10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1 Penelitian Pendahuluan
3.1.1.1 Kemampuan Puasa Ikan
Hasil uji kemampuan puasa benih ikan gurame yang dipelihara sebanyak 30 ekor menunjukkan bahwa ikan gurame tersebut dapat bertahan hidup selama 6
hari. Berikut merupakan data tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air benih ikan gurame selama pemuasaan Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih dan Kualitas Air Benih Ikan Gurame
Hari ke-
∑ ikan hidup
ekor ∑ ikan
mati ekor
SR Suhu
oC pH
NH
3
mg ℓ
Tingkah Laku Ikan
1 30
100 28
7.493 0.007 berenang aktif
2 30
100 28
7.143 0.004 berenang aktif
3 30
100 27.8
7.057 0.003 berenang aktif
4 30
100 28
7.003 0.002 berenang aktif
5 30
100 28
6.950 0.002 berenang aktif
6 30
100 28
7.036 0.003 berenang lemas
7 29
1 97
28 7.167
0.006 berenang lemas 8
28 2
96 28
7.153 0.005 berenang lemas
Keterangan: dilakukan pergantian air pemeliharaan sebanyak 30-50 untuk menjaga kualitas air.
3.1.1.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Benih Ikan Gurame
Hasil uji TKO diperoleh benih ikan gurame dengan bobot ±1,7 gram memiliki nilai TKO sebesar 0,219 mgO
2
gr setiap jam, jadi jumlah oksigen yang dibutuhkan selama 72 jam dengan kepadatan 50 ekor
ℓ adalah sebanyak 1340,28 mgO
2
Lampiran 1.
3.1.1.3 Laju Ekskresi TAN Benih Ikan Gurame
Ekskresi TAN ikan gurame yang didapat dari pengujian setiap 12 jam selama 48 jam didapat nilai TAN yang dihasilkan oleh ikan gurame dengan bobot
1,7 gram adalah 0.0037 mg TAN ℓ perjam Lampiran 2. Berdasarkan hasil uji
11 tersebut diprediksi nilai TAN ikan gurame dengan ukuran ±1,7 gram sebanyak 50
ekor dalam media pengepakan selama 72 jam adalah sekitar 22,644 mgℓ.
3.1.2 Penelitian Utama 3.1.2.1 Tingkat Kelangsungan Hidup SR Pengangkutan Benih Ikan
Gurame
Tingkat kelangsungan hidup benih ikan pada media pengangkutan dapat dilihat pada Tabel 3. Dan hasil analisis statistik dapat dilihat pada lampiran 19.
Berdasarkan uji statistik tidak terdapat perbedaan nyata antar perlakuan pada jam ke-0 hingga jam ke-18, namun terdapat perbedaan nyata dan perbedaan tidak
nyata pada jam ke-24 hingga jam ke-72. Tingkat kelangsungan hidup benih gurame masih sebesar 100 dari jam ke-
0 hingga jam ke-12. Kematian ikan mulai terjadi pada jam ke 18 dan kematian ini tetap terjadi pada perlakuan hingga jam ke-72. Kematian mulai terjadi pada
perlakuan 8 ppt dan 10 ppt pada jam ke-18. Untuk perlakuan 6 gℓ, ikan mulai
mengalami kematian pada jam ke-18 sedangkan perlakuan 4 gℓ mulai mengalami
kematian pada jam ke-36. Pada akhir perlakuan nilai SR tertinggi terdapat pada perlakuan 4
gℓ sebesar 86 dan terendah pada perlakuan 10 gℓ sebesar 5,33. Tabel 3. Tingkat kelangsungan hidup ikan gurame selama pengangkutan
Jam ke- Nilai SR Pemeliharaan per Perlakuan
4 ppt 6 ppt
8 ppt 10 ppt
0 100±0
a
100±0
a
100±0
a
100±0
a
6 100±0
a
100±0
a
100±0
a
100±0
a
12 100±0
a
100±0
a
100±0
a
100±0
a
18 100±0
a
100±0
a
98,67±2,31
a
98±2
a
24 100±0
b
98,67±2,3
ab
98,67±2,31
ab
94±2
a
30 100±0
b
98±3,5
b
97,33±1,15
b
76,67±5,77
a
36 99,33±1,15
b
97,33±4,62
b
95,33±3,06
b
69,33±15,14
a
42 99,33±1,15
b
91,33±7,57
b
82±5,29
ab
64,67±12,49
a
48 99,33±1,15
c
88±8
bc
76,67±3,06
ab
60±12,49
a
54 99,33±1,15
c
84±9,71
bc
70±9,17
b
48,67±8,08
a
60 92,67±5,03
b
74,67±8,33
b
40±0
A
26,67±23,09
a
66 91,33±3,06
c
69,33±2,31
b
24±10
a
12±10,58
a
72 86±7,21
c
35,33±2,31
b
16,67±12,7
ab
5,33±4,62
a Keterangan: Huruf superscript di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap baris menunjukkan pengaruh
perlakuan yang berbeda nyata P0,05
12 Berikut merupakan gambar grafik tingkat kelangsungan hidup benih ikan
gurame selama pengangkutan. Gambar 1 menunjukkan grafik SR benih gurame selama perlakuan 72 jam. SR paling baik diperlihatkan oleh perlakuan 4
grℓ.
