Data Penelitian Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan otomatif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tahun 2008 -2012 sebagai objek penelitian. Metode analisis data dimulai dengan mengelola data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan dengan pengujian asumsi klasik dan regresi linear berganda, kemudian melakukan pengujian-pengujian dengan menggunakan software SPPS versi 16 dan dihasilkanlah output-outout sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. 4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Sebelum melakukan uji hipotesis maka akan dilihat terlebih dahulu statistik deskriptif setiap variabel yang diuji dalam penelitian ini. Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakteristik dari perusahaan yang dijadikan sampel. Berikut ini dijelaskan statistik data penelitian: Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Total_Aktiva 45 1.02 941.65 2.1298E2 276.57787 Net_Profit_Margin 45 .01 .24 .0864 .05548 Operating_Profit_Mar gin 45 .01 .18 .1020 .04855 Return_On_Asset 45 .01 .20 .0824 .05037 Manajemen_Laba 45 1.10 812.00 1.0637E2 184.41089 Valid N listwise 45 Sumber : SPSS 16.00 for windows data diolah Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif tersesbut, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut, yaitu : a. Variabel Total Aktiva menunjukkan nilai minimum 1,02 dan nilai maksimum 941,65 dengan nilai rata-rata sebesar 2,2129 sedangkan standar deviasinya adalah 276,577. b. Variabel Net Profit Margin menunjukkan nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 0,24 dengan nilai rata-rata sebesar 0,0864 sedangkan standar deviasinya adalah 0,05548. c. Variabel Operating Profit Margin menunjukkan nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 0,18 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1020 sedangkan standar deviasinya adalah 0,04855. d. Variabel Return On Asset menunjukkan nilai minimum 0,01 dan nilai maksimum 0,20 dengan nilai rata-rata sebesar 0,0824 sedangkan standar deviasinya adalah 0,05037. e. Variabel Manajemen Laba menunjukkan nilai minimum 1,10 dan maksimum 812 dan nilai rata – rata sebesar 1,063 dengan standar deviasinya 184,41089. 4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik . Karena analisis grafik Histogram dan P-Plot dapat menyesatkan, maka dilakukan juga uji statistic Kolmogorov-Smirnovdengan melihat tingkat signifikansinya. Uji ini dilakukan sebelum data diolah. Pendeteksian normalitas data apakah terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov 0,05. Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.00 for window Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kanan atau kiri. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal P – P Plot of Regression Standardized. Gambar 4.2 Normal P Plot Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.00 for windows Gambar 4.2 menunjukkan bahwa tititk – titik scatterplot sudah mengikuti garis diagonal disepanjang garis normal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis statistik. Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan analisis grafik. Maka untuk itu dilakukan Uji One Sample Kolmogrov – Smirnov Test untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Tabel 4.2 Analisis Hasil Uji Normalitas Data One Sample Kolmogrov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 45 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.56553707 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .097 Negative -.105 Kolmogorov-Smirnov Z .704 Asymp. Sig. 2-tailed .704 a. Test distribution is Normal. Uji Normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non - parametik One SampelKolmogrov Sminornov. Data yang dimiliki berdistribusi normal, dapat dilihat dari tabel 4.2. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2 tailed adalah 0,704 dan diatas nilai signifikan 0,05 yang nilainya lebih besar dari taraf nyata α 0,05 yang artinya data telah berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diturunkan menurut waktu. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan Durbin Watson statistik, dengan nilai d yang menunjukkan gejala autokorelasi yang tidak berbahaya atau tidak ada autokorelasi yang tidak berbahaya atau tidak autokorelasi. Kriterianya adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Kriteria Pengambilan Keputusan DW Test Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi poitif Tidak ada keputusan dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 - dl d 4 Tidak ada korelasi negatif Tidak ada keputusan 4 - du d 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson terlihat seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .526 a .277 .205 1.64195 1.630 a. Predictors: Constant, Ln_Return_On_Asset, Ln_Total_Aktiva, Ln_Operating_Profit_Margin, Ln_Net_Profit_Margin b. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai DW adalah 1.630. Kriteria yang menunjukkan tidak terjadi autokorelasi adalah sebagai berikut: jumlah sampel N 45 dengan jumlah variabel bebas K 4 pada tingkat signifikansi 5 diperoleh du 1,7200 sehingga disimpulkan bahwa nilai DW sebesar 1.630 lebih besar dari batas atas du 1,7200 dan kurang dari 4 – 1,7200 4 – du, maka dengan demikian tidak terjadi autokorelasi.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi . Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikan 0.05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

