4
II. BAHAN DAN METODE
2.1 Tahap Penelitian
Kegiatan penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap utama. Penelitian pendahuluan meliputi hasil uji kapasitas
serap zeolit, kapasitas serap karbon aktif, kemampuan puasa ikan, laju ekskresi total amoniak nitrogen TAN, dan tingkat konsumsi oksigen. Tahap penelitian
utama yaitu evaluasi efektifitas zeolit, karbon aktif, dan garam dalam meminimalisir kematian ikan dengan kepadatan tinggi, kualitas air, histologi pada
insang, kelangsungan hidup ikan pemeliharaan, dan laju pertumbuhan harian. Tahapan penelitian ini mengikuti prosedur yang dilakukan oleh Supriyono et al.,
2009.
2.2 Prosedur Kerja 2.2.1 Penelitian Pendahuluan
2.2.1.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan
Perlakuan puasa pada ikan di lab. berfungsi untuk mengukur daya tahan ikan yang dipuasakan, sehingga jika terjadi kematian selama penelitian
transportasi bukan akibat ikan tidak diberi pakan tetapi karena menurunnya kualitas air media pengangkutan. Penentuan puasa ikan dilakukan dengan
penyiapan akuarium ukuran 50 x 30 x 30 cm
3
yang telah dibersihkan dan diisi air dengan ketinggian 25 cm dan diberi aerasi, kemudian ikan uji dimasukkan ke
dalam akuarium sebanyak 30 ekor yang sebelumnya diaklimatisasi selama 15 menit. Ikan dipelihara di dalam akuarium selama 8 hari. Pergantian air dilakukan
sebanyak 30-50 setiap hari kemudian tingkah laku ikan uji diamati dan dicatat. Selama pemuasaan ikan dilakukan pengukuran kualitas air yaitu suhu,
nilai pH, dan oksigen terlarut.
2.2.1.2 Tingkat Konsumsi Oksigen
Pengukuran tingkat konsumsi oksigen TKO dilakukan untuk mengetahui konsumsi oksigen ikan sehingga dapat diketahui jumlah oksigen yang dibutuhkan
5 ikan selama pengangkutan. Pengukuran tingkat konsumsi oksigen dilakukan
dalam wadah yang berukuran 3 ℓ yang telah dibersihkan dan dikeringkan,
kemudian diisi air dan diaerasi selama 3 hari agar kandungan oksigen di dalam air jenuh. Selanjutnya, 10 ekor ikan uji dimasukkan ke dalam wadah, kemudian
ditutup rapat dengan plastik hingga tidak terdapat gelembung udara dan dilakukan pengukuran DO setiap 1 jam selama 6 jam dengan menggunakan DO-meter.
2.2.1.3 Laju Ekskresi Amoniak
Pengukuran laju ekskresi amoniak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah ekskresi amoniak yang dihasilkan oleh ikan sehingga dapat
diketahui jumlah amoniak yang dikeluarkan selama pengangkutan. Benih tersebut dimasukkan ke dalam wadah kaca yang berukuran
3 ℓ yang telah diberisi air dan telah diaerasi selama 3 hari sebanyak 10 ekor. Setelah itu dilakukan pengambilan
air sampel. Air sampel diambil sebanyak 30 ml setiap 12 jam selama 48 jam untuk pengukuran kualitas air. Sampel air tersebut selanjutnya akan diukur nilai
konsentrasi TAN, suhu, nilai pH, dan oksigen terlarut.
2.2.1.4 Kapasitas Zeolit Dan Karbon Aktif