UNI EROPA-RASFF RAPID ALERT SYSTEM FOR FOOD AND FEED

5 adalah yang membuat, memproses, mengemas, membawa, mendistribusikan, menerima, menyimpan, dan mengimpor bahan pangan. 3. Pemberitahuan awal bagi bahan pangan impor yang dikapalkan Pasal 307. Ketentuan ini mengatur importir agar menyampaikan pemberitahuan awal kepada US- FDA mengenai bahan pangan yang akan dikapalkan. Pemberitahuan ini harus mencakup deskripsi lengkap produk, nama pembuat pabrik, nama kapal, nama petani bila diketahui, negara asal, negara di mana produk dikapalkan, dan pelabuhan tujuan. 4. Penahanan administratif Pasal 303. Ketentuan ini memberi wewenang kepada Menteri Pertanian AS melalui US-FDA untuk memerintahkan penahanan bahan pangan bila seorang pejabat atau petugas yang berwenang menemukan bukti yang meyakinkan atau informasi yang menunjukan bahan yang dapat memberikan dampak negartif atau buruk atau kematian bagi manusia atau hewan. Selain UU Bio-terorisme, FDA juga memiliki peraturan dalam hal impor produk pangan yaitu Food, Drug, and Cosmetic Act. UU FDC. Dalam peraturan tersebut FDA dapat melakukan penahanan terhadap produk pangan yang masuk tanpa ada pemerikasaan fisik terlebih dahulu jika produk pangan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat. Penahanan ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari lembaga negara atau lokal yang telah melakukan analisis terhadap produk pangan yang masuk dan FDA telah menetapkan bahwa pengambilan sampel dan pengujian yang dilakukan adalah akurat, diterima dan mewakili dari produk tersebut. Pada Pasal 801 a UU FDC menyatakan, “jika dalam pemeriksaan sampel tersebut atau dinyatakan pada Pasal 1 produk tersebut telah diproduksi, diproses, atau dikemas dalam kondisi tidak bersih atau fasilitas atau pengendalian dalam pembuatan, pengepakan, penyimpanan, atau instalasi tidak memenuhi pesyaratan Pasal 520 f, atau Pasal 2 produk tersebut dilarang atau dibatasi dalam penjualan di negara dimana produk diproduksi atau dari mana produk diekspor, atau Pasal 3 produk tersebut tercemar, misbranded, atau melanggar Pasal 505, maka produk tersebut akan ditolak masuk.” FDA akan melakukan penahanan terhadap beberapa produk seperti berikut: 1. Produk tersebut dapat menyebabkan resiko kesehatan yang tidak diinginkan. 2. Produk segar, beku, atau olahan yang memiliki tingkat residu pestisida, alfatoksin, dan kontaminan kimia diatas batas. 3. Produk makanan kaleng asam rendah atau makanan yang diasamkan kegagalan dalam proses pada suatu produk atau tidak terregristrasi. 4. Produk dengan informasi tentang bahan produk atau formulasi yang tidak jelas. 5. Produk yang tidak memberitahukan perubahan perangkat dan tidak sesuai dengan Pasal 510 k atau tentang permohonan persetujuan untuk pemasaran. 6. Produk yang memiliki pelanggaran pada pelabelan atau tidak sesuai dengan NLEA Nutritional Labeling and Education Act.

