3
Definisi 5 Solusi Fisibel Basis Vektor x disebut solusi fisibel basis jika  x
merupakan solusi basis dan x ≥ 0.
Nash    Sofer  1996 Ilustrasi  solusi  basis  dan  solusi  fisibel  basis
dapat dilihat dalam contoh berikut: Contoh 1
Misalkan  diberikan  linear  programming berikut:
1 2
min 2
z x
x   
1 2
3 1
2 4
1 5
1 2
3 4
5
terhadap 2
2, 2
8, 4,
, ,
, ,
0. x
x x
x x
x x
x x x x x x
 
 
  
 
 
4
Dari LP tersebut didapatkan:
.
2 1
1 2
1 2
1 0 ,
8 1
1 4
 
  
 
   
 
  
 
  
  
A b
Misalkan dipilih
 
 
1 2
3 4
5
,
dan
T T
x x
x x
x 
B N
x x
maka matriks basisnya adalah
, ,
2 1
1 1
1 2 12
12 1
1 12 32
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
-1
B B
1 0 1
 
 
  
 
 
N
 
 
, .
1 2
 
 
T T
B N
c c
Dengan menggunakan
matriks basis
tersebut, diperoleh
 
 
,
= 4
6 4
z = 16.
T T
 
  
T -1
B N
B N
-1 -1
x x
B b  B Nx c B b
5 Solusi  5  merupakan  solusi  basis,  karena
solusi tersebut memenuhi kendala pada LP 4 dan  kolom-kolom  pada  matriks  kendala  yang
berpadanan dengan komponen taknol dari 5, yaitu B, adalah bebas linear kolom yang satu
bukan  merupakan  kelipatan  dari  kolom  yang lain.  Solusi  5  juga  merupakan  solusi  basis
fisibel,  karena  nilai-nilai  variabelnya  lebih dari atau sama dengan nol.
Definisi 6 Daerah Fisibel
Daerah  fisibel  suatu  PL  adalah  himpunan semua  titik  yang  memenuhi  semua  kendala
dan pembatasan tanda pada PL tersebut. Winston 2004
Definisi 7 Solusi Optimum
Untuk masalah
maksimisasi, solusi
optimum  suatu  PL  adalah  suatu  titik  dalam daerah  fisibel  dengan  nilai  fungsi  objektif
terbesar.  Untuk  masalah  minimasi,  solusi optimum  suatu  PL  adalah  suatu  titik  dalam
daerah  fisibel  dengan  nilai  fungsi  objektif terkecil.
2.2  Integer Programming Model  integer  linear  programming  ILP
atau  disebut  juga  integer  programming  IP adalah  suatu  model  linear  programming
dengan  variabel  yang  digunakan  berupa bilangan  bulat    integer.  Jika  semua  variabel
harus  berupa  integer,  maka  masalah  tersebut dinamakan  pure  integer  programming.  Jika
hanya  sebagian  yang  harus  berupa  integer maka  disebut  mixed  integer  programming
MIP.  IP  dengan  semua  variabelnya  harus bernilai 0 atau 1 disebut 0-1 IP.
Garfinkel  Nemhauser 1972 Definisi 8 Linear Programming Relaksasi
LP-relaksasi  dari  suatu  IP  merupakan linear  programming  yang  diperoleh  dari  IP
tersebut  dengan  menghilangkan  kendala integer  atau  kendala  0-1  pada  setiap
variabelnya. Winston 2004
2.3
Metode Branch-and-Bound
untuk Menyelesaikan  Masalah  Integer  Linear
Programming
Dalam  penulisan  karya  ilmiah  ini,  untuk memperoleh  solusi  optimum  dari  masalah  IP
digunakan  software  LINGO  8.0  yaitu  sebuah program  yang  didesain  untuk  menentukan
solusi  model  linear,  nonlinear,  dan  optimisasi integer  dengan  lebih  cepat,  mudah,  dan  lebih
efisien.
Software LINGO
8.0 ini
