Pola aliran rantai pasok 4

26 dijualnya. Pedagang pengumpul besar memanen langsung dari pohon-pohon alpukat petani. Alpukat yang dikumpulkan dari pedagang pengumpul kecil dan petani kemudian dibawa ke gudang penyimpanan untuk selanjutnya disortir dan dikemas dengan karung baru jika karung dari pedagang pengumpul kecil sudah sobek. Sistem pembayaran di pedagang pengumpul kecil dilakukan secara cash dan di petani umumnya pembelian per pohon. Kapasitas pembelian dan harga di responden pedagang pengumpul besar dapat dilihat di Tabel 13. Tabel 13. Kapasitas pembelian dan harga di responden pedagang pengumpul besar Pengumpul besar Bulan Asal Pasokan Kapasitas Pembelian Satuan Harga Beli Rpkg Harga Jual Rpkg Keterangan Sari Barokah 1-6 Pengumpul kecil 2,000 Kgminggu 2,500 4,500 Grade A Petani 200 Kgminggu 1,500 3,500 Grade B 7-12 Pengumpul kecil 1,000 Kgminggu 5,500 7,500 Grade A 6,500 Grade B Pasar Bogor 1-6 Pengumpul kecil 6,000 Kgminggu 1,500 3,000 Petani 4,000 Kgminggu 1,000 7-12 Pengumpul kecil 700 Kgbulan 3,500 4,500 Petani 300 Kgbulan 1,000 Pedagang pengumpul besar yang mengirim ke Sari Barokah melakukan grading berdasarkan ukuran buah. Grade A memiliki berat sekitar 1kg untuk 2 sampai 4 buah dan grade B dengan berat sekitar 1kg untuk 5 sampai 6 buah. Rata-rata dalam satu partai barang untuk Grade A sebanyak 75 dan Grade B 25 dari total. Pedagang pengumpul besar yang mengirim ke Pasar Bogor melakukan grading berdasarkan tingkat kematangan buah. Buah yang dikirim ke pedagang pengecer adalah buah yang mulai matang dan untuk ke supplier adalah buah yang masih mengkal. Harga beli dari petani ditentukan pedagang pengumpul besar berdasarkan kedekatan lokasi penanaman yang dimiliki petani dengan lokasi pedagang pengumpul. Harga beli dari pedagang pengumpul kecil didasarkan pada hasil kesepakatan kedua bela pihak.