4.2.2.3.1 Grafik Scatterplot

Heteroskedastisitas melalui grafik plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Gambar 4.3 Scatterplot Dependen Variabel Sumber : SPSS 16 for windows Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak menunjukkan pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedasitas dalam model regresi ini.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinearitas dapat dideteksi atau dilihat dari Variance Inflation Factor VIF. Multikolinieritas dapat diketahui dari besarnya Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas b. VIF 5, maka tidak terdapat multikolinearitas c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 5.237 .985 5.316 .000 Ln_Total_Aktiva -.227 .106 -.306 -2.141 .038 .886 1.128 Ln_Net_Profit_Margin -.007 .584 -.003 -.012 .991 .271 3.684 Ln_Operating_Profit_Mar gin -.611 .442 -.238 -1.381 .175 .609 1.642 Ln_Return_On_Asset .951 .533 .436 1.784 .082 .302 3.313 a. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Hasil output SPSS 16.00 for windows diatas dapat diambil keputusan bahwa semua data variabel tidak terkena multikolinearitas, karena nilai Tolerance untuk Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset sebesar 0.886, 0.271, 0.609, 0.302 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor VIF untuk Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset sebesar 1.128, 3.684, 1.642, 3.313 5. Sehingga pada model regresi tidak terjadi gejala Multikolinearitas.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisisis. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi statistis masing- masing variabel independen. Secara garis besar dalam pengujian hipotesa penelitian ini hipotesis di uji dengan analisis linear. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan analisis linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPPS versi 16 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi linear berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.237 .985 5.316 .000 Ln_Total_Aktiva -.227 .106 -.306 -2.141 .038 Ln_Net_Profit_Margin -.007 .584 -.003 -.012 .991 Ln_Operating_Profit_ Margin -.611 .442 -.238 -1.381 .175 Ln_Return_On_Asset .951 .533 .436 1.784 .082 a. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Dari tabel 4.6 di atas dinyatakan bahwa variabel Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris dan Komite Audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Berdasarkan output-output tersebut maka rumus persamaan analisis regresinya adalah : Yi = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Y = 5,237 – 0,227 – 0,007 – 0,611 + 0,951 + e Dimana Yi = Manajemen Laba a = Konstanta X 1 = Total Aktiva X 2 = Net Profit Margin X 3 = Operating Profit Margin X 4 = Return On Asset e = error

4.2.3.1 Uji Determinasi Uji Goodness Of Fit

Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independent prediktor terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4.7 Uji Determinan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .526 a .277 .205 1.64195 a. Predictors: Constant, Ln_Return_On_Asset, Ln_Total_Aktiva, Ln_Operating_Profit_Margin, Ln_Net_Profit_Margin b. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Pada tabel 4.7 menunjukkan nilai R sebesar 0,526 yang berarti hubungan relatif relation antara Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset terhadap Manajemen Laba sebesar 52,6 yang artinya hubungan yang cukup erat seharusnya nilai normal untuk hubungan antar variabel yang erat adalah 0,6 - 0,79. Nilai R Square sebesar 0,277 yang berarti 27,7 Manajemen Laba dapat dijelaskan oleh Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset. Sedangkan sisanya 72,3 kemungkinan dapat dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian seperti : pelaksanaan RUPS, kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit, kualitas hubungan stakeholders, transparansi dan akuntabilitas dan lain sebagainya.

4.2.3.2 Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama – sama simultan mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap variabel terikat.Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan nilai signifikansi 0,05. Dengan cara sebagai berikut: a. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≤ 0,05, maka hipotesistidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyaipengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≥ 0,05, maka hipotesistidak dapat diterima, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tidakmempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.8 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 41.310 4 10.328 3.831 .010 a Residual 107.840 40 2.696 Total 149.150 44 a. Predictors: Constant, Ln_Return_On_Asset, Ln_Total_Aktiva, Ln_Operating_Profit_Margin, Ln_Net_Profit_Margin b. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Berdasarkan tabel 4.8diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 3.831 dengan tingkat signifikansi 0,010, sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α adalah 5 adalah 2,58. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,010 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independent Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset secara serempak atau bersama – sama adalah signifikan terhadap Manajemen Laba.

