Asam Lemak Kandungan Gizi dan Logam Berat Pada Ikan Rawa di Perairan Rawa Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan

Lahan gambut di Kalimantan umumnya terletak pada zona lahan rawa air tawar, dan sebagian pada zona lahan rawa pasang surut. Secara spesifik, lahan gambut menempati berbagai satuan fisiografilandform, yaitu kubah gambut, cekungan dataran danau, rawa belakang sungai, cekungan sepanjang sungai besar termasuk oxbow lake atau meander sungai, dan dataran pantai. Dataran dan kubah gambut terbentang pada cekungan luas di antara sungai-sungai besar, dari dataran pantai ke arah hilir sungai hingga mencapai jarak 10-30 km Anonim 2008.

2.3 Asam Lemak

Asam lemak merupakan suatu asam monokarboksilat dengan rantai yang panjang. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24, memiliki gugus karboksil tunggal dan ujung hidrokarbon nonpolar yang panjang menyebabkan kebanyakan lipida bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak Lehninger 1982. Berdasarkan kejenuhannya asam lemak terbagi menjadi dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak tidak jenuh tunggal dan asam lemak tidak jenuh majemuk. Perbedaan keduanya terletak pada ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak tidak jenuh Belitz dan Grosch 1986. Asam lemak jenuh saturated fatty acid memiliki rantai pendek yang lurus tidak bercabang. Sedangkan asam lemak tidak jenuh unsaturated fatty acid memiliki rantai yang lebih panjang dan memiliki ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh yang hanya memiliki satu ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh tunggal monounsaturated fatty acid MUFA dan asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh majemuk polyunsaturated fatty acid PUFA. Perbedaan ikatan kimia antara asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh menyebabkan terjadinya perbedaan sifat kimia dan fisik, diantaranya asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Semakin panjang rantai karbon dan semakin banyak jumlah ikatan rangkapnya, maka semakin besar kecenderungan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah Muchtadi et al. 1993. Berikut ini merupakan berbagai jenis asam lemak tidak jenuh unsaturated fatty acid O’keefe et al. 2002 : 1 Asam lemak n-3 Omega-3 Bentuk paling umum dari omega 3 adalah asam eikosapentaenoat EPA, asam dokosaheksaenoat DHA, dan asam α-linolenat yang membantu membentuk EPA dan DHA. Omega 3 umumnya berasal dari minyak ikan, terdiri atas rantai panjang dari asam linolenat, yang terbentuk ketika hewan mengkonsumsi tanaman yang kaya akan asam linolenat. a Asam α-linolenat 18:3n-3 Asam lemak ini dihasilkan didalam tubuh tumbuhan oleh desaturasi Δ1β dan Δ15 asam oleat. Bersama asam oleat, asam α-linolenat menggantikan satu dari dua produk PUFA primer biosintesis asam lemak. Asam lemak ini terdapat pada daun tumbuhan dan komponen kecil dari minyak biji. b Asam eikosapentaenoat 20:5n-3 Asam eikosapentaenoat EPA dapat dihasilkan oleh alga laut dan pada hewan melalui desaturasi atau elongasi α-linolenat. Eikosapentaenoat adalah produk primer asam lemak minyak ikan ± 20-25 berat walaupun tidak dihasilkan oleh ikan. Asam eikosapentaenoat berperan sebagai kompetitif inhibitor metabolism asam arakhidonat. c Asam dokosaheksaenoat 22:6n-3 Asam dokosaheksaenoat dihasilkan oleh alga laut dan komponen primer minyak ikan ± 8-20 berat. Produksi DHA pada hewan berasal dari asam linolenat terjadi melalui proses desaturasi atau elongasi α-linolenat menjadi 24:5n-3. Asam lemak tak jenuh rantai yang sangat panjang ini didesaturasi oleh desaturasi Δ6 kemungkinan enzim desaturasi Δ6 dan menghasilkan asam lemak lewat satu siklus -oksidasi membentuk DHA. 2 Asam lemak n-6 Omega-6 Bentuk umum asam lemak omega-6 adalah asam -linolenat. Omega-6 umumnya ditemukan pada tanaman. Berikut merupakan beberapa jenis asam lemak omega-6 : a Asam linoleat 18:2n-6 Asam linoleat dan α-linolenat adalah prekursor