menggunakan  metode  branch  and  bound untuk menyelesaikan masalah IP.
Prinsip  dasar  metode  branch  and  bound adalah  memecah  daerah  fisibel  dari  masalah
PL-relaksasi  dengan  membuat  subproblem- subproblem.
Daerah fisibel
suatu pemrograman  linear  adalah  daerah  yang
memuat  titik-titik  yang  dapat  memenuhi kendala linear masalah pemrograman linear.
Branching  pencabangan  adalah  proses membagi-bagi
permasalahan menjadi
subproblem-subproblem yang
mungkin mengarah ke solusi.
Bounding  pembatasan  adalah  suatu proses  untuk  mencari  atau  menghitung  batas
atas  dalam  masalah  minimasi  dan  batas bawah  dalam  masalah  maksimasi  untuk
4 solusi  optimum  pada  subproblem  yang
mengarah ke solusi. Metode  branch-and-bound  diawali  dari
menyelesaikan PL-relaksasi dari suatu integer programming.  Jika  semua  nilai  variabel
keputusan  solusi  optimum  sudah  berupa integer,  maka  solusi  tersebut  merupakan
solusi  optimum  IP.  Jika  tidak,  dilakukan pencabangan  dan  penambahan  batasan  pada
PL-relaksasinya kemudian diselesaikan.
Winston  2004  menyebutkan  bahwa  nilai fungsi  objektif  optimum  untuk  IP
nilai fungsi  objektif  optimum  untuk  PL-relaksasi
masalah  maksimisasi,  sehingga  nilai  fungsi objektif  optimum  PL-relaksasi  merupakan
batas  atas  bagi  nilai  fungsi  objektif  optimum untuk  masalah  IP.  Diungkapkan  pula  dalam
Winston  2004  bahwa  nilai  fungsi  objektif optimum
untuk suatu
kandidat solusi
merupakan  batas  bawah  nilai  fungsi  objektif optimum  untuk  masalah  IP  asalnya.  Suatu
kandidat solusi diperoleh jika solusi dari suatu subproblem  sudah  memenuhi  kendala  integer
pada  masalah  IP,  artinya  fungsi  objektif  dan semua variabelnya sudah bernilai integer.
Sebelumnya  akan  dibahas  terlebih  dulu pengertian subproblem yang terukur. Menurut
Winston  2004,  suatu  subproblem  dikatakan terukur  fathomed  jika  terdapat  situasi
sebagai berikut. 1.  Subproblem  tersebut  takfisibel,  sehingga
tidak  dapat  menghasilkan  solusi  optimum untuk IP.
2.  Subproblem  tersebut  menghasilkan  suatu solusi  optimum  dengan  semua  variabelnya
bernilai  integer.  Jika  solusi  optimum  ini mempunyai nilai fungsi objektif yang lebih
baik  daripada  solusi  fisibel  yang  diperoleh sebelumnya,  maka  solusi  ini  menjadi
kandidat  solusi  optimum  dan  nilai  fungsi objektifnya  menjadi  batas  bawah  nilai
fungsi  objektif  optimum  bagi  masalah  IP pada  saat  itu.  Bisa  jadi  subproblem  ini
menghasilkan
solusi optimum
untuk masalah IP.
3.  Nilai  fungsi  objektif  optimum  untuk subproblem  tersebut  tidak  melebihi  untuk
masalah maksimisasi batas bawah saat itu, maka subproblem ini dapat dieliminasi.
Berikut ini
adalah langkah-langkah
penyelesaian  suatu  masalah  maksimisasi dengan metode branch-and-bound.
  Langkah 0 Didefinisikan z sebagai batas bawah dari nilai
fungsi  objektif  solusi  IP  yang  optimum. Pada awalnya ditetapkan
 
