5.1.2 Potensi Tegakan Sengon
Potensi tegakan sengon Desa Cikalong diduga rata-rata per hektar sebesar 22,81 m
3
ha dengan total dugaan sebesar 18.641,84 m
3
, dengan nilai SE sampling error
3,54. Rata-rata potensi tegakan sengon berada diantara selang 22,02 m
3
ha dan 23,64 m
3
ha yang mengandung arti pengambilan unit contoh benar atau mewakili tegakan. Potensi tegakan sengon di Desa Cikalong masih dibawah dari
rata-rata potensi berdasarkan penelitian BPKH XI-MFP 2009. Potensi sengon hasil penelitian BPKH XI-MFP 2009 berkisar 26,06 – 45,75 m
3
ha yang banyak ditemui pada hampir semua provinsi.
5.1.2.1 Potensi Tegakan Sengon berdasarkan Umur dan Diameter
Jika dilihat dari umurnya, lahan hutan rakyat Desa Cikalong didominasi oleh tegakan sengon berumur 3 tahun 88 pohonha. Rata-rata tegakan sengon
umur 3 tahun memiliki diameter sebesar 13,35 0.13 m
3
pohon; umur 4 tahun memiliki rata-rata diameter 22,54 cm 0,42 m
3
pohon; umur 5 tahun rata-rata diameter 31,61 cm 0,89 m
3
pohon; umur 6 tahun rata-rata diameter 44,22 cm 2,19 m
3
pohon; dan umur 7 tahun rata-rata diameternya 54,56 cm 2,33 m
3
pohon Tabel 7. Tabel 7 Rata-rata Dbh, Tbc dan Vpohon sengon di Desa Cikalong
Umur tahun
Dbh cm
Tbc m
Vpohon m
3
pohon Vha
m
3
ha Nha
pohonha
3 13.35
8.79 0.13
11.09 88
4 22.54
10.35 0.42
11.82 25
5 31.61
10.97 0.89
11.91 17
6 44.22
14.37 2.19
43.45 21
7 54.46
10.00 2.33
23.28 10
Sumber: Hasil pengolahan data primer tahun 2010
Fauziyah dan Diniyati 2004 menyatakan bahwa potensi tegakan kayu yang dihasilkan pada setiap pola pengembangan sangat dipengaruhi oleh jumlah pohon
per satuan luas, diameter, dan tinggi tanaman. Diameter dan tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor eksternal dari petani seperti kesuburan tanah dan iklim
sedangkan pola pengembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti pengetahuan petani tentang jarak tanam, sistem silvikultur, dan sebagainya.
5.1.2.2 Potensi Sengon m
3
ha berdasarkan Pola Sebaran Diameter
Potensi tegakan sengon jika ditinjau dari kelas diameternya Tabel 8 diketahui bahwa rata-rata untuk kelas diameter 10 – 19 cm volume tegakan rata-
rata tertinggi terdapat di Dusun Sindanghurip 22,34 m
3
ha dan rata-rata volume per hektar terendah pada Dusun Pangapekan.
Tabel 8 Potensi tegakan sengon m
3
ha berdasarkan kelas diameter cm
Dusun Potensi m3ha berdasarkan kelas diameter cm
10-19 20-29
30-39 40-49
≥ 50
Cilutung 7.56
12.20 11.44
Desakolot 16.42
17.14 17.54
75.63 Borosole
17.68 6.70
15.98 Cikalong
9.85 15.46
28.55 29.72
Pangapekan 5.85
12.81 3.99
48.45 23.28
Sindanghurip 22.34
24.38 18.14
Cisodong 13.84
23.66 4.97
Cikaret 14.12
11.95 10.58
14.98 Cipondoh
8.48 2.20
Desa Cikalong 12.91
14.06 13.90
42.20 23.28
Sumber: Hasil pengolahan data primer tahun 2010
Ket: tidak ada pohon
Untuk kelas diameter 20 – 29 cm volume tegakan rata-rata tertinggi per hektarnya terdapat di Dusun Sindanghurip 24,38 m
3
ha. Untuk kelas diameter 30 – 39 cm potensi tertinggi ada di Dusun Cikalong 28,55 m
3
ha, kelas diameter 40 – 49 cm potensi tertinggi ada di Dusun Desakolot 75,63 m
3
ha, kelas diameter ≥ 50 cm memiliki volume rata-rata terbesar di Dusun Pangapekan 23,28 m
3
ha. Hasil perhitungan Tabel 7 menunjukkan Dusun Sindanghurip tercatat
sebagai dusun yang memiliki volume tegakan rata-rata tertinggi per hektar pada dua kelas diameter, yakni kelas diameter 10 – 19 cm dan kelas diameter 20 -29
cm. Hal ini menunjukkan bahwa pada Dusun Sindanghurip, tegakan sengon paling banyak berada pada diameter kecil dan sedang. Didukung dengan hasil
wawancara, diketahui bahwa pada Dusun Sindanghurip kebanyakan lahan ditanami pada tahun 2007 dan 2006 yang dapat diduga rata-rata tegakan
sengonnya berada pada umur 3 – 4 tahun.
Gambar 6 Kurva potensi tegakan sengon per hektar berdasarkan kelas diameter di Desa Cikalong.
Kurva potensi tegakan Gambar 6 menerangkan bahwa potensi tegakan sengon volume rata-rata per hektar relatif sama yang ditunjukkan dengan kurva
mendatar mulai pada kelas diameter 10-19 cm sampai dengan 30-39 cm, kemudian mengalami peningkatan sampai kelas diameter 40-49 cm selanjutnya
menurun sampai dengan 50-59 cm. Peningkatan volume pada kelas diameter 30 – 39 cm ke 40 – 49 cm
menunjukkan bahwa tegakan sengon mengalami pertambahan volume sejalan dengan pertambahan diameter, sedangkan setelah itu mengalami penurunan yang
disebabkan oleh petani banyak melakukan penebangan pada kelas diameter 40 – 49 cm. Berdasarkan hasil wawancara petani, diperkirakan diameter 40 – 49 cm
memiliki umur 6 – 7 tahun yang merupakan umur standar penebangan. Akan tetapi ditemukan satu pohon sengon pada lahan seorang petani yang berdiameter
77,10 cm yang diduga berumur 9 – 10 tahun. Dari penuturan petani pemilik lahan tersebut, pemilik lahan belum membutuhkan uang sehingga pohon sengon
dibiarkan tumbuh sampai umur tersebut.
5.1.2.3 Potensi Sengon pohonha berdasarkan Pola Sebaran Diameter