Karakteristik Responden KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

19 Tabel 7. Varietas alpukat yang dijajakan di Pasar Bogor dan Sari Barokah Karakteristik Jenis Alpukat Hijau Panjang mentega Hijau Bulat mentegasusu Hijau Lonjong fuerte Bentuk Pear Bulat Bulat lonjong Leher Panjang Tidak ada Pendek Ujung buah Tumpul Bulat Tumpul Pangkal buah Runcing Tumpul Runcing Warna kulit Hijau bintik kuning Hijau licin berbintik kuning Hijau agak kasar berbintik kuning Tebal kulit mm 1.5 1.0 1.5 Daging buah : -Warna -Diameter -Panjang Kuning 6.5 11.5 Kuning hijau 7.5 9.0 Kuning 7.5 11.0 Biji : Bentuk -Ukuran cm Jorong 5.5 x 4 Jorong 5.5 x 4 Lonjong 5.0 x 4 -Hasiltahun 16.1 kgpohon 22.0 kgpohon 45.1 kgpohon Sumber : Baga 1997 diacu dalam Kusniati 2011 Hampir semua pedagang yang melakukan usaha penjualan alpukat bermula dari mengikuti orangtua atau keluarga berdagang buah sejak kecil. Terdapat juga responden di Sari Barokah yang merupakan pedagang oleh-oleh khas Bogor yang menambahkan dagangan alpukat agar lebih bervariasinya dagangannya dan dapat memancing pembeli. Terdapat bermacam-macam kesulitan yang dihadapi pedagang dalam memasarkan alpukat di antaranya adalah proses tawar menawar harga pembelian alpukat dengan konsumen, persaingan penentuan harga jual, kualitas alpukat yang kurang bagus sehingga cepat busuk dan matangnya tidak sempurna serta tergantung musim. Biasanya pada saat panen raya alpukat sangat melimpah, kondisi ini terjadi pada saat musim hujan. Hal ini menyebabkan banyak alpukat yang tidak terjual karena cenderung permintaan buah alpukat menurun pada saat terjadi musim hujan. Tidak terdapat suatu perkumpulan usaha dagang baik di Pasar Bogor maupun Sari Barokah. Kegiatan-kegiatan berkumpul antara pedagang di Sari Barokah sering dilakukan, tetapi dalam rangka kegiatan di luar masalah perdagangan. Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha penjualan alpukat berkisar dari satu sampai tiga orang yang merupakan keluarga dekat atau masyarakat sekitar. Dari berbagai penjelasan pedagang, usaha penjualan alpukat kedepannya masih bisa berkembang karena permintaan konsumen yang masih banyak, ketertarikan para wisatawan terhadap buah dan makin banyanya usaha catering dan warung makan yang membutuhkan alpukat.

3. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang terdiri dari sepuluh pedagang pengecer, dua pedagang pengumpul serta satu pedagang grosir. Kesepuluh pedagang pengecer berasal dari dua pasar sekitar lokasi wisata yaitu lima orang di Pasar Bogor dan lima orang di Sari Barokah di Cibogo. Untuk pedagang pengumpul masing-masing berlokasi di Bandung kemudian untuk pedagang grosir berlokasi di Pasar Induk Cibitung. Sebagian besar dari responden tersebut berusia 31 – 40 tahun. Pengelompokan responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 8. Data dalam tabel menunjukkan bahwa dari 13 responden sebanyak 7 orang 53.85 berusia di antara 31 – 40 tahun. Untuk responden yang berusia di antara 20 – 30 tahun dua di antaranya bukan pemilik usaha, keduanya merupakan keluarga dekat dari pemilik usaha. Selain dari dua orang 20 tersebut seluruh responden merupakan pemilik usaha. Kemudian di antara responden terdapat satu orang yang merupakan pedagang pengumpul yang berjenis kelamin wanita. Tabel 8. Pengelompokkan umur responden No. Kelompok Umur Jumlah Orang Persentase 1 20 – 30 5 38.46 2 31 – 40 7 53.85 3 41 – 50 1 7.69 Total 13 100.00 Sumber : Data Diolah Tingkat pendidikan responden bervariasi, akan tetapi sebagian besar merupakan lulusan SD. Pengolompokan responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Tingkat pendidikan responden No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase 1 Tamat SD 8 61.54 2 Tamat SMP 3 23.08 3 Tamat SMASMK 2 15.38 Total 13 100.00 Sumber : Data Diolah Para responden yang merupkan pedagang tidak pernah mendapatkan jenis pendidikan lain selain pendidikan formalnya. Mereka memperoleh keahlian berusaha alpukat dari pengalaman mereka selama beraktivitas di bidang usaha ini, serta dari pengalaman usaha bersama orangtua atau saudara mereka. Disamping bermata pencarian selain pedagang alpukat, sebagian dari responden memiliki mata pencarian lain. Hal ini ditunjukkan oleh Tabel 10. Tabel 10. Mata pencarian lain responden di pasar sekitar lokasi wisata Bogor No. Jenis Mata Pencarian Jumlah Orang Persentase 1 Tidak Ada 4 30.77 2 Wiraswasta 1 7.69 3 Berkebun 2 15.38 4 Berdagang selain alpukat 6 46.15 Total 13 100.00 Sumber : Data Diolah Data di atas menunjukkan bahwa dari 13 responden sebagian besar 6 orang atau 46.15 berdagang selain alpukat. Komoditas lain yang diusahakan berupa buah-buahan dan sayuran seperti pisang, jambu, manggis, talas dll. Khusus di pasar wisata di puncak juga menjual macam-macam oleh-oleh berupa jajanan ringan. Untuk responden yang berkebun keduanya merupakan pedagang pengumpul, komoditas yang diusahakan berupa padi dan bawang. Kemudian responden yang berwiraswasta merupakan pedagang grosir. Responden yang tidak memiliki mata pencarian lain adalah pedagang pengecer yang berasal dari Pasar Bogor. Hampir semua pedagang melakukan usaha 21 dari modal sendiri. Hanya terdapat dua responden pedagang pengecer yang pernah melakukan pinjaman ke koperasibank dalam rangka memperluas kapasitas usaha mereka.

B. IDENTIFIKASI ANGGOTA RANTAI PASOK 1. Entitas Rantai Pasok