2.2. Persalinan 2.2.1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah
persalinan dengan presentasi verteks, aterm, selesai dalam tempo 4-24 jam, dan tidak melibatkan bantuan artifisial maupun komplikasi Forrer, 2001. Persalinan adalah
proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin Prawirohardjo, 2006. Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelolah dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal Mufdillah Hidayat, 2008. Persalinan adalah fungsi seorang wanita, dengan fungsi ini produksi
konesepsi janin, air ketuban, plasenta dan selaput ketuban dilepaskan dan dikeluarkan dari uterus melalui vagina kedunia luar Oxorn, 2003. Persalinan adalah
proses pergerakan keluar janin, plesenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir Bobak, 2005.
2.2.2 Fisiologi Persalinan
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm bukan prematur atau postmatur, mempunyai omset yang spontan tidak di induksi,
selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya bukan partus
Universitas Sumatera Utara
presipitatus atau partus lama , mempunyai janin tunggal dengan persentasi verteks puncak kepala dan oksiput pada bagian anterior pelvis, terlaksana tanpa bantuan
artifisial seperti forseps, tidak mencakup komplikasi seperti perdarahan hebat, mencakup kelahiran plasenta yang normal Forrer, 2001.
Kehamilan secara umum ditandai dengan aktivitas otot polos miometrium yang relatif tenang yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterin sampai dengan kehamilan aterm. Menjelang persalinan, otot polos uterus mulai menunjukkan aktivitas kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan suatu
periode relaksasi, dan mencapai puncaknya menjelang persalinan, serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum. Mekanisme regulasi yang mengatur
aktivitas kontraksi miometrium selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran Prawirohardjo, 2008.
2.2.3 Faktor Persalinan
Faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan adalah power yang merupakan kontraksi dan retraksi otot-otot rahim plus kerja otot-otot volunter dari ibu
yaitu kontraksi otot perut dan diafragma sewaktu ibu mengejan,passage merupakan bagian tulang panggul, servik, vagina dan dasar panggul Displacement dan
passenger terutama janin secara khusus bagian kepala janin plus plasenta, selaput dan cairan ketuban amnion Forrer, 2001.
2.2.4 Kala Persalinan
Persalinan dibagi dalam empat kala yaitu kala pertama dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap 10 cm, proses ini terbagi dalam dua
Universitas Sumatera Utara
fase yaitu fase laten 8 jam servik membuka sampai 3 cm dan fase aktif 7 jam servik membuka dari 3 cm sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase
aktif. Kala dua dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Kala tiga dimulai
segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Dan kala empat dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
post partum Prawirohardjo, 2006. Persalinan terdiri atas empat kala yaitu kala pertama berlangsung dari awal
gejala sampai servik berdilatasi sempurna 10 cm. Termasuk awal fase laten, di mana kontraksi masih tak teratur atau sangat lemah ; fase aktif, di mana kontraksi
menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih kuat ; dan fase transisi yang singkat, yang terjadi tepat sebelum dilatasi dan pendataran sempurna. Lamanya kala pertama rata-
rata 6 sampai 18 jam pada primipara dan 2 sampai 10 jam pada multipara. Kala dua diawali dengan dilatasi sempurna servik dan diakhiri dengan kelahiran bayi.
Kontraksi pada kala ini biasanya sangat kuat. Pada multipara kala dua berakhir sekitar 20 menit dan pada primipara menghabiskan waktu sampai 2 jam untuk bayi melewati
serviks yang berdilatasi dan jalan lahir. Kala tiga diawali dengan keluarnya bayi dan uterus dan diakhiri dengan keluarnya plasenta, proses ini biasanya berakhir beberapa
menit baik pada multipara maupun primipara. Kala empat diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi, kala empat lebih panjang pada
multipara dari pada primipara, biasanya dari 4 sampai 12 jam Hamilton, 1995.
2.2.5 Tanda-tanda Mulainya Persalinan