Konsep Remaja TINJAUAN PUSTAKA

c. Komponen konatif menunjukkan bagaimana kecendrungan berprilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

2.2.6 Sikap dapat dibentuk atau berubah

Sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 macam yaitu : a. Adopsi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap. b. Diferensiasi yaitu dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya c. Integrasi yaitu pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu. d. Trauma yaitu pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.

2.3 Konsep Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO, batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum menikah. Sementara itu, menurut Direktorat Remaja Perlindungan Hak Reproduksi batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun Anonymous, 2008. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Remaja atau “adolescence” berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksut adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial psikologis Widyastuti, 2010. Masa remaja adalah masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak- kanak dengan masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kemungkinan fungsi rohani dan jasmani, terutama fungsi seksual Kartono, 1995. Menurut Mappiare 1982 masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17 atau 18 tahun sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah remaja akhir.

1. Pembagian Masa Remaja

WHO membagi kurun usia remaja dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun Sarwono, 2004. Menurut Bross, yang dikutip dari Sarwono 2004, remaja mempunyai tahap-tahap perkembangan yaitu : a. Remaja awal 10-14 tahun Pada tahap ini remaja merasa heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik kepada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan ini ditambah dengan kurangnya kendali terhadap ego sehingga remaja sulit mengerti dan dimengerti orang dewasa. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b Remaja akhir 15-20 tahun Tahap ini adalah masa konsilidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu : a. Minat yang mantap dengan fungsi intelektual. b. Terbentuk identitas yang tidak berubah lagi. c. Egosentrisme memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan keseimbangan kepentingan antara diri sendiri dengan orang lain. d. Tumbuhnya kemampuan memahami diri sendiri dan dapat memisahkan diri pribadinya dengan masyarakat umum. e. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan dalam pengalaman- pengalaman baru.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

Menurut Ali 2004, pertumbuhan adalah perubahan fisiologis yang progresif dan kontinu serta berlangsung selama periode tertentu. Perkembangan ialah perubahan psikis yang bersifat progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat yang baru. Pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi : a. Pertumbuhan fisik b. Perkembangan intelektual kognitif c. Perkembangan moral d. Perkembangan emosi. 3 Konsep Diri Remaja Konsep diri merupakan hasil interaksi seseorang dengan keluarga, teman atau orang terdekat yang memberikan penilaian pada individu sehingga individu tersebut memperoleh gambaran mengenai dirinya Dewi, 2006. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Ghafani 2006, sebenarnya pencarian konsep diri telah bermula sejak anak masih kecil, tetapi pada masa remaja mulai kelihatan menonjol karena remaja mulai belajar berpikir dan menggunakan emosinya, hasil dari interaksi dengan dunia luar yaitu ibu-ayah, teman sebaya dan lingkungan sekitarnya. Masa remaja sendiri penting bagi perkembangan konsep diri karena pada masa inilah remaja mengalami proses pembentukan konsep sekaligus mengalami perubahan. Bagi kebanyakan remaja, proses pembentukan konsep diri berjalan lancar, tetapi mereka yang jauh menyimpang dari pembentukan itu, pertumbuhan hidupnya akan mengalami masalah yaitu manusia yang berkepribadian buruk. 2.4 Konsep Kanker Payudara 2.4.1. Pengertian Kanker Payudara

Dokumen yang terkait

Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra Harapan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

8 110 115

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Kanker Payudara Yang Diderita Isteri di Rumah Sakit Pirngadi Medan

1 63 67

Evaluasi Penggunaan Lahan (Land Use) Di Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

1 7 56

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 3 20

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 1 8

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode077

0 0 3

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan - Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di SMA N.1 Singkohor Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di

0 0 11