incidence sinar matahari dipermukaan bumi. Pada batas luar atmosfer, radiasi surya total ialah 1395 Wm
2
bilamana bumi berada pada jarak rata-ratanya dari matahari. Angka ini disebut konstanta surya solar constant. Energi yang
dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 dari total energi pancaran matahari, hal ini dikarenakan terdapat
absorpsi yang kuat dari karbondioksida dan uap air di atmosfer. Radiasi surya yang menimpa permukaan bumi juga bergantung dari kadar debu dan zat
pencemar lainnya dalam atmosfer. Energi surya yang maksimum akan mencapai permukaan bumi bilamana berkas sinar itu langsung menimpa permukaan bumi,
karena terdapat bidang pandang yang lebih luas terhadap fluks surya yang datang dan berkas sinar surya menempuh jarak yang lebih pendek di atmosfer, sehingga
mengalami absorpsi lebih sedikit daripada jika sudut timpanya miring terhadap normal.
2.11 Perpindahan Panas
2.11.4 Konduksi
Jika pada suatu benda terdapat gradien suhu, maka akan terjadi perpindahan energi dari bagian bersuhu tinggi kebagian bersuhu rendah. Panas
mengalir secara konduksi dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah. Menurut Rao 2001, energi berpindah secara konduksi berbanding
dengan gradien suhu normal : .........................................................................................1
Jika dimasukkan konstanta proposionalitas atau tetapan kesebandingan, maka : ................................................................................2
dimana q adalah laju perpindahan kalor dan merupakan gradien suhu ke arah
perpindahan kalor. Konstanta positif k disebut konduktifitas thermal kaca yaitu sebesar 1,83 Wm.
o
C, sedangkan tanda minus diselipkan agar memenuhi hukum termodinamika, yaitu bahwa mengalir ke tempat yang rendah.
2.11.5 Konveksi
Udara yang mengalir diatas suatu permukaan panas, misalnya dalam saluran baja sebuah alat pemanas udara surya dipanasi secara konveksi. Apabila
aliran udara disebabkan oleh sebuah blower, kita menyebutnya sebagai konveksi paksa dan apabila disebabkan oleh gradien massa jenis, maka disebut konveksi
alamiah Som, 2008. Pada umumnya, perpindahan panas konveksi dapat dinyatakan dengan
hukum pendinginan Newton sebagai berikut : ..................................................................................3
dimana: h = Koefisien konveksi Wm
2
.
o
K A= Luas permukaan m
2
Tw = Temperatus air
o
K Tc = Temperatur kaca
o
K
2.11.6 Radiasi
Berlainan dengan mekanisme konduksi dan konveksi dimana perpindahan energi terjadi melalui perantara, pada radiasi kalor berpindah tanpa melaui
perantara atau pada ruang hampa. Mekanisme disini adalah sinaran atau radiasi
elektromagnetik. Pertukaran panas netto secara radiasi antara dua badan ideal atau benda hitam adalah :
..............................................................................4 dimana:
= konstanta Stefan – Boltzmann 5,67x10
8
Wm
2
.
o
K
4
A = Luas bidang m
2
22
3. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Desember 2010. Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga proses, yaitu perancangan,
pembuatan, dan uji coba. Proses perancangan dan pembuatan dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Oktober bertempat di Bengkel Workshop Akustik dan
Instrumentasi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB. Proses uji coba dilakukan di Bengkel Workshop Akustik dan Instrumentasi
Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB dengan sampel air diambil dari Pantai Teluk Pelabuhan Ratu. Proses yang bertujuan untuk
melihat kinerja dari alat yang dibuat dan juga pengambilan data parameter yang mempengaruhi kinerja suatu alat destilasi ini dilakukan pada tanggal 30
November sampai dengan 5 Desember 2010 yang termasuk pada musim penghujan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan meliputi gergaji kayu, palu, bor listrik, mesin gerinda, obeng, roll meter, amplas, kikir, kuas, penggaris
siku, mesin serut, pemotong kaca, dan leafet. Alat-alat yang digunakan untuk uji coba alat meliputi, termometer raksa, botol plastik, botol kaca, tali rafia, gelas
ukur, lembar data, pulpen, stopwatch, lakban, ember, dan kertas pH. Alat-alat yang digunakan untuk pengujian di laboratorium meliputi refraktometer, gelas