Hasil Analisis Proksimat Kandungan Gizi dan Logam Berat Pada Ikan Rawa di Perairan Rawa Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan

4.3 Hasil Analisis Proksimat

Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan proksimat yang terdapat pada beberapa ikan rawa yang ditangkap dari perairan rawa selatan Kalimantan. Kandungan proksimat yang dianalisis meliputi kandungan air, abu, lemak, dan protein. Hasil analisis proksimat dapat dilihat pada Tabel 4 . Tabel 4 Hasil analisis proksimat beberapa ikan rawa di perairan rawa selatan Kalimantan No Nama Ikan Kadar Air Kadar Abu Kadar Lemak Kadar Protein 1 M. erythrotaenia 78,84 0,99 3,02 15,85 2 H. fortis 74,23 1,28 2,31 21,74 3 C. micropeltes 75,90 4,13 0,47 17,84 4 C. striatus 77,14 2,10 0,45 19,59 5 C. lucius 74,60 3,42 3,24 18,13 Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa beberapa ikan rawa yang diteliti memiliki kandungan proksimat yang berbeda-beda. Tampak bahwa ikan rawa tersebut memiliki kadar air sebesar 74,23-78,84, kadar abu 0,99-4,13, kadar lemak 0,45-3,24, dan kadar protein 15,85-21,74. Keragaman komposisi kimia ini dapat disebabkan oleh faktor makanan, spesies, jenis kelamin, dan umur ikan Kusumo 1997. Menurut Zaitsev et al. 1969 dalam Santoso 1998 menyatakan bahwa fluktuasi komposisi kimia daging ikan terjadi pada spesies, umur, jenis kelamin, serta saat penangkapan yang sama.

4.3.1 Kandungan air

Air merupakan komponen penyusun terbesar pada tubuh ikan. Kandungan air pada ikan terdapat dalam dua bentuk yaitu air bebas dan air terikat. Air bebas yang terdapat dalam ruang antar sel dan plasma, dapat melarutkan berbagai vitamin, garam mineral dan senyawa-senyawa nitrogen tertentu. Air terikat terdapat dalam beberapa macam yaitu terikat secara kimiawi, terikat secara fisikokimia, dan terikat oleh daya kapiler. Air digunakan dalam jumlah yang lebih besar baik dalam bahan pangan maupun dalam tubuh manusia dibandingkan zat gizi lainnya. Air digunakan dalam tubuh sebagai pelarut, sebagai bagian dari pelumas, sebagai pereaksi kimia, membantu mengatur suhu tubuh, serta membantu memelihara bantuk dan susunan tubuh Harper 1988. Kandungan air beberapa ikan rawa yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 6 Histogram kandungan air beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan. Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa kandungan air berkisar antara 74,23- 78,84. Kandungan air paling rendah terdapat pada spesies H. fortis dan yang tertinggi pada spesies M. erythrotaenia. Sebaliknya pada Gambar 9, kandungan protein paling rendah terdapat pada spesies M. erytrothenia dan yang tertinggi pada spesies H. fortis. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya kandungan protein maka kandungan air akan semakin menurun. Senyawa protein yang terdapat pada suatu bahan mengandung air konstitusi yang terikat secara kimiawi. Air konstitusi adalah air yang merupakan bagian dari molekul senyawa padatan tertentu dan bukan dalam bentuk H 2 O Syarief et al. 1993.

4.3.2 Kandungan abu

Pada bahan makanan sekitar 96 terdiri dari bahan organik dan air, sisanya 78,84 74,23 75,9 77,14 74,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 M. erythrotaenia H. fortis C. micropeltes C. striatus

C. lucius

Kadar Air Je n is I k an terdiri dari unsur-unsur mineral yaitu zat anorganik atau disebut juga kadar abu. Mineral yang ditemukan dalam tubuh makhluk hidup dan dalam bahan pangan tergabung dalam persenyawaan anorganik, dan ada pula yang ditemukan dalam bentuk unsur Harper et al. 1988. Kandungan abu beberapa ikan rawa yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Histogram kandungan abu beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan. Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa kandungan abu berkisar antara 0,99- 4,13. Kandungan abu paling rendah terdapat pada spesies M. erythrotaenia, sedangkan kandungan tertinggi terdapat pada spesies C. micropeltes. Kandungan abu sangat erat hubungannya dengan kandungan mineral suatu bahan tersebut, dalam hal ini ikan rawa yang diteliti Sudarmadji et al 1989.

