Spektrofotometri Serapan Atom Waktu dan Tempat

Keracunan kadmium dapat mengakibatkan efek yang kronik dan akut. Efek kronis dari keracunan kadmium biasanya mengakibatkan kerusakan pada ginjal, kerusakan pada sistem syaraf, dan sebagian renal tubules Laws 1981. Batas aman logam berat Cd dalam makanan baik oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, FDR New Zealand serta FAO adalah sama yaitu 1 ppm, tetapi Australia menetapkan batas aman Cd pada makanan adalah 2 ppm Nurjanah dan Widiastuti 1997

2.6 Spektrofotometri Serapan Atom

Atomic Absorption Spectrophotometer AAS atau spektrofotometri serapan atom merupakan suatu metode yang digunakan untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid Chasteen 2007. Analisis unsur dengan panjang gelombang pada daerah sinar tampak seperti Ca, K, Na, Mg, P dan sebagainya dapat dilakukan dengan cara spektroskopi serapan atom dan spektroskopi serapan emisi nyala. Spektroskopi serapan atom mengukur radiasi yang diserap oleh atom-atom yang tidak tereksitasi sedangkan pada spektroskopi emisi nyala yang diukur adalah radiasi yang dipancarkan dengan panjang gelombang tertentu oleh atom- atom yang tereksitasi Nur 1989. Alat Atomic Absorption Spectrophotometer AAS dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 4 Atomic Absorption Spectrophotometer AAS. Prinsip pemeriksaan spektrofotometer serapan atom yaitu molekul sampel diubah menjadi atom-atom bebas dengan bantuan nyala atau flame. Atom-atom akan mengabsorbsi cahaya yang sesuai dengan panjang gelombang dari atom tersebut dan intensitas cahaya yang diserap sebanding dengan panjang gelombang dari atom tersebut serta intensitas cahaya yang diserap sebanding dengan banyaknya cahaya Chasteen 2007. Teknik spektroskopi serapan atom merupakan teknik yang paling spesifik karena garis spektrum serapan atom sangat sempit dan energi transisi elektron sangat unik untuk setiap unsur Nur 1989. Waktu pengujian dengan instrumen AAS lebih cepat dibandingkan dengan metode pengujian gravimetrik dan titrimetri, karena preparasi sampel lebih cepat, yakni disediakan dalam larutan kemudian dimasukkan untuk dibakar Chasteen 2007. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Karakterisasi Bahan Baku Hasil Perikanan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor, Bogor.

3.2 Alat dan Bahan