38
a. Usaha Produktif, b. Kekayaan bersih Rp 200 juta – Rp 1 milliar di luar tanah dan
bangunan tempat usaha, c. Milik WNI,
d. Berdiri sendiri dan bukan cabang atau anak perusahaan dari usaha besar,
e. Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
Plafond yang diberikan pihak bank kepada nasabah terletak pada rentang Rp
500 juta – Rp 1 milliar. Dasar hukum yang digunakan berlandaskan pada Inpres No. 10 tahun 1999 dan MOU BI-Menkokesra tanggal 22 April 2002.
4.2. Kondisi Keuangan Perusahaan
Kondisi keuangan perusahaan pada tahun 2008 total aktiva yang dimiliki perusahaan meningkat sebesar 27,1 persen atau setara dengan Rp 3.416.326.310,
dari tahun 2008 sebesar Rp 12.610.852.548 meningkat menjadi Rp 16.027.178.859 pada akhir tahun 2009. Peningkatan aktiva dari tahun 2008
ketahun 2009 didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK yang meningkat sebesar 32,19 dari Rp 10.073,96 milliar menjadi Rp 13.316,90
milliar. Selain itu, peningkatan aktiva juga didukung dengan pertumbuhan pembiayaan yang naik sebesar 8,66 dari Rp 10.517,86 milliar menjadi Rp
11.428,01 milliar. Sedangkan peningkatan kewajiban disebabkan karena kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo yang dimiliki perusahaan,
simpanan giro wadiah maupun tabungan wadiah, dan dana syirkah temporer yang harus disediakan oleh suatu perusahaan untuk waktu jangka panjang.
Meskipun aktiva dan kewajiban mengalami peningkatan, tetapi ekuitas yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan sebesar 4,6, karena saldo laba
ditahan menurun sebesar 4,86 dari Rp 189.353.727 pada akhir tahun 2008 menjadi Rp 32.335.152 pada tahun 2009.
Adapun laporan neraca tahunan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2008 – 2009 dapat dilihat pada Lampiran 1. Data Ringkasan Neraca PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk periode 2008 – 2009 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
39
Tabel 5. Ringkasan Neraca PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2008- 2009 dalam jutaan rupiah
Komponen 2008
2009
Aktiva 12.610
16.027 Passiva
Kewajiban 11.669
15.129 Ekuitas
941 898
Total ekuitas dan kewajiban 12.610
16.027 Selisih nilai diperoleh dari nilai tahun sekarang dikurangi dengan nilai tahun
sebelumnya. Sedangkan selisih persen diperoleh dari selisih tahun ini dibagi dengan nilai sebelumnya. Selisih nilai dan persen dapat dilihat pada Tabel 6
berikut ini.
Tabel 6. Selisih Nilai dan Persen Neraca PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2008 - 2009 dalam jutaan Rupiah
Komponen Selisih 2008 – 2009
Persen
Aktiva 3.415
27,1 Kewajiban
3.458 31,7
Ekuitas 43
4,6 Total ekuitas dan kewajiban
3.415 27,1
Total kewajiban periode 2009 meningkat sebesar 31,7 persen atau setara dengan Rp 33.156.893 dari tahun 2008 sebesar Rp 1.375.564.145 meningkat
menjadi Rp 1.707.126.038 pada akhir tahun 2009, karena pada tahun 2009 kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo yang dimiliki perusahaan,
simpanan giro wadiah maupun tabungan wadiah, dan dana syirkah temporer yang harus disediakan oleh suatu perusahaan untuk waktu jangka panjang
meningkat dari tahun 2008. Sedangkan total ekuitas periode 2009 menurun sebesar Rp 43.052.587 dari tahun 2008 sebesar Rp 941.087.431 menurun
sebesar Rp 898.034.844 pada akhir tahun 2009, karena saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya menurun sebesar 4,86 dari Rp 189.353.727 pada
akhir tahun 2008 menjadi Rp 32.335.152 pada tahun 2009. Adapun peningkatan aktiva pada tahun 2009 disebabkan karena didukung oleh pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga DPK yang meningkat sebesar 32,19 dari Rp 10.073,96 milliar
40
menjadi Rp 13.316,90 milliar. Selain itu, peningkatan aktiva juga didukung dengan pertumbuhan pembiayaan yang naik sebesar 8,66 dari Rp 10.517,86
milliar menjadi Rp 11.428,01 milliar. Adapun laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk,
Periode 2009 - 2008 dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan data Ringkasan Laba Rugi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Periode 2008 - 2009 dapat dilihat
pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Ringkasan Laba Rugi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Periode 2008 – 2009 dalam ribuan rupiah
Komponen 2008
2009
Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib
1.320.904 1.517.145
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer
515.423.413 821.541.744
Hak bagi hasil milik bank 805.481.455
695.604.193 Pendapatan operasional lainnya
147.129.137 231.150.228
Beban usaha 585.980.861
739.141.501 Laba usaha
300.692.079 78.707.569
Beban non usaha 5.895.517
13.946.592 Laba sebelum pajak
294.796.562 64.760.977
Beban pajak 91.435.871
14.568.666
Laba bersih 203.360.691
50.192.311
Peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib dapat dikarenakan semakin meningkatnya pendapatan-pendapatan yang diterima
bank sebagai mudharib. Selain itu, hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga mengalami peningkatan, karena semakin meningkatnya marjin,
bonus, dan bagi hasil yang diberikan untuk nasabah walaupun dana ini dapat mengurangi laba bersih yang diterima perusahaan. Untuk pendapatan operasional
lainnya meningkat sebesar 0,36, karena semakin meningkat jasa transaksi lewat ATM, jasa transaksi LC, dan transaksi valuta asing yang pada tahun 2009 bisa
mengalami peningkatan. Penurunan laba bersih yang diterima perusahaan sebesar Rp 153.168.380 dari Rp 203.360.691 pada tahun 2008 menjadi Rp 50.192.311
41
pada akhir tahun 2009 atau mengalami penurunan sebesar 75,32 persen. Penurunan laba bersih ini dapat dilihat dari penurunan laba operasional dari tahun
2008 sebesar Rp 300.692.079 menjadi Rp 78.707.569 pada tahun 2009. Peningkatan penurunan laba bersih setiap tahun akan mempengaruhi nilai Net
Operating After Tax NOPAT yang diperoleh setiap tahunnya.
4.3. Rasio Keuangan 4.3.1