19 dapat  diketahui,  bahwa  variasi  pencampuran  komposisi
dapat  mempengaruhi  nilai  pH. Semakin banyak pencampuran
maka nilai pH semakin menurun karena mempunyai pH
yang  lebih  rendah  pH=6.86  daripada  abu  ketel.    Nilai  pH  selama  pengomposan  dapat  dilihat  pada Lampiran 4.
3. Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu parameter yang berpengaruh pada proses pengomposan.  Kadar air  yang  umum  digunakan  pada  pengomposan  aerobik  adalah  4060  Murbandono  1983.
Kelebihan  kandungan  air  dalam  bahan  akan  menutupi  rongga  udara  yang  mengakibatkan  aliran oksigen  berkurang  sehingga  pertumbuhan  mikroorganisme  aerob  menjadi  terhambat.    Terhambatnya
udara dalam bahan pengomposan dapat menyebabkan proses anaerob yang terbentuk yaitu CH
4
, CO
2
, dan  H
2
S.    Bahan  pengomposan  yang  terlalu  kering  dapat  mengakibatkan  proses  pengomposan terganggu  karena  mikroorganisme  membutuhkan  air  untuk  proses  metabolisme.    Berdasarkan
pengamatan, diperoleh  grafik perubahan kadar air selama pengomposan seperti Gambar 13 dan 14.
Berdasarkan Gambar 14 dan 15, dapat diketahui bahwa kadar air pengomposan selama sebulan cenderung  mengalami  penurunan  setiap  minggunya.    Penurunan  kadar  air  disebabkan  sebagian  air
teruapkan  selama  pengomposan.    Kadar  air    selama  pengomposan  untuk  perlakuan  aerasi  aktif  dan pasif berkisar antara 4147.  Nilai ini sudah memenuhi syarat pengomposan.
Berdasarkan  grafik,    perlakuan  aerasi  aktif  mempunyai  kadar  airnya  sedikit  tinggi  dari  pada aerasi pasif.  Hal ini dikarenakan udara yang diberikan pada saat aerasi aktif mengandung air sehingga
kadar  airnya  lebih  tinggi.    Berdasarkan  grafik  perlakuan  aerasi  pasif  dan  aktif,  variasi  pencampuran komposisi
dapat  mempengaruhi  nilai  kadar  air.    Semakin  banyak yang  ditambahkan,
maka  kadar  airnya  semakin  rendah.    Hal  ini  disebabkan mempunyai  kadar  air  yang  lebih
rendah daripada abu ketel. Nilai kadar air selama pengomposan dapat dilihat pada Lampiran 4.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
K a
d a
r A
ir
Waktu minggu
0 Sludge 20 Sludge
40 Sludge
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
K a
d a
r A
ir
Waktu minggu
0 Sludge 20 Sludge
40 Sludge
Gambar 13. Perubahan kadar air pengomposan aerasi aktif
Gambar 14. Perubahan kadar air pengomposan aerasi pasif
20
4. ilai C