Pada beberapa ikan rawa yang diteliti dilakukan pengukuran panjang tubuh dan bobot tubuh ikan. Pengukuran panjang tubuh ikan dilakukan pada sisi tubuh,
dimulai dari ujung mulut sampai ujung ekor. Panjang ikan rawa di perairan Selatan Kalimantan yang diteliti berkisar antara 25,50-42,00 cm. Perbedaan
panjang dan bobot ikan dapat disebabkan adanya perbedaan spesies, umur, habitat, TKG, dan makanan Asty 2007. Pada Gambar 6 dapat dilihat beberapa
jenis ikan rawa di perairan rawa Selatan Kalimantan.
M. erythrotaenia H. fortis
C. micropeltes C. striatus
C. lucius Gambar 5 Beberapa jenis ikan rawa di perairan rawa selatan Kalimantan.
4.2 Rendemen Produksi Fillet
Dalam rangka pemanfaatan, dari seekor ikan dapat dipisahkan bagian daging yang dapat dimakan edible portion, edible flesh dan bagian yang tidak
dapat dimakan non-edible portion Ilyas 1983. Bagian yang dapat dimakan edible portion dari ikan dimana bagian-bagian yang dapat dimakan dari seekor
ikan dipisahkan dari tulang, duri dan bagian lainnya yang tidak dapat dimakan. Pada penelitian ini yang dihitung adalah rendemen produksi fillet kemudian
dibandingkan dengan bobot utuh ikan. Bobot tubuh ikan, bobot fillet, dan
persentase rendemen produksi fillet dari beberapa ikan rawa perairan rawa selatan Kalimantan. disajikan pada Tabel 3
Tabel 3 Rendemen produksi fillet dan ukuran panjang tubuh pada beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan
No Nama Ikan
Bobot Awal g
Bobot Fillet g
Rendeman
1 M. erythrotaenia
152 42
27,63 2
H. fortis 342,5
146 42,62
3 C. micropeltes
343 150
43,73 4
C. striatus 157
51 32,48
5 C. lucius
205 80
39,02
Dari Tabel 3 terlihat bahwa beberapa ikan rawa yang diteliti, yang ditangkap dari perairan selatan Kalimantan memiliki bobot tubuh utuh sebesar 152,00-
343,00 g dan bobot fillet daging sebesar 42,00-150,00 g. Dari perbandingan antara bobot daging fillet dengan bobot ikan utuh didapat persentase rendemen produksi
fillet sebesar 27,63-43,73. Hasil analisis bagian yang dapat dimakan dari sampel ikan rawa yang
diteliti menunjukkan nilai yang beragam. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan perbedaan spesies, umur, habitat, TKG, dan makanan dari ikan
tersebut Asty 2007. Nilai dari bagian yang dapat dimakan berpengaruh terhadap jumlah kandungan gizi yang dapat diperoleh. Semakin besar edible
portion, maka semakin besar nilai gizi yang diperoleh dari ikan tersebut sehubungan dengan banyaknya mineral, protein dan lemak yang dapat
dimanfaatkan dari ikan tersebut Kusumo 1997. Daging fillet yang diperoleh digunakan untuk analisis proksimat, analisis
asam lemak dan analisis logam berat. Hal ini sangat penting, karena beberapa ikan rawa yang diteliti merupakan termasuk ikan ekonomis penting. Sehingga
dengan adanya pengkajian mengenai komposisi asam lemak dapat memberikan informasi mengenai potensi asam lemak seperti omega-3,
omega-6 dan omega-9 yang telah terbukti berperan penting dalam kesehatan tubuh manusia Thoha 2004.
4.3 Hasil Analisis Proksimat