untuk mengurangi kadar HCN sampai 85 adalah menumbuk kemudian mengeringkan ubi kayu tersebut Rukmana, 1997.
2.2 Landasan Teori
Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu dan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka
miliki sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber tersebut menghasilkan pengeluaran yang tidak melebihi pemasukan Soekartawi, 1995.
Sistem usahatani berhubungan dengan aktivitas produksi tanaman dengan spectrum yang sangat luas termasuk sistem pengelolaan tanah dan tanaman.
Disamping itu, dapat memberikan kesempatan kepada keluarga petani untuk memperoleh kegiatan yang dapat digunakan sebagai pekerjaan untuk
meningkatkan pendapatan keluarga. Sistem usahatani yang berkelanjutan dapat diukur berdasarkan keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi
dapat ditekan seminimal mungkin Sutanto, 2002. Produksi usahatani mempergunakan masukan untuk menghasilkan
keluaran. Masukan selalu mencakup tanah dan tenaga, untuk pertanian maju, masukan ini mencakup sarana produksi dan peralatan yang dibeli Mosher, 1987.
Produksi merupakan hasil akhir dari prosesatau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat
dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input. Atau masukan untuk menghasilkan output
Universitas Sumatera Utara
Proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau yang dapat digunakan dalam sumber daya yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai
hasil maksimum. Ukuran dari terjadinya peningkatan produksi nasional adalah nilai pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian dalam harga konstan.
Kemampuan tanaman memberikan hasil produksi ditentukan oleh bibit, iklim, dan lahan Simanjuntak, 2004.
Faktor produksi adalah input produksi seperti, alam, tenaga kerja, modal, pengelolaan manajemen yang akan mempengaruhi produksi usaha tani ubi kayu.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja sering disebut faktor produksi primer, faktor produksi modal dan pengelolaan disebut faktor produksi sekunder. Ada
literatur yang menambahkan faktor produksi teknologi sebagai faktor ke lima. Namun di sini dinyatakan bahwa faktor teknologi itu bukan terpisah, melainkan
masuk ke masing-masing faktor produksi di atas. Maksudnya ada teknologi yang berhubungan dengan alam, ada teknologi tersendiri dalam tenaga kerja, dalam
modal dan dalam manajemen. Dengan demikian faktor-faktor produksi tetap empat Tarigan, 2007.
Istilah faktor produksi sering juga disebut dengan korbanan produksi, karena faktor produksi atau input tersebut dikorbankan untuk menghasilkan
produk. Macam faktor produksi atau input ini, berikut jumlah dan kuantitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu untuk menghasilkan suatu
produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan antara faktor produksi input dan produk output. Hubungan antara input dan output ini disebut dengan faktor
relationship. Dalam rumus matematis, faktor relationship ini ditulis dengan : Y = f X1, X2, X3,.................Xn
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y = Produk atau variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi, X, dan
X = Faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi Y Menurut Daniel 2002; 52, faktor produksi adalah faktor yang mutlak
diperlukan dalam proses produksi terdiri dari 4 komponen yaitu tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen. Sedangkan sarana produksi adalah sarana yang
dibutuhkan dalam proses produksi terdiri dari lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja.
Tanah serta alam sekitarnya dan tenaga kerja adalah faktor produksi asli. Sedangkan modal dan peralatan merupakan substitusi faktor produksi tanah dan
tenaga kerja. Dengan modal dan peralatan, faktor produksi tanah dan tenaga kerja dapat memberikan manfaat jauh lebih baik bagi manusia. Dengan modal dan
peralatan penggunaan
tanah dan
tenaga kerja
juga dapat
dihemat Suratiyah, 2006.
Menurut anjuranliterature Amri, 2011 menyatkan bahwa input produksi ubi kayu yaitu pupuk, tenaga kerja, dan obat-obatan secara terpisah benar-benar
berpengaruh nyata terhadap hasil produksi ubi kayu. Produksi ubi kayu dapat dicapai secara optimal apabila penggunaan input produksi seperti bibit, pupuk,
obat-obatan, dan tenaga kerja sudah dilaksanakan dengan baik serta sesuai dengan sistem usahatani.
Menurut Soekartawi 2002 penyelesaian pengaruh antara Y dan X pada fungsi produksi linier adalah dengan menggunakan analisis regresi linier
sederhana dan regresi linier berganda. Secara matematik dapat ditulis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Pada regresi sederhana: Y = a + b
1
X1 Pada regresi berganda:
Y = a + b
1
X1 + b
2
X2 + ……….. + b
n
Xn Dimana:
Y = Hasil produksi
X1, X2, …., Xn = Faktor produksi
b
1…
b
n
= Koefisien Regresi a
= Intercept Produktivitas pertanian meliputi pembibitan tanaman dalam produktivitas
lahan. Produktivitas tanaman adalah totalitas hasil yang diperoleh tanaman dalam satu kali proses produksi. Produktivitas dilakukan oleh keunggulan bibit, dan
metode budidaya seperti: pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, sistem pemasaran, dan sistem panen Simanjuntak, 2004.
Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap umumnya
didefinisikan sebagai biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh sedikit, contohnya pajak. Biaya untuk pajak
akan tetap dibayar walaupun usahatani itu besar atau gagal sekalipun. Biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya sarana produksi. Kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka tenaga kerja perlu ditambah dan
sebagainya. Sehingga biaya ini sifatnya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan produksi Soerkartawi, 1996.
Universitas Sumatera Utara
Total biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya tetap fixed cost dengan biaya tidak tetap variable cost, dan dapat ditulis dengan rumus sebagai
berikut:
TC = FC + VC
Keterangan: TC = Total biaya Rp
FC = Biaya tetap Rp VC = Biaya Variabel Rp
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :
TR = Y. Py
Keterangan : TR = Total penerimaan
Py = Harga Y
= Produksi yang diperoleh dalam usahatani Pendapatan dari usahatani adalah total penerimaan yang berasal dari nilai
penjualan hasil ditambah dari hasil-hasil yang dipergunakan sendiri, dikurangi dengan total nilai pengeluaran yang terdiri dari : pengeluaran untuk input benih,
pupuk, pestisida, obat-obatan, pengeluaran untuk upah tenaga kerja dari luar keluarga, pengeluaran pajak dan lain-lain Hernanto, 1993.
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, sehingga dapat ditulis dengan rumus :
Pd = TR - TC
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total penerimaan TC = Total biaya
Soekartawi, 2002.
2.2 Kerangka Pemikiran