SIMPULAN SARAN Analisis Alasan Penolakan Produk Pangan Ekspor Indonesia Oleh Amerika Serikat Dan Eropa Selama Tahun 2002-2010

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Selama tahun 2002-2010 indonesia mengalami kasus penolakan produk pangan oleh US- FDA sebanyak 2608 kasus dan oleh Europa-RASFF sebanyak 35 kasus. Berbagai jenis produk makanan teridentifikasi mengalami penolakan dan produk pangan yang paling banyak mengalami penolakan adalah produk perikanan. Produk perikanan yang mengalami penolakan oleh US-FDA sebanyak 1300 kasus dan oleh Europa-RASFF sebanyak 12 kasus. Penolakan produk perikanan ini didasarkan atas alasan yang terjadi pada produk perikanan tersebut sehingga mengalami penolakan. Alasan terjadinya kasus penolakan pada produk perikanan oleh US-FDA adalah filthy, sedangkan pada kasus penolakan oleh Europa-RASFF adalah karena tercemar atau mengandung mercury . Perkembangan kasus penolakan produk pangan yang terjadi setiap tahunnya selama tahun 2002-2010 yang dialami oleh Indonesia menunjukan perkembangan yang fluktuatif. Selama tahun 2002-2010 indonesia mengalami kasus penolakan terbanyak oleh US-FDA yaitu pada tahun 2004 sebanyak 367 kasus dan terendah pada tahun 2002 sebanyak 203 kasus dengan rata-rata jumlah kasus pertahunnya sebesar 289 kasus. Sedangkan kasus penolakan yang terjadi oleh Europa- RASFF selama tahun 2002-2010, terbanyak terjadi pada tahun 2010 dengan 16 kasus dan terendah pada tahun 2002-2007 yaitu tidak terjadi kasus penolakan produk pangan Indonesia. Perkembangan kasus yang terjadi bersifat fluktuatif atau naik turun sehingga sulit untuk mencari tahu penyebab kasus yang terjadi sepanjang tahunnya selama tahun 2002-2010. Berdasarkan diagram pareto untuk kasus yang terjadi di USA dan Eropa, ditentukan masalah utama terjadinya kasus penolakan produk pangan yaitu produk ikan asal Indonesia adalah filthy dan mercury. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut berdasarkan diagram ishikawa terdapat dua faktor yang berpengaruh yaitu lingkungan dan manusia. Lingkungan tempat pengolahan produk pangan harus jauh dari sumber pencemaran, sarang hama, dan memiliki bangunan yang dirancang dengan baik agar alasan filthy dan tercemar merkuri dapat dihindari. Faktor manusia, dalam hal ini adalah nelayan dan karyawan, harus memiliki keahlian dalam penanganan dan pengolahan pangan yang baik serta memiliki tingkah laku yang baik pula agar kontaminasi terhadap produk akibat keahlian serta tingkah laku yang kurang baik dapat dihindari.

B. SARAN

Kasus penolakan produk pangan Indonesia yang dilakukan oleh US-FDA dan Europa- RASFF disebabkan oleh kurang terjaminnya keamanan pangan pada produk pangan tersebut. Setiap perusahaan pangan atau industriawan yang bergerak dibidang pangan wajib memiliki karyawan yang terlatih dan standar mutu produk pangan yang dihasilkan serta mengetahui standar mutu negara-negara tujuan ekspor produk mereka. Perusahaan dan industriawan pangan juga wajib menerapkan GHP Good Handling Practices, GMP Good Manufacturing Practices serta penerapan SSOP Standar Sanitation Operating Procedures. Selain itu perusahaan dan industriawan pangan harus memiliki sertifikat HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point jika mau memasuki pasar internasional. 47 Pemerintah harus mulai melakukan penyuluhan tentang keamanan pangan kepada perusahaan atau industriawan yang bergerak dibidang pangan. Penyuluhan tentang standar mutu negara-negara tujuan ekspor juga harus diberikan dan selalu memantau perkembangan pasar internasional. Pemerintah juga harus menerapkan kebijakan mewajibkan setiap perusahaan pangan untuk menerapkan GHP, GMP dan SSOP serta menerapkan sistem HACCP. Kebijakan lain yang harus dilakukan pemerintah adalah mewajibkan setiap perusahaan atau industriawan pangan untuk menguji produk pangan yang akan dipasarkan. Selain itu pemerintah juga harus menyiapkan fasilitas seperti laboratorium yang terakreditasi untuk mendukung kebijakan tersebut. ANALISIS ALASAN PENOLAKAN PRODUK PANGAN EKSPOR INDONESIA OLEH AMERIKA SERIKAT DAN EROPA SELAMA TAHUN 2002-2010 SKRIPSI

M. ANGGA SAPUTRA F24070076