z
dan
. 
i
  Langkah 1 Subproblem
i
PL   dipilih  sebagai  bagian masalah berikutnya untuk diteliti. Subproblem
i
PL   diselesaikan  dan  diukur  dengan  kondisi yang sesuai.
a  Jika
i
PL   terukur,  batas  bawah  z diperbarui  jika  solusi  IP  yang  lebih  baik
ditemukan.  Jika  tidak,  bagian  masalah subproblem  baru  i  dipilih  dan  langkah  1
diulangi. Jika semua subproblem telah diteliti, maka proses dihentikan.
b  Jika
i
PL  tidak terukur, proses dilanjutkan ke  Langkah  2  untuk  melakukan  pencabangan
i
PL .   Langkah 2
Dipilih  salah  satu  variabel
j
x   yang  nilai optimumnya adalah
j
x
yang tidak memenuhi batasan  integer  dalam  solusi
i
PL
.  Bidang
1 ]
[ ]
[ 
 
j j
j
x x
x
disingkirkan dengan
membuat  dua  subproblem  PL  yang  berkaitan menjadi  dua  subproblem  yang  tidak  dapat
dipenuhi secara bersamaan, yaitu
[ ]
j j
x x
dan
[ ] 1
j j
x x
 
, dengan
] [
j
x
didefinisikan  sebagai  integer terbesar  yang  kurang  dari  atau  sama  dengan
.
j
x
Kembali ke Langkah 1. Taha 1996
Untuk  memudahkan  pemahaman  metode branch-and-bound  diberikan  contoh  sebagai
berikut. Contoh 1
Misalkan  diberikan  integer  programming berikut:
max z x
y  
terhadap
2 5
16 x
y 
6
6 5
30 x
y 
 ,
x y 
, x y
integer Solusi optimum PL-relaksasi dari  masalah
IP  6  adalah  x=3.5,  y=1.8,  dan  z=5.3  lihat pada  Lampiran  1.  Batas  atas  nilai  optimum
fungsi  objektif  masalah  6  adalah  z=5.3. Daerah  fisibel  masalah  6  ditunjukkan  pada
Gambar  1.  Solusi  optimum  berada  pada  titik perpotongan  dua  garis  yang  berasal  dari
kendala pertidaksamaan masalah 6.
5
Out[5]=
Gambar 1 Daerah fisibel daerah yang diarsir untuk PL-relaksasi dari IP 6.
Langkah  berikutnya  adalah  memartisi daerah  fisibel  PL-relaksasi  menjadi  dua
bagian  berdasarkan  variabel  yang  berbentuk pecahan non-integer. Dipilih x sebagai dasar
pencabangan. Jika masalah PL-relaksasi diberi nama  Subproblem  1,  maka  pencabangan
tersebut menghasilkan 2 subproblem, yaitu:
  Subproblem  2:  Subproblem  1  ditambah kendala
3 x
.   Subproblem  3:  Subproblem  1  ditambah
kendala
4 x
. Hal  ini  diilustrasikan  secara  grafis  pada
Gambar 2.
Gambar 2 Daerah fisibel untuk Subproblem 2 dan Subproblem 3.
Setiap  titik  solusi  fisibel  dari  IP  6 termuat  dalam  daerah  fisibel  Subproblem  2
atau  Subproblem  3.  Setiap  subproblem  ini saling lepas. Subproblem 2 dan Subproblem 3
dikatakan dicabangkan atas x
.
Sekarang  dipilih  subproblem  yang  belum diselesaikan.  Misalkan  dipilih  Subproblem  2,
kemudian diselesaikan. Solusi optimum untuk Subproblem 2 adalah x=3, y=2, dan z=5 lihat
Lampiran  1.  Semua  variabel  bernilai  integer solusi  memenuhi  kendala  bilangan  bulat,
maka  tidak  perlu  dilakukan  pencabangan  di Subproblem  2.  Solusi  dari  Subproblem  2
menjadi  batas  bawah  dari  solusi  IP,  yaitu sama dengan 5.
Saat ini
subproblem yang
belum diselesaikan  adalah  Subproblem  3.  Solusi
optimum  untuk  Subproblem  3  adalah  x=4, y=1.2,  dan  z=5.2  lihat  Lampiran  1.  Karena
solusi optimum yang dihasilkan Subproblem 3 bukan
solusi integer,
maka dipilih
pencabangan  pada  Subproblem  3  atas  y, sehingga  diperoleh  dua  subproblem  lagi,
yakni:   Subproblem  4:  Subproblem  3  ditambah
kendala
1 y
.   Subproblem  5:  Subproblem  3  ditambah
kendala
2 y
. Daerah  fisibel  dari  Subproblem  4  dan
Subproblem 5 diilustrasikan secara grafis pada Gambar 3.
Gambar 3 Daerah fisibel untuk Subproblem 4 dan Subproblem 5.
Dari  grafik  di  atas  dapat  di  lihat  bahwa Subproblem  5  takfisibel  lihat  Lampiran  1
pada  Subproblem  5,  maka  subproblem  ini tidak dapat menghasilkan solusi optimal.
Solusi optimal untuk Subproblem 4 adalah x=4.16,  y=1,  dan  z=5.16  lihat  Lampiran  1.
Karena  solusi  optimal  Subproblem  4  bukan solusi  integer,  maka  dipilih  pencabangan
Subproblem 4 pada x, sehingga diperoleh dua subproblem lagi, yaitu:
  Subproblem  6:  Subproblem  4  +
kendala
4 x
.   Subproblem  7:  Subproblem  5  +
kendala
5 x
. Daerah fisibel
Subproblem 2
Subproblem 3 Subproblem 5
Subproblem 4
6 Daerah  fisibel  dari  Subproblem  6  dan
Subproblem 7 diilustrasikan secara grafis pada Gambar 4.
Gambar 4 Daerah fisibel untuk Subproblem 6 dan Subproblem 7.
Penyelesaian  Subproblem  6  menghasilkan solusi  optimal  x=4,  y=1,  dan  z=5.  Solusi
optimum dari Subproblem 7  adalah  x=5,  y=0, dan  z=5  lihat  Lampiran  1.  Karena  nilai
fungsi objektif Subproblem 6 dan Subproblem 7  sama  dengan  nilai  dari  batas  bawah  solusi
IP,  maka  Subproblem  6  dan  Subproblem  7 dijadikan kandidat solusi.
Subproblem  2,  Subproblem  6,  dan Subproblem  7  menghasilkan  solusi  optimum
berupa  integer,  dengan
5 z
.  Dengan demikian,  solusi  optimum  dari  IP  6  nilai
optimum di tiga titik, yaitu di titik 3,2, 4,1, dan 5,0.
Pohon  pencabangan  yang  menunjukkan penyelesaian
masalah IP
6 secara
keseluruhan pada gambar 5.
Subproblem 1
3 x
 4
x 
Subproblem 2                                                   Subproblem 3
1 y
 2
y 
Subproblem 4                                Subproblem 5
4 x
 5
x 
Subproblem 6                      Subproblem 7
Gambar 5  Seluruh pencabangan pada metode branch-and-bound untuk menentukan solusi optimum dari IP.
2.4 Pengertian Air dan Teknis Pemanfaat- an