitan pubertas. Pada keadaan malnutrisi dapat dijumpai
pubertas yang terlambat.
9
Studi di Amerika Serikat mendapatkan awitan pubertas yang lebih dini dibandingkan data normal yang dibuat 2 dekade
sebelumnya. Hal ini dihubungkan dengan peningkatan prevalensi overweight dan obesitas pada remaja.
17
Berbagai stres seperti penyakit akut ataupun kronis dapat menekan HPG Axis. Latihan fisik dan kompetisi olahraga yang intensif seperti senam
dapat mengakibatkan stres fisik dan psikologis yang berhubungan dengan keterlambatan pubertas.
9,15,17
Pada anak yang bermigrasi atau diadopsi ke luar negeri dapat terjadi kejar tumbuh catch-up growth dan terpicu pubertas
dini. Hal Ini diduga akibat anak keluar dari lingkungan yang penuh stres. Keadaan ini dihubungkan pula dengan peningkatan aktivitas metabolik pada
masa kejar tumbuh. Namun pada keadaan lain lingkungan yang penuh stres dan hubungan orangtua yang tidak nyaman dapat pula menyebabkan
timbulnya pubertas dini Gambar 2.7.
6
Respon neuroendokrin terhadap berbagai faktor lingkungan menunjukkan pola yang berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor lingkungan tertentu menggunakan beberapa jalur spesifik dalam mempengaruhi pubertas. Berbagai faktor seperti siklus
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pajanan terhadap cahaya, musim, dan bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin juga dikatakan dapat mempengaruhi awitan pubertas.
6,7
Studi di Kazakhstan, yang meneliti pubertas anak di kota dan desa, mendapatkan hubungan antara status pubertas dan faktor lingkungan dimana
pada anak di kota memiliki pubertas yang lebih cepat.
18
suatu studi tahun 2001 yang dilakukan di Sumatera utara mendapatkan perbedaan yang
bermakna rerata usia awitan pubertas antara murid wanita perkotaan dengan pedesaan dimana murid wanita perkotaan lebih cepat mengalami pubertas
dibanding pedesaan.
19
Gambar 2.7. Pengaruh lingkungan terhadap batas usia pubertas.
6
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.5. Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Waktu Pubertas