4. Pola aliran rantai pasok 4

Petani Pedagang Pengecer Konsumen Pola aliran rantai pasok empat merupakan pola aliran pedagang pengecer yang mendapat pasokan alpukat secara langsung dari petani. Pola aliran ini hanya terdiri dari dua entitas pemasok alpukat yaitu petani dan pedagang pengecer. Petani pada pola aliran rantai pasok ini adalah petani dengan skala usaha kecil. Petani atau pemilik pohon tidak membudidayakan tanaman alpukat secara khusus melainkan hanya sebagai tanaman pekarangan. Pedagang pengecer perlu mengumpulkan alpukat dari beberapa pemilik pohon untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Terdapat lima orang responden pedagang pengecer yang menggunakan pola aliran rantai pasok ini, tiga orang pedagang pengecer di Sari Barokah dan dua orang pedagang pengecer di Pasar Bogor. Responden pedagang pengecer di Sari Barokah memperoleh alpukat dari petani yang berasal di Desa Cimande, Desa Ciapus, Desa Cipayung dan Desa Gadog, sementara responden pedagang pengecer di Pasar Bogor memperoleh alpukat dari petani yang berasal di Desa Tajurhalang, Desa Ciapus dan Kampung Ciheuleut. 27 Pengambilan alpukat dari petani tidak dilakukan secara rutin, pengambilan alpukat dilakukan jika kondisi barang sudah mulai sedikit serta pengiriman dari pedagang pengumpul besar sedang menurun. Selain itu pengambilan alpukat juga dilakukan jika petanipemilik pohon menawarkan hasil panen dari pohonnya ke pedagang pengecer. Umumnya petani menjual alpukatnya ke pedagang pengecer tanpa perlu menanggung biaya-biaya dalam pemanenan serta biaya dalam pendistribusian hasilnya ke pasar. Terdapat dua sistem pembayaran yaitu pedagang pengecer membayar secara cash setelah memanen dan menimbang alpukat langsung di lahan atau pedagang pengecer membayar secara cash dengan sistem pembelian per pohon. Harga rata-rata pembelian pedagang pengecer di Sari Barokah sebesar Rp. 4,500kg dan untuk di Pasar Bogor sebesar Rp. 3,500kg. Kapasitas pembelian tiap pengambilan di Pasar Bogor rata-rata sebanyak satu karung dan di Sari Barokah sebanyak dua karung, dengan jumlah alpukat sekitar 60-70kgkarung. Kapasitas dan Harga Jual di Pedagang Pengecer Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pedagang pengecer dalam memperoleh alpukat tidak tebatas dalam satu pola aliran rantai pasok. Dalam satu pola aliran rantai pasok pun pedagang pengecer bisa memiliki beberapa pedagang grosir, pedagang pengumpul besar atau petani. Pedagang pengecer juga membeli alpukat dari pedagang pengecer lain dalam satu pasar atau pasar yang berbeda jika barang dari tiga pemasok tidak ada. Terdapat pertimbangan masing-masing dalam memasok alpukat dari tiap pola aliran rantai pasok yang ada untuk memenuhi kebutuhan penjualannya. Bervariasinya pola aliran rantai pasok, pemasok yang berbeda serta modal yang berbeda menjadikan kapasitas pembelian serta harga beli dan jual di pedagang pengecer juga berbeda- beda. Kapasitas dan harga di pedagang pengecer adalah kapasitas dan harga rata-rata pada dua kondisi. Informasi kapasitas dan harga diperoleh melalui wawancara. Berdasarkan keterangan dari pedagang pengecer pada tahun-tahun sebelumnya kondisi barang ramai di bulan Januari sampai April. Banyaknya barang yang masuk ke pasar menyebabkan harga jual lebih rendah jika dibandingkan pada saat kondisi barang sepi di bulan Mei sampai Desember. Kondisi barang kembali berangsur ramai dimulai pada akhir-akhir tahun. Pada saat penelitian kondisi barang mulai berkurang diakhir Maret. Kapasitas pembelian dan harga di responden pedagang pengecer dapat dilihat di Tabel 14. Pengelompokkan pedagang pengecer dilakukan berdasarkan kapasitas pembelian pada saat kondisi ramai bulan 1-4, yaitu kapasitas kecil = 300 kg, kapasitas sedang 300-900 kg dan kapasitas besar = 900 kg. Berdasarkan pola aliran rantai pasok yang digunakan pedagang pengecer di Sari Barokah tidak terdapat perbedaan di antara ketiga skala kapasitas pembelian. Penggunaan pola aliran rantai pasok 2,3 dan 4 digunakan oleh pedagang skala kecil , sedang ataupun besar. Penggunaan pola aliran rantai pasok 4 atau memasok alpukat dari petani dilakukan bila pengecer merasa jumlah pasokan yang berasal dari pengumpul besar belum mencukupi jumlah alpukat yang diinginkan. Pada pemasaran alpukat di Pasar Bogor terdapat perbedaan pola aliran antar kelompok skala pembelian. Pedagang pengecer dengan modal yang lebih besar akan membeli dari pihak pedagang grosir untuk mencukupi persediaan alpukatnya, sementara pedagang pengecer dengan modal yang lebih kecil akan memasok alpukat dari petani. Pengecer dengan modal lebih kecil tidak memilih memasok dari pedagang grosir, karena pertimbangan biaya pengiriman yang harus ditanggungnya. Penggunaan pola aliran rantai pasok 1 atau memasok alpukat dari pedagang grosir tidak dilakukan pengecer skala besar di Sari Barokah. Hal ini dikarenakan pedagang pengecer lebih mudah memperoleh alpukat dari petani yang kebanyakan berasal di sekitar lokasi pejualan. 28 Tabel 14. Kapasitas pembelian dan harga di responden pedagang pengecer Nama Bulan Kapasitas Kgminggu Harga Beli Rpkg Harga Jual Rpkg Pola Aliran Rantai Pasok Pedagang Pengecer Sari Barokah Dede 1 - 4 300 4,000 7,500 2,3,4 5 - 12 144 6,000 10,000 Pak Asep 1 - 4 300 5,000 7,500 2,3 5 - 12 204 5,500 8,000 Firman 1 - 4 338 3,000 9,000 2,3 5 - 12 203 6,000 12,000 Pak Odin 1 - 4 332 5,000 10,000 2,3,4 5 - 12 250 7,000 13,000 Pak Sayap 1 - 4 1,000 5,000 7,500 2,3,4 5 - 12 569 7,000 10,000 Pedagang Pengecer Pasar Bogor Pak Udin 1 - 4 600 3,500 7,500 2,3,4 5 - 12 116 5,000 9,500 Pak Jufri 1 - 4 650 3,000 8,500 2,3,4 5 - 12 300 6,000 9,500 Pak Iwan 1 - 4 930 3,500 7,000 1,2,3 5 - 12 500 5,000 8,000 Pak Ibad 1 - 4 1,000 4,000 8,000 1,2,3 5 - 12 702 6,500 12,000 Iwan 1 - 4 2,000 4,000 8,000 1,2,3 5 - 12 1,621 6,500 12,000 Sumber : Data Diolah

D. KERUSAKAN MEKANIS 1. Jenis dan Penyebab Kerusakan Mekanis