Penggunaaan Input Produksi di Daerah Penelitian

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa persentase jumlah tanggungan keluarga yang terbesar ada pada kelompok 3-4 orang sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 56,6 dan yang terkecil terdapat pada kelompok ≥5 orang sebanyak 2 orang dengan persentase 6,6.

4.6. Penggunaaan Input Produksi di Daerah Penelitian

Ketersediaan input produksi di daerah penelitian secara tidak langsung ikut mempengaruhi tingkat produksi. Adapun input produksi yang dimaksud disini adalah lahan, bibit, pupuk, herbisida dan tenaga kerja. Secara keseluruhan input produksi cukup tersedia di daerah penelitian, dengan demikian cukup memudahkan petani dalam menjalankan usahataninya.

4.6.1. Lahan

Ketersedian lahan di daerah penelitian cukup tersedia, dengan demikian pada petani dapat dengan mudah menjalankan usahataninya tanpa harus menyewa lahan dari orang lain. Adapun luas lahan rata-rata yang digunakan untuk usaha tani ubi kayu oleh petani sampel adalah sebesar 0,71 Ha.

4.6.2. Bibit

Bibit ubi kayu di daerah penelitian cukup tersedia. Petani sampel menggunakan bibit dari hasil penanaman ubi kayu sebelumnya, sehingga petani sampel tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bibit. Adapun jenis bibit ubi kayu yang biasa digunakan oleh petani sampel adalah ubi kayu Malaysia.

4.6.3. Pupuk

Pupuk dapat diperoleh petani dengan mudah di toko pertanian yang ada di daerah penelitan. Pupuk yang digunakan petani sampel antara lain: urea dengan Universitas Sumatera Utara harga Rp 3.000kg, KCl dengan harga Rp 6.000kg, dan Sp-36 dengan harga Rp 3.000kg.

4.6.4. Tenaga Kerja

Tanaga kerja cukup tersedia di daerah penelitian. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga biasanya diambil dari penduduk setempat. Upah tenaga kerja untuk pengolahan lahan, penanaman dan pemupukan adalah Rp 15.000ra, upah tenaga kerja untuk penyemprotan adalah Rp 40.000hari, dan upah tenaga kerja untuk pemanenan adalah Rp 40kg dari hasil panen yang diperoleh.

4.6.5. Herbisida

Tanaman harus di jaga dari serangan hama dan penyakit karena dapat mempengaruhi naik turunya produksi sehingga dalam mencegah serangan hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan dengan cara menyemprotkan obat-obatan. Pada daerah penelitan petani sampel hanya menggunakan pestisida jenis hebisida karena tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang jarang terserang hama dan penyakit. Adapun herbisida yang digunakan di daerah penelitian adalah Rambo dengan harga Rp 45.000liter dan Bimastar dengan harga Rp 35.000liter.

4.7. Rata-rata Penggunaaan Input Produksi Pada Usahatani Ubi Kayu