Penampakan Fisik Kompos ilai C Derajat Keasaman
21 menggunakan limbah
akan didapat nilai CN cukup tinggi. Data hasil analisis kadar karbon, nitrogen dan nilai CN selama pengomposan seperti pada Lampiran 5.
Berdasarkan Gambar 15 dan 16, perlakuan aerasi aktif dan pasif tidak mempengaruhi penurunan nilai CN. Hal ini dapat disebabkan karena pencampuran udara yang diberikan pada aerasi
aktif hanya berlangsung selama seminggu pertama pengomposan, sehingga tidak terlihat perbedaan antara perlakuan aerasi aktif dan pasif. Seharusnya, pengomposan dengan menggunakan aerasi aktif
menghasilkan nilai CN yang lebih rendah daripada perlakuan aerasi pasif. Hal ini disebabkan pada proses aerasi akan membantu mikroorganisme yang membutuhkan oksigen dalam mendekomposisi
bahan organik, sehingga kecepatan dekomposisi bahan organik berlangsung lebih optimum pada perlakuan yang menggunakan bantuan aerasi Indrasti dan Elia 2004.
Selain itu, berdasarkan grafik dapat diketahui semakin banyak yang ditambahkan maka
nilai CN semakin rendah. Akan tetapi, walaupun bahan baku kompos menggunakan nilai CN yang rendah tetap saja laju penurunan nilai CNnya rendah. Hal ini disebabkan karbon organik yang
terkandung dalam bahan baku sedikit. Pada bahan abu ketel dengan campuran 40
memiliki nilai CN bahan baku yang paling rendah, hanya mengalami penurunan dari 35 hingga 28. Bahan baku abu dengan campuran
40 mempunyai nilai CN yang rendah bukan karena mempunyai kandungan organik yang
banyak, tetapi disebabkan perbandingan antara nilai karbon dan nitrogennya rendah. Berdasarkan perhitungan statistik sidik ragam, dapat diketahui bahwa perlakuan aerasi dan
interaksi antara komposisi bahan baku dengan perlakuan aerasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai CN. Sedangkan terdapat pengaruh nyata antara perbedaan komposisi bahan baku terhadap nilai CN
dengan Fhitung sebesar 76.59 dan Ftabel sebesar 3.17 perhitungan terdapat pada Lampiran 6. Perbedaan komposisi bahan baku berpengaruh nyata terhadap nilai CN, maka dilakukan uji Duncan
uji lanjut terdapat pada Lampiran 7. Berdasarkan hasil uji Duncan, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara bahan baku abu ketel dengan pencampuran 0
dengan 40 dengan 20
dan 20 dengan 40