4.2.3.3 Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.9 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.237 .985 5.316 .000 Ln_Total_Aktiva -.227 .106 -.306 -2.141 .038 Ln_Net_Profit_Margin -.007 .584 -.003 -.012 .991 Ln_Operating_Profit_ Margin -.611 .442 -.238 -1.381 .175 Ln_Return_On_Asset .951 .533 .436 1.784 .082 a. Dependent Variable: Ln_Manajemen_Laba Analisa tabel 4.9 untuk mengetahui secara parsial dari Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return On Asset terhadap Manajemen Laba. Variabel Total Aktiva memiliki nilai signifikansi 0,038 0,05 artinya signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -2,141 -1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Total Aktiva mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Manajemen Laba. Variabel Net Profit Margin memiliki nilai signifikansi 0,991 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -0,012 -1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Net Profit Margin mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba. Variabel Operating Profit Margin memiliki nilai signifikansi 0,179 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -1,381 t tabel -1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Operating Profit Margin mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba. Variabel Return On Asset memiliki nilai signifikansi 0,082 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung 1,784 t tabel 1,679 berarti berpengaruh poitif. Secara parsial Return On Asset berpengaruh secara positif dan tidak signifikan. 4.2.4 Hasil pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Total Aktiva Variabel Total Aktiva memiliki nilai signifikansi 0,038 0,05 artinya signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -2,141 -1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Total Aktiva mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Manajemen Laba.

4.2.4.2 Net Profit Margin

Variabel Net Profit Margin memiliki nilai signifikansi 0,991 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -0,012 - 1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Net Profit Margin mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitableatau tidak.

4.2.4.3 Operating Profit Margin

Variabel Operating Profit Margin memiliki nilai signifikansi 0,179 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung -1,381 t tabel -1,679 berarti terdapat pengaruh negatif. Secara parsial, variabel Operating Profit Margin mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Manajemen Laba. 4.2.4.4 Return On Asset Variabel Return On Asset memiliki nilai signifikansi 0,082 0,05 artinya tidak signifikan dan t hitung t tabel yang dimana t hitung 1,784 t tabel 1,679 berarti berpengaruh poitif. Secara parsial Return On Asset berpengaruh secara positif dan tidak signifikan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pengaruh pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 dengan sampel sebanyak 9 buah perusahaan yang terdaftar. Sesuai analisis data yang dilakukan dapat diperoleh kesimpuan antara lain : 1. Berdasarkan hasil Uji F Uji KeseluruhanSimultan bahwa Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset berpengaruh terhadap Manajemen Laba. 2. Berdasarkan hasil Uji t Uji Parsial hanya Total Aktiva yang berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba sedangkan Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return on Asset tidak berpengaruh signifikan. 3. Total Aktiva berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba menunjukkan bahwa Total Aktiva masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap bagaimana manajemen laba itu di olah guna proses aktivitas perusahaan. 4. Berdasarkan hasil Uji R Square bahwa Manajemen Laba dapat diterangkan oleh Total Aktiva, Net Profit Marganin, Operating Profit Margin dan Return On Asset sebesar 27,7 dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain. 5. Asset dalam memperoleh keuntungan bersih sangat diperlukan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikanperusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap manajemen laba. 5.2Saran 1. Penelitan mengenai Manajemen Laba ini dapat dikembangkan lagi dengan meliti diluar variabel penelitian ini atau di luar kriteria ini. 2. Perusahaan yang di teliti di Bursa Efek dapat diluar perusahaan otomatif seperti perusahaan manufaktur atau yang lainnya. 3. Periode waktu yang digunakan dapat diperpanjang guna menambah keakuratan hasil penelitian dan menanmbah jumlah sampel. 4. Kategori variabel dapat diperbanyak guna menambah hasil yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Ma’ruf, 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba pada Perusahaan Go-Public di Bursa Efek Jakarta BEJ”, Tesis: Universitas Diponegoro, Semarang. Brigham, Eugene F and Joel F. Houston, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku Satu, Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta. Suryani, 2009. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi: Universitas Sumatera Utara, Medan. Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metode Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan. Scott, William, 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition, Canada. Prentice Hall. Xie , Bao, 2001. Earnings Management and Corporate Governance The Roles of the Board and The Audit Committe. Southern Illinois University Carbondale. