Desain Tempat dan Waktu Populasi dan Sampel Besar sampel Kriteria Inklusi dan Eksklusi

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain

Penelitian ini merupakan studi cross sectional untuk membandingkan usia awitan pubertas antara remaja diperkotaan dan di pedesaan.

3.2. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Dasar SD . Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan mulai bulan Mei 2010 sampai Juni 2010.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi target adalah remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 8 sampai 13 tahun yang memiliki tingkat maturitas seksual 2 atau lebih dari skala tanner. . Populasi terjangkau adalah populasi target yang sedang menjalani pendidikan SD di Sekolah. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.4. Besar sampel

Besar sampel dihitung berdasarkan rumus untuk menentukan besar sampel dengan menggunakan uji hipotesis terhadap rerata dua populasi berpasangan sebagai berikut: 27 2 .     + = d S z z n d β α S d = Simpang baku dari rerata selisih 10,7 pada laki-laki dan 11,7 pada perempuan 4 zα = kesalahan tipe I = 0,05 1,96 → Tingkat kepercayaan 95 = nilai baku normal = 1,96 Z β = kesalahan tipe II = 0,2 0,842 → Power kekuatan penelitian 80 d = selisih rerata kedua kelompok yang bermakna Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh jumlah minimum sampel untuk masing-masing kelompok anak lelaki sebanyak 36 orang dan anak perempuan sebanyak 43 orang. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi : - Remaja perempuan dan laki-laki berusia 8 sampai 13 tahun - Memiliki tingkat maturitas seksual 2 atau lebih dari skala tanner yaitu M2 pada perempuan dan G2 pada lelaki - Mendapat informed consent dari orangtua Kriteria Eksklusi : - Memakai steroid jangka panjang - Pubertas prekoks dan pubertas terlambat - Mendapat kemoterapi atau radioterapi - Mendapat obat-obatan hormonal growth hormone - Menderita penyakit kronis tirotoksikosis, gagal jantung, anemia kronis, Sistemik Lupus Eritematosus, diabetes - Kelainan dismorfik atau proporsi tubuh abnormal - Kelainan kongenital kriptokismus, phymosis - Orchitis - Anak menolak dilakukan pemeriksaan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent