koefisien determinasi R
2
= 0,994. Hal ini menyatakan bahwa 99,4 variasi biaya produksi ditentukan oleh variabel faktor-faktor produksi, dan sisanya 0,6
ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Dan untuk mengetahui keeratan antara variabel tidak bebas Y dan variabel bebas dapat
dilihat bahwa besarnya nilai R adalah 0,997. Dari nilai ini dapat dikatakan bahwa variabel total biaya produksi ubi kayu Y memiliki keeratan hubungan dengan
semua variabel bebasnya X
i
.
5.3. Tingkat Pendapatan Usahatani Ubi kayu 5.3.1. Analisis Pendapatan Usahatani Ubi kayu
Pendapatan bersih adalah hasil bersih yang diperoleh petani dari usahatani ubi kayu yang dinyatakan dalam rupiah, yang diperoleh dari selisih antara total
penerimaan dengan total biaya produksi.
Komponen Biaya Tetap
Biaya produksi adalah seluruh biaya usahatani yang dikeluarkan oleh petani dalam melakukan usahataninya dalam memproduksi ubi kayu dalam satu
kali musim tanam. Biaya tetap terdiri dari penyusutan peralatan dan PBB. Komponen biaya tetap yang dikeluarkan petani adalah sebagai berikut :
a. Biaya Penyusutan Peralatan
Biaya penyusutan peralatan alat-alat yang terdapat dalam penelitian ini adalah sprayer dan cangkul. Rata-rata penyusutan peralatan pada usahatani ubi
kayu ini dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini :
Tabel 13. Rata-rata Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Ubi Kayu
Universitas Sumatera Utara
No. Jenis
Peralatan Rata-rata Penyusutan Peralatan
Per Petani Per Tahun Rp Rata-rata Penyusutan Peralatan
Per hektar Per Tahun Rp
1. Sprayer
36.533,33 55.324,50
2. Cangkul
16.400 23.552,13
Total 52.933,33
78.876,63
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8 8a
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwasanya rata-rata penyusutan sprayer lebih besar yaitu sebesar Rp 36.533,33 per petani per tahun dan Rp
55.324,50 per hektar per tahun. Rata-rata penyusutan cangkul yaitu sebesar Rp 16.400 per petani per tahun dan Rp 23.552,13 per hektar per tahun.
Perhitungan penyusutan peralatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Nilai Penyusutan = Masa pakai ekonomis alat berbeda-beda tergantung pada kualitas dan
pemeliharaan alat-alat tersebut.
b. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan
Biaya PBB adalah biaya yang harus dikeluarkan petani selama setiap tahunnya. Pada daerah penelitian rata-rata petani mengeluarkan biaya PBB adalah
sebesar Rp 53.333,33 per tahunnya.
Komponen Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari biaya pupuk, herbisida dan tenaga kerja. Biaya tidak tetap merupakan hasil penjumlahan dari biaya sarana produksi dan
Universitas Sumatera Utara
biaya tenaga kerja. Komponen biaya tidak tetap yang dikeluarkan petani adalah sebagai berikut :
a. Biaya Sarana Produksi