7. memberikan bimbingan atau penyuluhan terhadap produsen maupun
konsumen tentang keamanan pangan dan cara-cara menangani, mengolah, dan menyajikan pangan yang aman untuk dikonsumsi.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Southeast Asian Food and Agricultural Science
and Technology SEAFAST Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM IPB. Penelitian dilakukan selama 7 bulan Januari-Juli
2011.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan dari penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan POM yang meliputi data hasil pengawasan pre-market dan post-
market . Hasil pengawasan pre-market terdiri dari data industri pangan yang
terdaftar MD dan ML periode tahun 2006-2010 dan data industri rumah tangga pangan IRTP tahun 2003-2010 yang terdaftar di Dinas Kesehatan di 26 provinsi
di Indonesia. Hasil pengawasan post-market yang dikaji terdiri dari data sekunder hasil
pemeriksaan sarana produksi pangan, data sekunder hasil pemeriksaan sarana distribusi pangan, serta data sekunder hasil sampling dan pengujian produk
pangan yang beredar yang diperoleh dari Balai BesarBalai POM di 26 provinsi periode tahun 2006-2010.
3.3. Pelaksanaan Penelitian
Kajian sistem pengawasan keamanan pangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan POM Republik Indonesia dilakukan melalui 4 empat
tahapan. Tahap pertama adalah identifikasi sistem pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh Badan POM, tahap kedua adalah identifikasi dan hasil
implementasi sistem pengawasan keamanan pangan oleh Badan POM, tahap ketiga adalah melakukan kajian implementasi sistem pengawasan keamanan
pangan oleh Badan POM, dan tahap keempat adalah penyusunan rekomendasi terkait perbaikan sistem pengawasan keamanan pangan oleh Badan POM. Setiap
tahapan kajian dapat dilihat pada Gambar 1. Metode penelitian yang dilakukan
yaitu dengan mengkaji data sekunder hasil pengawasan pre-market dan post- market
yang diperoleh dari Badan POM tahun 2006-2010.
Gambar 1. Tahapan kajian sistem pengawasan keamanan pangan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan POM Republik Indonesia
1. Identifikasi sistem pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh
Badan POM
Identifikasi sistem pengawasan keamanan pangan yang berlaku di Indonesia berdasarkan PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
bahwa instansi yang berwenang dalam melakukan pengawasan keamanan pangan khususnya untuk pangan olahan merupakan tanggung jawab Badan Pengawas
Obat dan Makanan Badan POM. Sistem pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM yaitu sistem pengawasan pre-market dan post-market.