Latar Belakang Masalah pemanfaatan air bawah tanah bagi Perusahaan Air Minum dalam kemasan : studi kasus di PT Tang Mas Cidahu Sukabumi

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bagian penting dari sumber daya alam yang mempunyai karakteristik unik, karena air bersifat terbarukan dan dinamis. Ini artinya sumber utama air yang berupa hujan akan selalu datang sesuai dengan waktu atau musimnya sepanjang tahun. Air secara alami mengalir dari hulu ke hilir, dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Air mengalir di atas permukaan tanah, namun air juga mengalir di dalam tanah Kodoatie Syarif 2005. Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara dan akan menetap untuk beberapa waktu pada retensi tempat penyimpanan. Retensi dapat berupa retensi alam seperti daerah-daerah cekungan, danau, tempat-tempat rendah, dll., maupun retensi buatan manusia seperti tampungan, sumur, waduk, dll. Keberadaan daerah aliran sungai DAS di suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap kekayaan sumber daya air yang tersedia. Wilayah yang memiliki DAS dapat memanfaatkan air bawah tanah sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan sebesar- besarnya untuk memenuhi kebutuhan setiap pihak. Setiap wilayah yang memiliki DAS dapat mengalokasikan airnya tidak hanya kepada pihak-pihaksektor-sektor pengguna utama seperti sektor rumah tangga dan sektor pertanian secara luas, melainkan dapat pula menyuplai kebutuhan sektor-sektor industri, sektor pariwisata, pembangkit tenaga listrik, dll. Berdasarkan besar kecilnya volume air yang dibutuhkan, sektor industri dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu industri- industri air minum dalam kemasan AMDK dan industri-industri non-AMDK meliputi perusahaaan-perusahaan penghasil aneka produk barang atau jasa. Dalam karya ilmiah ini penulis membuat formulasi teknis pemanfaatan air untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan air, bagi setiap perusahaan air minum dalam kemasan yang memanfaatkan sumber air terpilih berasal dari air bawah tanah. Air bawah tanah dapat diperoleh dengan empat cara alternatif, antara lain melakukan penurapan mata air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penurapan adalah mencampur semen, air, dan pasir yang digunakan untuk melekatkan batu bata dsb agar menjadi tembok. Penurapan mata air adalah kegiatan mengubah bentuk alamiah mata air berupa upaya mempertinggi permukaan mata air, penampungan dan atau pemipaan yang dialirkan atau dipompa sesuai dengan keperluannya, membuat sumur bor, sumur pasak, dan sumur gali agar perusahaan dapat memperoleh suplai air optimal sehingga dapat terus beroperasi yang meminimumkan biaya. Perusahaan air minum dalam kemasan yang dikaji oleh penulis adalah PT Tang Mas Cidahu yang beralamat di Kampung Bojong Pari Desa Jaya Bakti Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi yang selama ini hanya memanfaatkan sumber air dengan melakukan penurapan mata air untuk memenuhi kebutuhannya. Karena perusahaan berencana meningkatkan hasil produksinya maka permintaan terhadap air bertambah, sehingga diperlukan sumber air alternatif untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut terhadap air. Pemanfaatan air bawah tanah oleh perusahaan AMDK dengan empat cara alternatif merupakan salah satu permasalahan linear programming yang dapat diperoleh solusinya dengan menggunakan software LINGO 8.0 agar biayanya minimum.

1.2 Tujuan Tujuan penulis membuat karya ilmiah ini