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariable dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Indonesia Capital Market Directory ICMD tahun 2010. Bursa Efek Indonesia. Fretty Siagian, 2012. Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI”. Skripsi: Universitas Sumatera Utara, Medan. Maya Puspa Nilasari, 2012. “ Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio dan Return Asset Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI untuk Periode Tahun 2006-2010”. Tesis: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya. Sartono, R Agus, 2001. Manajemen Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV Alfabeta, Bandung. Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta. Weston, J. F dan Brigham, 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta. Weston, J. F dan Copeland, 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta. http: www.idx.co.id Listedcompanies Report Document tabid 91 Language id. ID Default. Aspx. 12 Oktober 2013 http: www.elearning.gunadarma.ac.id docmodul kursus financial analysis Rasio Keuangan. 10 November 2013 LAMPIRAN Lampiran i Tabulasi Hasil Rasio Manajemen Laba No Nama Perusahaan Manajemen Laba 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Astra International Indonesia Tbk 9.191.000 10.040.000 14.366 20.964 22.658 2 PT. Astra Otoparts Tbk 566.025 768.265 1.141.179 1.101.583 1.135.914 3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 812 121.085 7.415.868 2.156.464 6.673.997 4 PT. Indo Kordsa Tbk 94.776 72.105.574 134.160.199 2.749.667 22.546.316 5 PT. Indospring Tbk 31.826 58.765 71.109.354 120.415.120.239, 924 134.068.283.255 6 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 4.763 10.211 14.122.435 11.319.403.810 16.599.848.712 7 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 2.974 174.860 176.082 6.943.120 319.747 8 PT. Nipress Tbk 1.551 3.685 12.663 17.831.046.421 21.553.186.948 9 PT. Selamat Sempurna Tbk 91.471 132.849 150.420 241.576.270.793 268.543.331.491 Lampiran ii Tabulasi Hasil Rasio Total Aktiva No Nama Perusahaan Manajemen Laba 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Astra International Indonesia Tbk 80.740.000 88.938.000 112.857 154,319 182,274 2 PT. Astra Otoparts Tbk 3.981.316 4.644.939 5.585.852 6964227,000 8881642,000 3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 1.022.330 1.127.630 127.685.085 130.802.310 123.915.331 4 PT. Indo Kordsa Tbk 1.672.766 1.349.630.935 1.492.727.607 209.196.474 229.933.238 5 PT. Indospring Tbk 918.228 621.140 770.609.262 1.139.715.256.754 1.664.779.358.215 6 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 182.940 137.910 150.937.167 157.371.466.252 172.268.827.993 7 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 2.379.024 2.536.045 3.038.412 538.091.425 624.485.895 8 PT. Nipress Tbk 325.008 314.478 337.606 446.688.457.381 525.628.737.289 9 PT. Selamat Sempurna Tbk 929.753 941.651 1.067.103 1.327.799.716.171 1.441.204.473.590 Lampiran iii Tabulasi Hasil Rasio Net Profit Margin NPM No Nama Perusahaan Manajemen Laba 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Astra International Indonesia Tbk 0,094690101 0,101902036 0,110515343 0,129653552 0,120933992 2 PT. Astra Otoparts Tbk 0,107237958 0,145897165 0,182439507 0,149597231 0,137229364 3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 0,000652461 0,093660443 0,038350398 0,010402109 0,032811795 4 PT. Indo Kordsa Tbk 0,057864833 0,048049903 0,074312175 0,01267146 0,129475197 5 PT. Indospring Tbk 0,03304305 0,081593493 0,069231763 0,097503204 0,090771428 6 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 0,080389542 0,175785016 0,237274552 0,179792686 0,241499216 7 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 0,002230047 0,10337723 0,087740926 0,02129942 0,000996465 8 PT. Nipress Tbk 0,00322817 0,013164052 0,031585817 0,030784348 0,03067112 9 PT. Selamat Sempurna Tbk 0,067577531 0,096642641 0,096312824 0,116566048 0,124104858 Lampiran iv Tabulasi Hasil Rasio Operating Profit margin OPM No Nama Perusahaan Manajemen Laba 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Astra International Indonesia Tbk 0,122352262 0,129468364 0,113277073 0,158546788 0,148351794 2 PT. Astra Otoparts Tbk 0,085610003 0,079758282 0,091623503 0,170442846 0,152627036 3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 0,034872107 0,099098946 0,050203576 0,015098741 0,044741164 4 PT. Indo Kordsa Tbk 0,08442529 0,102863218 0,118774122 0,038839658 0,150667382 5 PT. Indospring Tbk 0,182432895 0,034926391 0,116431554 0,154432454 0,144125612 6 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 0,092018431 0,122383281 0,157883297 0,182484395 0,167392199 7 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 0,132276898 0,136459599 0,128042096 0,052961876 0,013640471 8 PT. Nipress Tbk 0,067493933 0,025902997 0,059173115 0,072652109 0,078219739 9 PT. Selamat Sempurna Tbk 0,157320628 0,138056032 0,145887592 0,149410242 0,159309841 Lampiran v Tabulasi Hasil Return On Asset ROA No Nama Perusahaan Manajemen Laba 2008 2009 2010 2011 2012 1 PT. Astra International Indonesia Tbk 0,113834531 0,11288763 0,127293832 