Kompos TI JAUA PUSTAKA

6

C. Kompos

Kompos merupakan bahan yang terdiri dari material organik yang telah terdekomposisi menjadi unsurunsur pembentuknya. Penggunaan kompos lebih menguntungkan daripada penggunakan pupuk kimia. Hal ini disebabkan pupuk kimia mempunyai efek samping yang merugikan, yaitu semakin menurunnya tingkat kesuburan tanah dan bahaya residu bahan kimia terhadap kesehatan manusia Indrasti . 2005. Kompos merupakan zatzat hara yang dapat memulihkan kesuburan tanah. Salah satu manfaat kompos dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sifat fisik tanah yang semula padat dapat menjadi gembur sehingga pengolahan lahan menjadi lebih mudah. Penyebab tanah yang menjadi gembur yaitu adanya senyawa polisakarida yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai serta miselium dan hifa yang berfungsi sebagai perekat partikel tanah Chaniago 1987. Selain meningkatkan unsur hara, kompos juga membantu mencegah kehilangan unsur hara yang cepat hilang N, P, K, yang mudah hilang oleh penguapan atau oleh perkolasi. Bahan organik dalam kompos dapat mengikat unsur hara yang mudah hilang dan menyediakannya bagi tanaman Marsono 2001. Komponen unsur hara dalam kompos domestik seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Komponen bahan yang terdapat dalam kompos domestik No Komponen Hara Satuan Minimum Maksimum 1 Air 50 2 Temperatur o C Temperatur air tanah 3 Warna Kehitaman 4 Bau Bau tanah 5 pH unit 6.8 7.47 6 Bahan Organik 27 58 7 Nitrogen 0.40 8 Karbon 9.8 32 9 P 2 O 5 0.10 10 CN 10 20 11 K 2 O 0.20 Sumber : SNI 1970302004 Selain bermanfaat bagi tanaman, sistem pengomposan juga memiliki beberapa keuntungan antara lain bisnis pengomposan yang ekstensif dapat menyerap tenaga kerja. Keuntungan pengomposan yang lebih bersifat lokal adalah penurunan jumlah limbah yang tertimbun di lahan dan jumlah kebutuhan lahan untuk pembuangan limbah juga akan berkurang Suprihatin 2008. D. merupakan endapan lumpur yang mengandung sejumlah mikroorganisme yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah cair. yang digunakan pada penelitian adalah yang berasal dari primer dan sekunder. Skema pengeluaran limbah seperti pada Gambar 2. Limbah belum banyak dimanfaatkan, sedangkan pemanfaatan 7 memberikan keuntungan ganda, yaitu menghindari biaya pembuangan dan mendapatkan produk yang dapat dijual seperti kompos, pupuk pelet, dan sebagai briket bahan bakar. dapat dimanfaatkan jika karakteristiknya memenuhi persyaratan, seperti kandungan air rendah, pH netral, kandungan organik rendah, dan tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya. seringkali harus harus dicampur dengan bahanbahan lain, seperti serbuk kayu, jerami, dan bahan penyerap lainnya. Perbandingan antara dan bahan tambahan biasanya berkisar 75 : 25 BPLHD 2006. Secara umum, pada suatu industi mengandung tiga unsur hara makro, yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Jika salah satu unsur dari ke tiga unsur makro tersebut ada dalam jumlah yang tinggi, maka dua unsur yang lain akan berada dalam konsentrasi yang rendah Sulistijorini 2003. Berikut ini merupakan komposisi bahan yang terkandung pada seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi Pabrik Gula PT Sindang Laut, Cirebon No Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Unsur Makro 1 Bahan organic 31.92 2 Kadar Air 62.95 3 Nitrogen 3.79 4 Karbon 23.18 5 Fosfor 1.86 6 Nilai CN 6.12 7 Kalium 1.74 Unsur Mikro 8 Kalsium 1.83 9 Magnesium 0.11 10 Besi 1.41 11 Alumunium 1.02 12 Mangan 0.15 Limbah Cair Separasi Minyak Ekualisasi Koagulasi Flokulasi Clarifier Primer Clarifier Sekunder Air Bersih Gambar 2.Skema pengeluaran 8 Berdasar komposisi tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai kompos karena memiliki kandungan nitrogen yang merupakan salah satu faktor penyubur tanah. Meskipun berpotensi sebagai pupuk, namun mempunyai beberapa sifat yang kurang baik yaitu, tekstur yang halus dan terdapatnya kandungan logam berat. Menurut Arrifudin 2001, karakteristik sangat tergantung dari jens industri, tambahan bahan kimia, dan sistem dari sludge. Umumnya komposisi dalam sekitar 2040 , kandungan air 6080 , dan VSS Volatile Suspended Solid sekitar 6090 , sedangkan CN ratio dengan basis C sekitar 615 . Tekstur yang sangat halus menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam aplikasi lumpur sebagai pupuk pada jenis tanah yang bertekstur halus dominan dengan debu dan liat, karena akan mempengaruhi aerasi dan ketersediaan air tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Selain itu, sifat kimia lumpur dari industri pangan yang berbeda, juga akan berbeda bergantung dari bahan baku, bahan penolong, proses produksi, dan proses pengolahan limbah cair Sulistijorini 2003.

E. Abu Ketel