4.3.3 Kandungan lemak

Pada umumnya lemak yang terkandung dalam ikan sangat mudah untuk dicerna langsung oleh tubuh, sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Kandungan lemak beberapa ikan rawa yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 8. 0,99 1,28 4,13 2,1 3,42 1 2 3 4 5 M. erythrotaenia H. fortis C. micropeltes C. striatus C. lucius Kadar Abu Je n is I k an Gambar 8 Histogram kandungan lemak beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan. Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa kandungan lemak berkisar antara 0,45- 3,24. Kandungan lemak paling rendah terdapat pada spesies C. striatus dan yang tertinggi pada spesies C. lucius. Kandungan lemak yang tinggi membuat ikan ideal dijadikan sumber lemak hewani yang baik bagi tubuh. Sebagian besar lemak daging ikan terdiri atas asam lemak tak jenuh yang dibagi menjadi asam lemak tak jenuh tunggal MUFA dan asam lemak tak jenuh jamak PUFA Lehninger 1982, Ackman 1982. Lingkungan tempat dimana ikan tersebut tumbuh dan berkembang sangat berpengaruh terhadap kandungan lemak Suriawiria dalam Asty 2007. Kandungan lemak pada ikan tidak hanya dipengaruhi oleh jenis ikan tapi juga dipengaruhi oleh kedewasaan, musim, kebiasaan makan feeding habit, dan ketersediaan pakan Belitz dan Grosch 1986.

4.3.4 Kandungan protein

Ikan pada umumnya memiliki kadar protein yang tinggi dengan protein yang mudah untuk dicerna dan diabsorpsi oleh tubuh. Komposisi asam-asam amino dalam bahan makanan hewani sesuai dengan komposisi jaringan di dalam tubuh manusia itu sendiri. Protein dalam ikan tersusun dari asam-asam amino yang 3,02 2,31 0,47 0,45 3,24 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 M. erythrotaenia H. fortis C. micropeltes C. striatus C. lucius Kadar Lemak Je n is I k an dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan Soenardi 2006. Asam amino terbagi dalam asam amino non esensial dan asam amino esensial. Asam amino esensial harus diperoleh dari makanan, karena tubuh tidak bisa membuatnya secara sendiri, asam amino esensial terdiri atas histidin, asoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin, dan arginin Harper et al. 1988; Sudarmadji et al. 1989. Kandungan protein beberapa ikan rawa yang diteliti dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Histogram kandungan protein beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa kandungan protein berkisar antara 15,85-21,74. Kandungan protein paling rendah terdapat pada spesies M. erythrotenia dan yang tertinggi pada spesies H fortis. Tingginya kadar protein dipengaruhi oleh jenis spesies, lingkungan dan makanan. Ikan juga dikonsumsi sebagai sumber protein hewani, karena memiliki serat protein yang lebih pendek dibanding serat protein daging sapi atau daging ayam, sehingga mudah dicerna dan diabsorpsi oleh tubuh Hadiwiyoto 1988 dalam Fanany 2005. Berdasarkan kandungan protein dan lemaknya, ikan dapat digolongkan dalam 5 tipe Stansby dan Olcott 1963 dalam Santoso 1998, seperti yang tercantum dalam Tabel 5. Kelima tipe ikan tersebut yaitu A, B, C, D dan E didasarkan pada kandungan protein dan lemaknya. 15,85 21,74 17,84 19,59 18,13 5 10 15 20 25 M. erythrotaenia H. fortis C. micropeltes C. striatus

C. lucius

Kadar Protein Je n is I k an Tabel 5 Tipe-tipe ikan berdasarkan kandungan protein dan lemaknya Tipe Kategori Kandungan Protein Lemak A Protein tinggi, lemak rendah 15-20 5 B Protein tinggi, lemak sedang 15-20 5-15 C Protein rendah, lemak tinggi 15 15 D Protein sangat tinggi, lemak rendah 20 5 E Protein rendah, lemak rendah 15 5 Sumber : Stanby dan Olcott 1963 dalam Santoso 1998 Berdasarkan Tabel 5, beberapa ikan rawa pada perairan rawa selatan Kalimantan yang diteliti, dapat dikelompokkan menjadi dua tipe. Pengelompokkan beberapa ikan rawa ini dicantumkan pada Tabel 6. Tabel 6 Tipe-tipe beberapa ikan rawa di perairan rawa selatan Kalimantan berdasarkan kandungan protein dan lemaknya No Nama Ikan Tipe Kategori 1 M. erythrotaenia A Protein tinggi, lemak rendah 2 H. fortis D Protein sangat tinggi, lemak rendah 3 C. micropeltes A Protein tinggi, lemak rendah 4 C. striatus A Protein tinggi, lemak rendah 5 C. lucius A Protein tinggi, lemak rendah Pada Tabel 6 terlihat bahwa ikan rawa yang diteliti terdiri atas 2 tipe yaitu tipe A dan tipe D. Ikan rawa yang termasuk tipe A adalah M. erythrotaenia, C. micropeltes, C. striatus, dan C. lucius, yaitu ikan dengan kadar protein tinggi 15-20 dan berkadar lemak rendah 5. Ikan rawa yang termasuk tipe D adalah H. fortis yaitu ikan dengan kadar protein sangat tinggi 20 dan berkadar lemak rendah 5.

4.4 Kandungan Asam Lemak