Gambar 1. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurame
3.1.2.2 Kualitas Air Media Pengangkutan
Konsentrasi NH
3
mengalami fluktuasi untuk setiap perlakuan dari jam ke-0 hingga jam ke-72 dari waktu ke waktu. Konsentrasi NH
3
mengalami peningkatan pada jam ke-24 untuk seluruh perlakuan. Kenaikan konsentrasi NH
3
tertinggi pada perlakuan 10
gℓ yaitu sebesar 0,123±0,02 mgℓ dan kenaikan terendah pada perlakuan 6
gℓ yaitu sebesar 0,0621±0,007 mgℓ. Nilai NH
3
pada jam ke 72- untuk semua perlakuan berkisar antara 0,035±0,005-0,054±0,006 mg
ℓ Gambar 2.
Gambar 2. Nilai NH
3
media pengangkutan
20 40
60 80
100 120
6 12
18 24
30 36
42 48
54 60
66 72
SR
Waktu
4 ppt 6 ppt
8 ppt 10 ppt
0.02 0.04
0.06 0.08
0.1 0.12
0.14
12 24
36 48
60 72
NH3 m
gℓ
Waktu
4 gℓ 6 gℓ
8 gℓ gℓ
13 Konsentrasi TAN
untuk setiap perlakuan mengalami perubahan dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 3. Nilai TAN tertinggi pada jam ke-
24 yaitu pada perlakuan 10 mgℓ sebesar 2,2719±0.0,19 mgℓ dan terendah pada
perlakuan 8 mgℓ sebesar 1.2719±0.14 mgℓ. Pada jam ke-72 konsentrasi TAN
untuk perlakuan 4 mgℓ, 6 mgℓ, 8 mgℓ, dan 10 mgℓ masing-masing yaitu
0,87±0.03, 1.0433±0.11,1.1,1262±0.12, dan 1.01113±0.04 mg ℓ Gambar 3.
Perbedaan yang nyata terjadi pada perlakuan 4 mgℓ dengan 10 mgℓ.
Namun, perlakuan 6 dan 8 mgℓ tidak terlihat perbedaaan yang nyata. Hal ini
terjadi pada jam ke-24. Pada jam ke-48, perlakuan 6 mgℓ bebeda nyata dengan
perlakuan dengan 4 mgℓ, namun tidak berbeda dengan perlakuan 8 dan 10 mgℓ.
Pada jam ke-72, perlakuan 4 mgℓ berbeda nyata dengan perlakuan 8 mgℓ namun
tidak berbeda nyata dengan perlakuan 6 dan 10 mgℓ.
Gambar 3. Nilai TAN media pengangkutan Nilai oksigen terlarut pada media pengangkutan dari jam ke- 0 sampai jam
ke-72. Pada awal pengangkutan nilai oksigen terlarut di dalam media rata-rata sebesar 4,7975±0,18
mgℓ. Peningkatan DO terjadi pada jam ke-24 dengan kisaran antara 5,6666±0,46-6,9467±0,83
mgℓ, kenaikan nilai oksigen tersebut diduga karena adanya difusi oksigen murni yang ditambahkan ke dalam kemasan
pengangkutan dengan air saat terjadinya goncangan. Penurunan DO pada media terjadi pada jam ke-48 dengan kisaran penurunan konsentrasi sebesar
4,6067±0,09-6,0733±0,13 mgℓ. Kandungan DO tetap mengalami penurunan
hingga jam ke-72 dengan kandungan DO terendah pada perlakuan 10 mgℓ yaitu
0.5 1
1.5 2
2.5
12 24
36 48
60 72
TA N
m gℓ
Waktu
4 gℓ 6 gℓ
8 gℓ gℓ
14 sebesar 3.92±0,9 mg
ℓ dan tertinggi pada perlakuan 4 mgℓ yaitu sebesar 4,8033±0,29
mgℓ. Penurunan nilai DO ini dikarenakan benih perlakuan mengkonsumsi oksigen yang ada di dalam media perlakuan Gambar 4.
Berdasarkan uji statistik pada jam ke-24 tidak terdapat perbedaan nyata antara perlakuan. Pada jam ke-48 terjadi perbedaan antara perlakuan 8
mgℓ dan 10
mgℓ dengan perlakuan 4 mgℓ dan 6 mgℓ. Tidak terjadi perbedaan yang nyata untuk setiap perlakuan pada jam ke-72.
Gambar 4. Nilai DO media pengangkutan Nilai CO
2
relatif berbanding lurus dengan kepadatan. Semakin padat ikan, nilai CO
2
pun semakin tinggi. Nilai CO
2
mengalami peningkatan selama perlakuan dari jam ke-0 hingga jam ke-72
. Nilai CO
2
pada jam ke-0 pada setiap perlakuan rata-rata sebesar 11,9856±3,26
mgℓ. Kisaran nilai CO
2
pada jam ke-24 61,26±16,15-114,5294±4,61
mgℓ. Pada jam ke 48, nilai CO
2
berkisar antara 88,56±4,61
mgℓ hingga 122,52±2,31 mgℓ. Nilai CO
2
terendah pada jam ke-72 pada perlakuan 10
mgℓ sebesar 102,5435±4,61 mgℓ dan tertinggi terdapat pada perlakuan 4
mgℓ sebesar 159,81±11,99 mgℓ Gambar 5.
1 2
3 4
5 6
7 8
12 24
36 48
60 72
D O m
g ℓ
Waktu
4 gℓ 6 gℓ
8 gℓ gℓ
15 Gambar 5. Nilai CO
2
media pngangkutan Suhu awal pengepakan berada pada kisaran 26-27
C kemudian terjadi penurunan suhu pada jam ke-24. Pada jam berikutnya, suhu berubah berkisar
antara 22-24 C. Pada jam berikutnya, perubahan suhu terjadi kembali, yaitu
berkisar antara 21-24 C. Suhu berkisar antara 23-24
C pada jam ke-72 Gambar 6.
Gambar 6. Nilai suhu media pengangkutan Nilai kisaran pH media pada masing-masing perlakuan selama pengepakan.
Nilai pH selama proses pengepakan antar perlakuan setiap jamnya relatif stabil berkisar antara 6-7,82. Berdasarkan analisis statistik tidak terdapat perbedaan
yang nyata antar perlakuan Gambar 7.
20 40
60 80
100 120
140 160
180
12 24
36 48
60 72
CO2 m
g L
Waktu
4 ppt 6 ppt
8 ppt 10 ppt
5 10
15 20
25 30
12 24
36 48
60 72
S u
h u
Waktu
4 gℓ 6 gℓ
8 gℓ gℓ
16 Gambar 7. Nilai pH media pengangkutan
Pola nilai dari kesadahan untuk tiap perlakuan cenderung meningkat. Nilai kesadahan tertinggi pada jam ke-72 terdapat pada perlakuan 10
mgℓ yaitu sebesar 362,41
mgℓ, dan terendah pada perlakuan 4 mgℓ sebesar 140,5488 mgℓ Gambar 8.
Gambar 8. Nilai kesadahan media pengangkutan
3.1.2.3 Tingkat