Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas Perubahan Fisik pada Masa Pubertas

lingkungan, penyakit kronis, paparan cahaya, psikologi, tren sekuler dan sosial ekonomi. Perubahan sikap dan prilaku ke arah yang lebih maju dan sehat dalam gaya hidup serta pola makan berdampak pada kesehatan dan gizi kelompok tertentu. 1 Dampak obesitas terhadap tumbuh kembang anak, antara lain awitan pubertas yang lebih awal. 3

2.1. Perubahan Hormonal dan Awitan Pubertas

Awal pubertas memerlukan peningkatan pelepasan Gonadotropin Releasing Hormone GnRH secara pulsatil dari hipotalamus. Gonadostat hipotalamus secara progresif menjadi kurang peka oleh efek supresi steroid seks terhadap sekresi gonadotropin. Akibatnya kadar Folicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH meningkat yang berlanjut akan menstimulasi gonad sehingga tercapai keadaan homeostatik baru dari Hipothalamus-Pituitary-Gonadal HPG Axis. 13,14 Penurunan kepekaan hipotalamus dianggap penting dalam awitan pubertas. Pada lelaki produksi LH meningkat sebelum peningkatan tajam testosteron. Pada pertengahan masa pubertas, sekresi LH secara pulsatil semakin nyata bahkan pada saat tidur. Sekresi gonadotropin secara pulsatil ini merupakan stimulasi awal terhadap maturasi gonad. 2,8,14 Berbagai faktor seperti sosioekonomi, infeksi, iklim, stresor dan penyakit tertentu, 6,15 dapat UNIVERSITAS SUMATRA UTARA mempengaruhi waktu pubertas akibat gangguan keseimbangan dari HPG Axis seperti pada Gambar 2.5. 15 Gambar 2.4. Berbagai faktor yang mempengaruhi waktu pubertas. 15

2.2. Perubahan Fisik pada Masa Pubertas

Perubahan fisik pada lelaki dimulai dengan volume testis bertambah dan pacu tumbuh, lalu diikuti penis yang bertambah panjang dan rambut pubis, rambut ketiak, kumis, janggut, dan perubahan suara. Marshall dan Tanner menggambarkan tahap perkembangan pubertas pada anak lelaki seperti terlihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2. 2,7 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Selama masa pubertas tinggi badan anak lelaki akan bertambah rata-rata sekitar 28 cm. Namun pacu tumbuh pada anak lelaki kira-kira dua tahun lebih lambat dibanding anak perempuan. 2 Secara garis besar perubahan fisik di masa pubertas pada anak lelaki digambarkan oleh Marshal dan Tanner gambar 2.6. 7 T abel 2.1. Tahap perkembangan pubertas pada anak laki - laki. 2 Tahap Genitalia Rambut Pubis Tahap 1 Prapuber tas, panjang penis 2,5 cm Prapubertas, tak ada rambut pubis Volume testis 4 mL Tahap 2 Panjang penis 2,5 cm, dan Jarang, sedikit pigmentasi agak Skrotum menipis dan agak kemerahan ikal, terutama pada pangkal penis Pembesaran testis volume 4 mL Tahap 3 Pertumb uhan penis dalam panjang Tebal, ikal, hingga ke mons p ubis serta pertumbuhan lanjut dari testis Tahap 4 Penis membesar, testis membesar Bentuk dewasa, tetapi belum melu - dengan warna kulit skrotum makin gelap as ke bagian tengah pubis gelap Tahap 5 Bentuk dan ukuran dewasa Bentuk dewasa, meluas ke tengah pubis UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Selain maturasi dari tanda seks sekunder, masa pubertas juga ditandai dengan perubahan yang dramatis dari komposisi tubuh. Massa otot mulai meningkat selama awal pubertas, baik pada anak lelaki maupun perempuan, namun hal ini juga dipengaruhi faktor lingkungan dan aktivitas fisik. Pada anak lelaki, peningkatan IMT relatif rendah dibandingkan anak perempuan. 12 Pada pemeriksaan fisik skala Tanner anak dengan obesitas sering mengalami percepatan perkembangan payudara. Beberapa teori menyatakan peranan enzim aromatase dalam mengubah kadar steroid yang beredar menjadi estrogen di jaringan lemak, sehingga memberikan efek lokal akibat estrogen yang diproduksi di payudara, hal ini mengakibatkan percepatan perkembangan payudara. Akibat dari paparan estrogen yang T abel 2.2. Tahap perkembangan pubertas pada anak perempuan. 2 - Tahap Payudara Rambut Pubis Tahap 1 Prapuber tas Prapubertas, tak ada rambut pubis Tahap 2 Breast feeding, menonjol seperti bukit kecil Jarang,,berpigmen sedikit, lurus, atas Areola melebar. Tahap 3 Payudara dan areola membesar, tidak ada Lebih hitam, mulai ikal, jumlah bertambah Kontur pemisah Tahap 4 Areola dan papilla membentuk bukit kedua - dengan warna kulit areola makin gelap Kasar, keriting, belum sebanyak dewasa Tahap 5 Bentuk segitiga seperti pada perempuan Sebagai bagian dari kontur buah dada Dewasa tersebar sampai medial paha Bentuk dewasa, papilla menonjol dan areola medial labia UNIVERSITAS SUMATRA UTARA lama sehingga menyebabkan gangguan perkembangan payudara yang lebih awal dan kecenderungan untuk kanker payudara di kemudian hari. 1 Gambar 2.6. Perubahan fisik lelaki menurut Marshall dan Tanner. 7

2.3 Hubungan faktor genetik dan waktu pubertas