Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam membuat kontrak-kontrak atau perjanjian leasing yang dibuat oleh para pihak. 2. Dilihat dari segi praktis. a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi masyarakat khususnya pelaku bisnis baik itu perusahaan leasing, perusahaan asuransi, suplier dan pelaku usaha lain. b. Penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa maupun pihak lain yang memerlukan informasi mengenai perjanjian leasing khususnya.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini berjudul “ Tinjauan yuridis upaya hukum yang dilakukan debitur terhadap penarikan benda-benda bergerak yang ditarik paksa oleh leasing kreditur”, yang pada prinsipnya atau pada dasarnya melihat perjanjian leasing sebagai lembaga pembiayaan dan kaitannya dengan KUHPerdata, keuntungan dan kerugian dalam menggunakan perjanjian leasing, penyebab putusnya perjanjian leasing yang disebabkan karena wan prestasi dan force majeure, dan akibat hukum dari timbulnya perjanjian leasing yang terdiri dari perjanjian yang dapat dibatalkan serta perjanjian yang batal demi hukum yang diperoleh dari perpustakaan, dari media massa baik cetak maupun elektronika. Selanjutnya dari penelusuran ke perpustakaan umum Universitas Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara dan perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara belum ada yang menyangkut judul tersebut dalam suatu penulisan skripsi.

E. Tinjauan Kepustakaan

Di dalam pokok pembahasan ini akan dijadikan lebih lanjut mengenai hal- hal yang berkaitan dengan tinjauan yuridis upaya hukum yang dilakukan kreditur terhadap penarikan benda-benda bergerak yang ditarik paksa oleh leasing kreditur dalam perjanjian fidusia. Pada umumnya masyarakat lebih akrab dan dekat dengan lembaga perbankan, kemudian disusul dengan sekelompok lembaga keuangan bukan bank dan dalam era delapan puluhan dikenal lagi suatu lembaga pembiayaan yang salah satunya adalah leasing. Leasing equipment funding secara umum dapat didefinisikan dengan: Pembiayaan peralatan barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Leasing timbul sebagai perjanjian tidak bernama adalah sebagai konsekuensi dari kebebasan untuk mengikat perjanjian dan adanya open system dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dalam leasing terdapat pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian leasing atau disebut subjek perjanjian leasing terdiri dari beberapa pihak, yaitu: 1. Lessor Sebagai perusahaan leasing atau yang dikenal dengan leasing company yaitu pihak yang memiliki hak kepemilikan barang modal. Universitas Sumatera Utara 2. Lessee Yaitu perusahaan atau pengguna barang modal yang dapat memiliki hak opsi pada kontrak leasing 3. Suppplier Penjual barang modal yang menjadi objek leasing. Harga barang modal di bayar tunai oleh lessor kepada supplier untuk kepentingan leasing. Supplier ini biasanya berstatus produsen barang modal atau penjual biasa. Dilihat dari segi transaksinya sewa guna usaha atau leasing dibedakan menjadi 2 jenis: 1. Finance lease atau sewa guna usaha dengan opsi. Dalam bentuk ini pada akhir kontrak leasing mempunyai hak pilih untuk memberi barang modal sesuai dengan nilai sisa yang disepakati atau mengembalikan barang modal kepada lessor atau memperjanjang kontrak sewa-menyewa. 2. Operating lease atau sewa guna tanpa opsi. Dalam bentuk ini disamakan seperti sewa guna usaha biasa yaitu hanya diberikan hak untuk menggunakan barang modal selama kontrak atau jangka waktu. Keuntungan dari perjanjian leasing, yaitu: 1. Merupakan bentuk pembiayaan yang fleksibel. 2. Biayanya lebih murah. 3. Penghematan pajak. Universitas Sumatera Utara Leasing dikaji dari hukum perdata berdasarkan asas kebebasan berkontrak maka perjanjian leasing seharusnya dirumuskan oleh ke dua belah pihak yang memutuskan lessor dan lesse, tapi dalam praktek ternyata perjanjian leasinglease agreement bentuknya dalam kontrak baku yang merumuskan adalah lessor.

F. Metode Penulisan