responden 66,2 yang menjawab salah, perkembangan kanker payudara dapat dikurangi sebanyak 41 responden 60,3 yang menjawab salah, dan yang merupakan faktor-faktor
resiko terjadinya kanker payudara sebanyak 41 responden 60,3 yang menjawab salah. Hal ini dikarenakan responden kurang memahami dengan benar kanker payudara, selain itu
adanya responden yang kurang memahami tanda dan gejala kanker payudara dan faktor resiko terjadinya kanker payudara.
Menurut Nanda 2005, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan kurang pengetahuan deficient knowledge terdiri dari : kurang terpapar informasi, kurang
daya ingathapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi.
5.2.2 Sikap remaja putri tentang Kanker Payudara
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa mayoritas remaja putri bersikap positif sebanyak 39 responden 57,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Marwati 2008 di Lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, sebanyak 90 dari 168 responden 53,6 memiliki sikap positif.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Agustina 2012 yang berjudul sikap sadari mahasiswi di STIKES Persada Husada Indonesia Jakarta didapatkan responden yang
mempunyai sikap positif sebanyak 88 responden 54,7. Menurut Purwanto 1998 sikap positif merupakan kecendrungan tindakan untuk mendekati, menyenangi, dan mengharapkan
obyek tertentu. Dari hasil penelitian didapat sebanyak 28 responden 41,2 mengungkapkan
bahwa sadari periksa payudara sendiri perlu dilakukan oleh setiap wanita untuk mencegah terjadinya terkena resiko kanker payudara, responden yang sangat setuju sebanyak 28 orang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
41,2. Hal ini didukung oleh pernyataan Marwati 2008 pemeriksaan payudara secara dini merupakan salah satu langkah deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara seharusnya
layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh setiap wanita, karena hal tersebut merupakan ujung tombak dari proses penyembuhan kanker. Hasil penelitian juga didapatkan
27 responden 39,7 mengungkapkan jika saya terkena penyakit kanker payudara saya merasa penampilan saya tidak menarik lagi. Menurut Herawati 2005 bahwa wanita yang
mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image dan ideal diri yang tidak realitas yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna. Hal ini juga dikuatkan oleh
Taylor 1995 bahwa kehilangan payudara akan mengubah penampilan fisik penderita dan dapat berpengaruh pada cara pandangnya terhadap gambaran tubuh. Wanita merasa minder,
terabaikan, dan merasa tidak sempurna lagi sebagai seorang wanita.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPILAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor
Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012. Dalam penelitian ini memiliki 68 orang responden dengan cara pengambilan sampel yaitu Random Sampling dan penelitian ini bersifat
deskriptif.
6.1 Kesimpulan Hasil Penelitian
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor
Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012 mayoritas cukup yaitu 42 responden 61,8. b. Sikap remaja putri tentang kanker payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh
Singkil Tahun 2012 mayoritas positif yaitu 39 responden 57,4
6.2 Saran 6.2.1 Untuk Praktek Keperawatan
Dalam praktek keperawatan dikhususkan bagi praktek maternitas diharapkan dapat memberikan penyuluhan bagi remaja putri dalam upaya meningkatkan
pengetahuan tentang kanker payudara. Informasi yang diberikan akan menambah pengetahuan remaja putri agar terhindar dari kanker payudara dan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang kanker payudara.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara