Uji Autokorelasi Pengujian Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson terlihat seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .526 a .277 .205 1.64195 1.630 a. Predictors: Constant, Ln_Return_On_Asset, Ln_Total_Aktiva, Ln_Operating_Profit_Margin, Ln_Net_Profit_Margin b. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai DW adalah 1.630. Kriteria yang menunjukkan tidak terjadi autokorelasi adalah sebagai berikut: jumlah sampel N 45 dengan jumlah variabel bebas K 4 pada tingkat signifikansi 5 diperoleh du 1,7200 sehingga disimpulkan bahwa nilai DW sebesar 1.630 lebih besar dari batas atas du 1,7200 dan kurang dari 4 – 1,7200 4 – du, maka dengan demikian tidak terjadi autokorelasi.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi . Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikan 0.05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

4.2.2.3.1 Grafik Scatterplot

Heteroskedastisitas melalui grafik plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.