Rata-rata Penggunaaan Input Produksi Pada Usahatani Ubi Kayu

harga Rp 3.000kg, KCl dengan harga Rp 6.000kg, dan Sp-36 dengan harga Rp 3.000kg.

4.6.4. Tenaga Kerja

Tanaga kerja cukup tersedia di daerah penelitian. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga biasanya diambil dari penduduk setempat. Upah tenaga kerja untuk pengolahan lahan, penanaman dan pemupukan adalah Rp 15.000ra, upah tenaga kerja untuk penyemprotan adalah Rp 40.000hari, dan upah tenaga kerja untuk pemanenan adalah Rp 40kg dari hasil panen yang diperoleh.

4.6.5. Herbisida

Tanaman harus di jaga dari serangan hama dan penyakit karena dapat mempengaruhi naik turunya produksi sehingga dalam mencegah serangan hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan dengan cara menyemprotkan obat-obatan. Pada daerah penelitan petani sampel hanya menggunakan pestisida jenis hebisida karena tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang jarang terserang hama dan penyakit. Adapun herbisida yang digunakan di daerah penelitian adalah Rambo dengan harga Rp 45.000liter dan Bimastar dengan harga Rp 35.000liter.

4.7. Rata-rata Penggunaaan Input Produksi Pada Usahatani Ubi Kayu

Input produksi yang digunakan dalam usahatani ubi kayu di daerah penelitan ini terdiri dari lahan, bibit, pupuk, herbisida dan tenaga kerja. Besarnya penggunaan dari masing-masing input produksi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 9. Rata-rata Penggunaan Input Produksi Pada Usahatani Ubi Kayu di Daerah Penelitian per Musim Tanam Tahun 2011. Universitas Sumatera Utara NO Jenis Input Produksi Jumlah Rata-rata Pengguanaan Input Produksi Harga Rata-rata Input Produksi 1 2 3 4 5 6 8 9 Lahan Ha Bibit Batang Pupuk Urea kg Pupuk KCl kg Pupuk Sp-36 kg Rambo liter Bimastar liter Tenaga Kerja HKO 0,71 12.155 184,50 71,50 112,67 1,68 0,78 16,2 553.500 429.000 338.000 75.750 27.416,67 1.921.500 Sumber : Analisis data primer lampiran 1, 2, 3, 4, 5 Dari tabel 9 dapat dilihat besarnya rata-rata penggunaan input produksi dan harga input produksi yang paling besar adalah tenaga kerja dengan harga rata- rata Rp 1.921.500

4.7.1. Pengguanaan Lahan

Lahan yang digunakan petani di daerah penelitian adalah lahan milik sendiri. Adapun rata-rata penggunaan lahan di daerah penelitian adalah 0,71 Ha dengan rentang antara 0,4 sampai dengan 1 Ha. Dalam usahatani, luas lahan akan menntukan besar kecilnya produksi, disamping kesuburan tanah, penerapan teknologi baru yang lebih baik, pengelolaan usahatani dan status kepemilikan lahan.

4.7.2. Penggunaan Bibit

Universitas Sumatera Utara Rata-tata penggunaan bibit usahatani ubi kayu dalam satu musim tanam di daerah penelitian adalah sebanyak 9.533,33 batang dengan rentang 7.800 sampai dengan 22.000 batang. Bibit yang digunakan adalah bibit yang diambil dari penanaman ubi kayu sebelumnya sehingga tidak diperlukan biaya untuk membeli bibit.

4.7.3. Penggunaan Pupuk

Pupuk sangat berperan penting dalam usahatani ubi kayu di daerah penelitian. Pupuk yang digunakan pada usahatani ubi kayu adalah pupuk Urea, KCl, dan Sp-36. Pada saat ubi kayu berumur 3 bulan di berikan pupuk Urea, dan KCl, kemudian pada saat ubi kayu berumur 6 bulan pupuk yang digunakan adalah SP-36. Besar rata-rata pemberian pupuk Urea dalam satu kali musim tanam adalah sebesar 184,50 kg dengan rentang 100 sampai 380 kg, pupuk KCl sebesar 71,50 kg dengan rentang 40 sampai 100 kg, dan pupuk SP-36 sebesar 112,67 kg dengan rentang 50 sampai 170 kg. Harga pupuk-pupuk tersebut di daerah penelitian adalah sebagai berikut, pupuk urea dan Sp-36 sebesar Rp 3.000 per kilogram, pupuk KCl sebesar Rp 6.000 per kilogram.

4.7.4. Penggunaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usahatani ubi kayu di daerah penelitian berasal dari dalam dan luar kelurga. Untuk penyemprotan harga tenaga kerja dinilai berdasarkan upah per hari orang kerja saat penelitian dilakukan dan dinyatakan dalam Rupiah per HKO, sedangkan untuk pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemanenan dilakukan dengan sistem borongan. Biaya tenaga kerja tersebut dibayar dengan upah Rp 15.000 per rantai untuk pengolahan lahan, penanaman, dan pemupukan. Untuk penyemprotan upah Universitas Sumatera Utara tenaga kerja sebesar Rp 40.000. per hari. Dan untuk pemanenan upah tenaga kerja sebesar Rp 40 per kilogram dari hasil panen yang diperoleh. Untuk melihat besarnya penggunaan tenaga kerja dalam setiap proses produksi dalam satu musim tanam dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 10. Pengguanaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Ubi Kayu di Daerah Penelitian per Musim Tanam Tahun 2011. No Jenis Kegiatan Penggunaan Tenaga Kerja HKO Total Dalam Keluarga Luar Keluarga 1 2 3 4 5 Pengolahan Lahan Penanaman Pemupukan Pengendalian gulma Panen 5 6 4 30 89 108 75 169 30 94 114 79 169 Total 15 471 486 Sumber : Data diolah, Lampiran 5 Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa besarnya penggunaan tenaga kerja pada usahatani ubi kayu yang terdiri dari dalam keluarga sebanyak 15 HKO atau 3,09 dan dari luar keluarga sebanyak 471 HKO atau 96,91. Penggunaan tenaga kerja terbesar terbesar terdapat pada kegiatan pemanenan yaitu sebanyak 169 HKO atau 34,78 dan yang terkecil terdapat pada kegiatan pengolahan lahan yaitu sebanyak 30 HKO atau 6,17.

4.7.5. Penggunaan Herbisida

Penggunaan herbisida adalah untuk membasmi gulma pada tanaman yang menyerang areal tanaman ubi kayu. Herbisida yang digunakan adalah Rambo dan Universitas Sumatera Utara Bimastar. Rata-rata penggunaan Rambo dalam satu musim tanam sebesar 1,68 l dengan rentang 1 l sampai dengan 3 l dan Bimastar sebesar 0,78 l dengan rentang 0,5 l sampai dengan 1 l. Harga herbisida yang digunakan adalah Rambo Rp. 45.000 per liter dan Bimastar Rp. 35.000 per liter. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Input Produksi Terhadap Hasil Produksi Usahatani Ubi Kayu