Tindakan Responden Oleh karena itu tidak mungkin dilakukan secara kaku dan statis sebab

hidung bayi harus dibersihkan sesegera mungkin untuk melancarkan pernafasan bayi tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindya 2009 tentang perilaku dukun bayi dalam melakukan pertolongan persalinan dengan komplikasi di Desa Bayat Kabupaten Klaten yang diperoleh hasil mayoritas responden tidak setuju bila ibu melahirkan yang menunjukkan tanda komplikasi harus segera dirujuk ke rumah sakit. Hal ini menunjukkan masih rendahnya sikap mereka terhadap pertolongan persalinan dengan komplikasi.

5.3 Tindakan Responden

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tindakan dukun bayi dalam hal pertolongan persalinan tertinggi pada tingkatan tidak baik 65,1 dan terendah pada tingkatan baik 34,9. Kurangnya pengetahuan dan sikap yang buruk menjadi pemicu tindakan responden yang tergolong tidak baik ini. Pada saat ini pelayanan kesehatan belum mampu menjangkau masyarakat secara luas seperti saat ini yang dilakukan melalui program pembangunan di bidang kesehatan. Menurut Robert kwick 1974 perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Menurut Ensiklopedia Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Skiner 1938 seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor- Universitas Sumatera Utara faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Menurut Bloom, seperti dikutip Notoatmodjo 2003, membagi perilaku itu didalam 3 domain ranahkawasan, meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitumengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif kognitif domain, ranah affektif afektif domain, dan ranah psikomotor psikomotor domain. Dalam peraturan teoritis, tingkah laku dibedakan atas sikap, dimana sikap diartikan sebagai suatu kecenderungan potensi untuk mengadakan reaksi tingkah laku. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu tindakan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan atau suatu fasilitas Notoatmodjo, 2007. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindya 2009 tentang perilaku dukun bayi dalam melakukan pertolongan persalinan dengan komplikasi di Desa Bayat Kabupaten Klaten yang diperoleh hasil bahwa mayoritas responden tidak merujuk ibu bersalin dengan tanda komplikasi ke rumah sakit. Mereka lebih memilih untuk merawatnya sendiri atau dengan bantuan keluarga ibu bersalin tersebut. Hal ini adalah bukti masih buruknya tindakan mereka dalam hal pertolongan persalinan dengan komplikasi. Universitas Sumatera Utara

5.4 Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Penyebab Tingginya Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Kesehatan (dukun) di Kecamatan Sumay Desa Teluk Singkawang Kabupaten Tebo, Jambi.

21 196 69

Persepsi Stakeholders Tentang Pelaksanaan Kemitraan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

5 49 97

Determinan Pemanfaatan Dukun Bayi Dalam Pertolongan Persalinan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

1 46 91

Persepsi Masyarakat Terhadap Bidan Dan Dukun Bayi Terlatih Dalam Memberikan Pertolongan Persalinan

1 47 1

perilaku bidan dalam penatalaksanaan pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan diwilayah kerja puskesmas hamparan perak kabupaten deli serdang medan tahun 2014

0 41 81

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Penyebaran Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

0 31 64

Kajian Kejadian Pertolongan Persalinan Dukun Bayi

0 3 23

Peranan Dukun Bayi Dalam Perspektif Masyarakat Jawa Terhadap Proses Persalinan Di Dusun Noloprayan Desa Jatirejo Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Melalui Pendekatan Teori Solidaritas Mekanik Dan Organik Emile Durkheim)

2 42 131

IMPLEMENTASI “PROGRAM PEMBINAAN DUKUN BAYI” DALAM UPAYA PERTOLONGAN PERSALINAN SEHAT DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

0 3 126

Studi Fenomenologi Pengalaman Ibu Melahirkan Ditolong oleh Dukun Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Parung Kabupaten Bogor

0 2 116