C. UNI EROPA-RASFF RAPID ALERT SYSTEM FOR FOOD AND FEED

Diluncurkan pada tahun 1979, RASFF pada dasarnya merupakan alat untuk pertukaran informasi antara badan yang berwenang pada pengiriman pangan dan pakan dalam kasus di mana resiko terhadap kesehatan manusia telah diidentifikasi dan langkah-langkah telah diambil, seperti penanganan, penarikan, penyitaan atau penolakan terhadap produk tersebut. Pertukaran cepat informasi ini memungkinkan semua negara anggota untuk memverifikasi segera apakah mereka 6 juga dipengaruhi oleh masalah. Setiap kali produk sudah ada di pasar dan tidak boleh dikonsumsi, pemerintah negara-negara anggota akan dalam posisi untuk mengambil langkah-langkah mendesak, termasuk memberikan informasi langsung kepada masyarakat. Jaringan RASFF melibatkan negara anggota Uni Eropa, negara-negara European Economic Area EEA seperti Norwegia, Liechtenstein dan Islandia, Sekretariat Economic Free Trade Association EFTA mengkoordinasikan masukan dari negara-negara EEA, European Food Safety Authority EFSA dan Komisi sebagai pengelola sistem. Sistem pertukaran cepat merupakan hasil konkret dan nyata tentang integrasi Eropa. Petukaran cepat informasi tentang resiko pangan dan pakan terkait, memastikan tindakan yang koheren dan simultan oleh semua negara anggota. Negara-negara anggota menggunakan template lembaran untuk menyediakan semua informasi yang relevan dan berguna seperti identifikasi produk, bahaya yang ditemukan, kebijakan yang diambil dan informasi penelusuran produk. Jika produk berbahaya terdapat di pasar, maka negara-negara anggota akan melapor kepada Komisi Eropa melalui RASFF tentang apa yang telah ditemukan dan langkah-langkah yang telah dilakukan. Anggota RASFF masing-masing memiliki penghubung yang ditunjuk untuk bertanggung jawab mengirimkan pemberitahuan RASFF kepada Komisi dimana sebelumnya telah dilakukan suatu tindakan yaitu inspektur pangan atau pakan telah memerikasa produk di pasar atau di perbatasan. Mereka mungkin telah mengambil sampel dan telah menerima hasil dari laboratorium. Jika ditemukan bahwa tidak ada keluhan pada produk maka perlu dilaporkan di dalam sistem nasional. Kewenangan memutuskan masalah berada di bawah lingkup RASFF dan melaporkan ke penghubung nasional RASFF. Penghubung nasional memverifikasi dan melengkapi pemberitahuan RASFF yang diperlukan dan meneruskannya kepada Komisi Eropa dengan menggunakan template. Template merupakan formulir pemberitahuan RASFF untuk memberikan rincian dari temuan dan tindakan yang diambil serta menambahkan dokumen yang relevan seperti tagihan, daftar perusahaan, laporan analitis, dll. Beberapa tipe pemberitahuan yang diinformasikan melalui RASFF adalah sebagai berikut: 1. Alert notifications Sebuah „pemberitahuan peringatan‟ atau „peringatan‟ akan dikirim melalui RASFF ke negara anggota apabila pangan atau pakan memiliki resiko serius di pasar atau ketika tindakan cepat diperlukan. Peringatan yang dilakukan oleh anggota jaringan yang mendeteksi masalah dan telah melakukan tindakan yang relevan seperti penarikan. Pemberitahuan ini bertujuan untuk memberikan informasi ke semua anggota jaringan untuk memverifikasi apakah produk yang bersangkutan telah beredar di pasar, sehingga anggota jaringan dapat mengambil tindakan yang diperlukan. Produk yang bersangkutan telah ditarik atau sedang dalam proses penarikan dari pasar. Negara- negara anggota memiliki mekanisme sendiri untuk melakukan tindakan, seperti menyediakan informasi secara detail melalui media jika perlu. 2. Information notifications Sebuah „pemberitahuan informasi‟ menyangkut suatu pangan atau pakan di pasar negara yang memberitahukan dimana resiko telah diidentifikasi dan tidak memerlukan tindakan cepat, karena pangan atau pakan belum mencapai pasar atau tidak ada di pasar pada negara-negara anggota selain negara yang memberitahukan. 3. Border rejection notifications 7 Suatu „pemberitahuan batas penolakan‟ menyangkut suatu pangan dan pakan yang ditolak masuk masyarakat karena alasan resiko terhadap kesehatan manusia dan hewan. 4. News notifications Suatu „pemberitahuan berita‟ menyangkut setiap jenis informasi yang berhubungan dengan keamanan pangan atau pakan yang belum disampaikan sebagai peringatan, informasi atau batas penolakan, oleh pihak yang berwenang dalam hal pangan dan pakan di negara-negara anggota. Pemberitahuan berita seringkali dibuat berdasarkan informasi yang diambil di media atau yang disampaikan oleh bagian yang berwenang dalam pangan dan pakan di negara-negara ketiga, perwakilan EC atau organisasi internasional, setelah diverifikasi oleh negara-negara anggota yang bersangkutan. Ketika suatu produk teridentifikasi, RASFF memberitahu negara ketiga yang bersangkutan, untuk mencegah terulangnya masalah, dalam banyak kasus melalui platform jendela online RASFF. Ketika masalah serius terdeteksi, Komisi mengirim surat kepada otoritas nasional dari negara ketiga yang bersangkutan, meminta mereka untuk menerapkan langkah- langkah korektif seperti perusahaan delisting, memblokir ekspor atau mengintensifkan kontrol. Semua laporan hasil investigasi terhadap makan dan pakan yang berbahaya dipublikasikan dalam Database RASFF Portal . Database RASFF Portal membuat konsumen dapat melihat informasi yang berkaitan dengan pemberitahuan RASFF tentang pangan dan pakan secara online. III . METODE PENELITIAN

A. PENGUMPULAN DATA