Fungsi Bank Syariah Bank Syariah 1 Definisi

11 4. Unsur Gharar ketidakpastian, spekulasi tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi. 5. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam Islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah. Menurut Harisman 2006, prinsip bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana danatau pembiayaan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal musharakah, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan murabahah, atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina. Dengan demikian, perbankan syariah adalah perbankan yang beroperasi atas dasar prinsip-prinsip syari’ah. Prinsip syari’ah merupakan aturan dasar atau pokok yang berdasarkan hukum Islam. Prinsip ini menjadi landasan dan acuan dalam mengatur hubungan antara perbankan dan pihak-pihak lain serta di dalam usaha menghimpun dan menyalurkan dana dan aktivitas perbankan syariah lainnya. Selain itu, dalam operasional perbankan syariah pada prinsipnya dapat melakukan kegiatan usaha sepanjang tidak bertentangan dengan petunjuk dan ketentuan syari’ah, peraturan perundang-undangan yang berlaku serta persetujuan Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional.

2.1.3 Fungsi Bank Syariah

Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dan menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul maal. Menurut Rizal,dkk 2009, fungsi bank syariah dapat digolongkan sebagai berikut : 12 1. Manajer Investasi Manajer investasi merupakan manajer dari pemilik dana yang dihimpun, khususnya dana mudharabah karena besar kecilnya pendapatan bagi hasil yang diterima pemilik dana yang dihimpun sangat bergantung pada keahlian, kehati- hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah yang diharapkan mendapatkan hasil, mempunyai implikasi langsung kepada pemilik dana. Jika investasi yang dilakukan oleh bank syariah mengalami pembayaran yang tidak lancar bahkan sampai macet, maka dapat mengakibatkan pendapatan yang diperoleh bank kecil dan otomatis bagi hasil yang didapat nasabah akan lebih kecil. 2. Investor Bank syariah menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut dana milik bank maupun dana rekening investasi dengan jenis dan pola investasi yang sesuai dengan syariah, sehingga keuntungan yang dihasilkan dibagi kepada pihak yang memberikan dana setelah bank menerima bagian keuntungan Mudharibnya tentunya sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya. 3. Jasa Keuangan Dalam menjalankan fungsi ini, bank syariah tidak jauh beda dengan bank konvensional, seperti kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, dan sebagainya, hanya saja pada bank syariah sangat memperhatikan nilai-nilai atau prinsip syariah. 4. Fungsi Sosial Konsep perbankan Islam mengharuskan bank-bank Islam memberikan pelayanan sosial apakah melalui Qard pinjaman kebajikan atau zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Selain itu, bank syariah juga diharuskan untuk menjalankan peranan penting di dalam pengembangan sumber daya manusianya dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial.

2.2. Laporan keuangan