0,136580719 0,124768206 2 PT. Astra Otoparts Tbk 0,142170328 0,165398297 0,204298109 0,158177354 0,127894594 3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 0,000794264 0,107380967 0,05807936 0,016486437 0,053859332 4 PT. Indo Kordsa Tbk 0,056658253 0,053426142 0,089875874 0,013143945 0,098055924 5 PT. Indospring Tbk 0,034661326 0,094609911 0,092276798 0,105653688 0,080532163 6 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 0,026035859 0,074041041 0,093564993 0,07192793 0,096360142 7 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 0,001250092 0,068949881 0,057951983 0,012903235 0,000512016 8 PT. Nipress Tbk 0,00477219 0,011717831 0,03750822 0,039918306 0,041004583 9 PT. Selamat Sempurna Tbk 0,098383119 0,141081993 0,140961088 0,181937282 0,186332569 ABSTRAK ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh total akiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan purposive sampling yang berjumlah 9 perusahaan pada periode 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel terikat dan uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total aktiva berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan net profit margin, operating profit margin dan return on Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba secara parsial. Kemudian secara simultan total aktiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Total Aktiva, Net Profit Margin , Operating Profit Margin, Return On Asset, Manajemen Laba ii ABSTRACT ANALYSIS OF THE INFLUENCE FACTORS ON EARNINGS MANAGEMENT OF AUTOMOTIVE COMPANIES THAT LISTING IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE The purpose of this research to investigate the influence of total assets, net profit margin, operating profit margin, and return on asset on earnings management of automotive companies that listing in Indonesian Stock Exchange. This research use secondary data with sample which take by using purposive sampling technique to amount 9 companies in the period of 2008 until 2012. The data used in this research is time series. Technique analysis data used multiple regression analysis and hypothesis testing by using t test and the test F beforehand conduct the classical assumption test. T test aims to determine the effect of independent variables on the dependent variable and the F test performed to determine the effect of independent variables simultaneously on the dependent variable. The result of this research showed that total asset has significant influence on earnings management while net profit margin, operating profit margin and return on asset do not have significant influence on capital structure partially. Then simultaneously total asset, net profit margin, operating profit margin and return on asset have significant influence on earnings management of automotive companies that listing in Indonesian Stock Exchange. Keyword: Total Asset, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return On Asset, Earnings Management iii 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam perkembangan dunia usaha yang meningkat pesat, kemajuan teknologi yang semakin canggih, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, situasi perekonomian negara yang tidak menentu serta adanya krisis global terjadi akhir-akhir ini mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu menjaga aktifitas operasinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan. Besar kecilnya tingkat kepercayaan pada suatu perusahaan tergantung pada kualitas informasi yang diberikan oleh perusahaan. Informasi berkualitas yang dimaksud adalah informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan yang biasanya ditunjukkan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik. Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 tentang penyajian laporan keuangan SAK 2007: par 7 merupakan gambaran umum dari suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam waktu tersebut. laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa pihak, yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan perusahaan, pemasok, konsumen dan masyarakat umum lainnya yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Secara umum, semua bagian dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas dan catatan kas laporan keuangan adalah keseluruhan laporan keuangan yang disajikan. Kecendrungan lebih memperhatikan laba yang terdapat dalam laporan laba rugi. Laba merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja dan sebagai salah satu dasar bagi investor dalam melakukan penaksiran laba di masa yang akan datang. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor selalu terpusat pada laba suatu perusahaan, tanpa memperhatikan proses terbentuknya informasi laba tersebut. Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan laba yang dihasilkan dengan metode akrual. Menurut Dechow 1994, laba akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas dari aktivitas operasi karena akrual mempertimbangkan masalah waktu, tidak seperti yang terdapat dalam arus kas dari aktivitas operasional. Standar Akuntansi Keuangan SAK, memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya. Fleksibilitas itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan manajemen laba earnings management. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Hal demikian mendorong bagi manajer melakukan manajemen laba. Situasi ini disadari oleh manajemen, terutama dari kalangan sendiri, manajer dan kinerjanya diukur berdasarkan informasi tersebut. Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun di luar batas General Accepted Accounting Princips GAAP. Pola yang dipilih manajemen dalam melakukan manajemen laba beraneka ragam, tergantung tujuan mereka melakukan manajemen laba. Ada tiga pola atau strategi dalam melakukan manajemen laba Wild, Subramanyam, dan Halsey , 2005:120 dalam Sugiri, 1998 dan Scott, 1997 terdapat 1 Increasing Income meningkatkan laba, yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba selama beberapa periode. 2 Big Bath, dilakukan melalui penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa, seperti perubahan manajemen, merger, atau akuisisi. Pola ini juga sering kali dilakukan setelah pola peningkatan laba periode sebelumnya. Dan 3 Income Smoothing perataan laba yang merupakan bentuk umum dari manajemen laba dimana manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Watts dan Zimmerman 1986 menyatakan bahwa “faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba antara lain : hubungan principal dan agent, corporate governance, leverage, ukuran perusahaan, return on asset, debt to equity ratio, current ratio”. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap sumber pendanaan perusahaan atau industri tidak sama tergantung pada kondisi dan jenis perusahaan atau industri. Salah satu faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset. Penelitian Maya Puspa Nilasari 2012 menemukan bukti bahwa ada pengaruh signifikan positif return on asset terhadap manajemen laba, semakin tinggi return on asset maka semakin baik produktivitas assets dalam memperoleh keuntungan bersih, hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor karena tingkat pengembalian semakin besar, sehingga mempermudah perusahaan dalam melakukan manajemen laba. Faktor lain yang digunakan adalah berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bermaksud memperluas hasil penelitian sebelumnya dengan menambah variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba, yakni total aktiva, net profit margin, dan operating profit margin. Penelitian ini penelitian lanjutan dari sebelumnya, penelitian terdahulu antara lain adalah Ma’ruf 2006 melakukan penelitian, yakni analisis faktor- faktor yang mempengaruhi manajemen laba pada perusahaan go public di bursa efek jakarta.Maya Puspa Nilasari 2012 melakukan penelitian terhadap currentratio, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan return on asset terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006- 2010. Fretty siagian 2012 meneliti pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdafttar di BEI. Suryani 2009 meneliti pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel-variabel yang digunakan berbeda dari penelitian sebelumnya, variabel independent dari penelitian ini adalah Total Aktiva, Net profit Margin, Operating Profit margin dan Return On Asset, sedangkan variabel dependennya adalah manajemen laba. Keterbatasan, perbedaan variabel, dan perbedaan sampel yang digunakan peneliti terdahulu mendorong penulis melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan perusahaan automotif di Bursa Efek Indonesia, dengan harapan dapat memproleh hasil penelitian yang lebih akurat dan up to date dengan periode penelitian yang baru yaitu 2008-2012. Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba dapat membantu perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya manajemen laba harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Alasan memilih perusahaan automotif adalah perusahaan automotif dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang dan perusahaan ini mempunyai tujuan yang jelas untuk waktu yang akan datang yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset terhadap Variabel manajemen laba. Sehingga penulis menyusun penelitian ini dengan judul, “Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah total aktiva berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 2. Apakah net profit margin berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 3. Apakah operating profit margin berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 4. Apakah return on asset berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 5. Apakah total aktiva, net profit Margin, operating profit margin dan return on asset berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 1.3Tujuan Penelitian dan Manfaat 1.3.1 Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh total aktiva secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh net profit margin secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh operating profit margin secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 4. Untuk mengetahui pengaruh return on asset secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012. 5. Untuk mengetahui pengaruh total aktiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain: 1. Bagi peneliti sendiri, sebagai sarana dalam pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian ilmiah dan penerapan teori yang diperoleh dari bangku kuliah.