dalam sintesis PUFA. Asam linoleat diproduksi dari tanaman dan secara khusus banyak dikandung pada seed oil . Walaupun alam memproduksi asam linoleat setara α-linolenat, namun dapat ditemukan beberapa cadangan makanan. Hewan tidak dapat memproduksi asam linoleat, namun makanannya kaya asam lemak, dan manusia mendapatkan asam linoleat dalam daging. Asam linoleat berperan sebagai prekursor untuk produksi asam lemak esensial arakhidonat. b Asam -linolenat 18:3n-6 Asam -linolenat GLA diproduksi pada hewan dan tumbuhan rendah melalui desaturasi Δ6 asam linoleat. Asam linoleat pada hewan didesaturasi oleh Δ6 desaturase untuk menghasilkan asam -linolenat sebagai produk intermediet dalam produksi asam arakhidonat. c Dihomo-asam- -linolenat 20:3n-6 Elongasi produk asam linolenat, dihomo- -linolenat DGLA adalah komponen terkecil fosfolipid hewan. Dihomo- -linolenat berperan sebagai prekursor pembentukan asam lemak esensial arakhidonat. d Asam arakhidonat Asam arakhidonat merupakan hasil desaturasi dan elongasi asam linoleat pada hewan. Asam arakhidonat diproduksi pada alga laut. Asam arakhidonat merupakan asam lemak esensial sebagai prekursor untuk eikosanoid. e Asam dokosatetraenoat 22:4n-6 Asam dokosatetraenoat merupakan hasil elongasi langsung dari asam arakhidonat dan terdapat sedikit pada jaringan hewan. 3 Asam lemak n-9 Omega-9 Asam lemak omega 9 juga tergolong kedalam jenis asam lemak non- esensial yaitu asam lemak yang dapat disintesa oleh tubuh. Asam oleat merupakan omega 9 yang tergolong asam lemak tak jenuh tunggal yang paling penting. a Asam oleat 18:1n-9 Asam oleat merupakan produk desaturasi Δ9 asam stearat dan diproduksi pada tumbuhan, hewan, dan bakteri. Asam oleat adalah asam tak jenuh yang paling umum dan merupakan prekursor untuk produksi sebagian PUFA. b Asam erukat 22:1n-9 Asam erukat adalah asam lemak tak jenuh tunggal rantai panjang ditemukan dalam tumbuhan, terutama dalam minyak lobak. Asam erukat merupakan produk elongasi asam oleat. Fungsi asam lemak Asam lemak memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Asam lemak esensial digunakan untuk menjaga bagian-bagian struktural dari membran sel dan membuat bahan-bahan lain misalnya hormon yang disebut eikosanoid. Eikosanoid membantu mengatur tekanan darah, proses pembekuan darah, lemak dalam darah, dan respon imun terhadap luka dan infeksi Thoha 2004. Salah satu contoh asam lemak tidak jenuh adalah Omega 3. Asam lemak Omega 3 merupakan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap pada atom C urutan ke-3 jika dihitung dari gugus C metil. Asam lemak yang merupakan kelompok Omega γ, contohnya α-linolenat 18:3; ALA, asam dokoheksaenoat 22:6; DHA, dan asam eikosapentaenoat 20:5; EPA. Struktur kimia dari DHA dan EPA dapat dilihat pada Gambar 1. DHA EPA Gambar 2 Struktur kimia rantai karbon DHA 22 dan EPA 20. Asam lemak n-3 DHA dan EPA yang merupakan kelompok Long-Chain Polyunsaturated Fatty Acid LCPUFA mempunyai peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi penglihatan Hornstra 2000 dalam Thoha 2004. Selain itu, DHA dan EPA berfungsi sebagai pembangun sebagian besar korteks cerebral otak bagian yang digunakan untuk berpikir dan untuk pertumbuhan normal organ ini Chafetz 1990 dalam Thoha 2004. Asam lemak n-6 dan n-3 merupakan turunan asam lemak linoleat dan linolenat yang berperan sebagai asam lemak otak. Kedua asam prekursor masuk dalam proses elongasi dan desaturasi yang menghasilkan tiga bentuk asam lemak n-3 yaitu asam α-linolenat, EPA dan DHA Elvevoll 2000 dalam Thoha 2004. Menurut Freeman dan Junge 2005, fungsi asam lemak esensial yang terdapat dalam tubuh sebagai fosfolipid, antara lain : COOH H3C COOH H3C 1 Memelihara integritas dan fungsi membran seluler dan subseluler 2 Mengatur metabolisme kolesterol 3 Merupakan prekursor dari senyawa yang memiliki fungsi pengatur fisiologis dalam tubuh 4 Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi

2.4 Kromatografi Gas