Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

42

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Destilator merupakan alat yang baik digunakan untuk memisahkan air tawar dan garam dari air laut. Dengan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energinya maka destilator merupakan solusi yang tepat digunakan oleh masyarakat terutama di daerah pesisir untuk memperoleh air bersih dan juga memproduksi garam. Secara kualitas, air hasil destilasi sudah layak untuk konsumsi. Kuantitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya adalah sebesar 3,2 liter per hari sehingga mampu memenuhi kebutuhan air minum untuk dua orang dalam sehari. Alat ini juga dapat menghasilkan garam sebanyak 600 gram6 hari untuk 20 liter air laut. Secara kualitas, garam yang dihasilkan dari proses destilasi masih rendah sehingga perlu dilakukan proses pencucian.

5.2 Saran

Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai kandungan garam untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas dari garam yang diihasilkan. 43 DAFTAR PUSTAKA Cammack, R. 2006. Oxford Dictionary of Biochemistry and Molecular Biology. Oxford University Press. New York. 720 h. Enger, E. D dan Bradley, S. 2009. Environmental Science: A Study of Interrelationships. McGraw-Hill. New York. 512 h. Fardiaz, S. 1992. Polusi air dan udara. Kanisius. Yogyakarta. 193 h. Fielding, A dan Annelise, F. 2006. The salt industry. Osprey Publishing. 56 h. Gupta. 2005. Thermodynamics. Pearson Education India. New Delhi. 552 h. Hardjasoemantri, K dan Abdurrahman. 2001. Hukum dan lingkungan hidup di Indonesia. Universitas Indonesia. Jakarta. 618 h. Hasyim, I. 2006. Siklus krisis di sekitar energi. Proklamasi Pub. House. Michigan. 170 h. Homig, H. E. 1978. Seawater and Seawater Distillation, Vulkan-Verlag. University of California. 202 h. Irianto, K. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya. Bandung. 352 h. Jansen, T. J. 1995. Teknologi rekayasa surya. Diterjemahkan oleh Wiranto Arismunandar. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 237 h. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 16 h. Kodoatie, R. J. dan Roestam, S. 2010. Tata ruang air. Andi. Yogyakarta. 539 h. Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar klimatologi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 175 h. Linsley dan Franzini. 1995. Teknik sumber daya air. Erlangga. Jakarta. 112 h. Marsum, A. dan Widiyanto, A. 2004. Efisiensi model destilator tenaga surya dalam memproduksi air tawar dari air laut. Poltekkes Depkes RI. Semarang. 367 h. Meinawati, R. 2010. Rancang Bangun Desalinator Air Laut Tipe Evaporasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 50 h. Migliorini, G dan Elena, L. 2004. Seawater reverse osmosis plant using the pressure exchanger for energy recovery: a calculation model. Desalination. 165: 289 – 298. Nanawi, G. 2001. Kualias Air dan Kegunaannya di Bidang Pertanian, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta. 36 h. Purnawijayanti, H A. 2001. Sanitasi, higiene, dan keselamatan kerja dalam pengolahan makanan. Kanisius. Yogyakarta. 104 h. Rao, Y. V. 2001. Heat Transfer. Universities Press. New Delhi. 476 h. Salvato, J. A. 1972. Environmental engineering and Ssnitation, Wiley- Interscience. University of California. 919 h. Sanropie, D. et,al. 1984. Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih. APK-TS Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga dan Sanitasi Pusat. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 349 h. Sedivy, V.M. 2009. Enviromental Balance of Salt Production Speaks in Favour of Solar Saltlwork. Global NEST Journal. 11 1: 41-48. Som, S. K. 2008. Introduction To Heat Transfer. PHI Learning Pvt. New Delhi. 563 h. Wagner, R. H. 1971. Environment and man. Norton. University of Minnesota. 491 h. 45 LAMPIRAN Lampiran 1. Data hasil ujicoba lapang HariTanggal : Selasa, 30 November 2010 Volume Air : 20 liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 32 44 42 35 09.30 32 48 43 38 10.00 33 50 45 50 10.30 33 55 52 100 11.00 33 59 54 230 11.30 32 58 53 220 12.00 24 50 45 155 12.30 24 44 30 340 13.00 25 39 32 140 13.30 26 38 34 80 14.00 28 41 40 170 14.30 30 44 42 50 15.00 30 45 43 300 Maksimum 33 54 59 1908 Minimum 24 30 38 Rata-rata 29,38 42,69 47,31 HariTanggal : Rabu, 1 Desember 2010 Volume Air : 18 Liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 34 49 45 400 09.30 34 54 48 220 10.00 36 58 54 165 10.30 36 60 56 170 11.00 37 60 56 190 11.30 37 63 57 355 12.00 36 63 57 350 12.30 36 62 56 330 13.00 34 60 54 290 13.30 32 55 52 120 14.00 31 45 40 110 14.30 30 38 33 80 15.00 27 32 29 50 Maksimum 37 57 63 2830 Minimum 27 29 32 Rata-rata 33,85 49,00 53,77 HariTanggal : Kamis, 2 Desember 2010 Volume Air : 15 Liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 36 56 48 355 09.30 38 58 50 390 10.00 39 59 55 200 10.30 39 60 55 235 11.00 37 58 53 220 11.30 32 56 46 450 12.00 34 60 50 535 12.30 36 60 54 310 13.00 37 63 56 420 13.30 36 58 50 380 14.00 34 55 46 375 14.30 32 50 45 150 15.00 31 42 40 100 Maksimum 39 63 56 4120 Minimum 31 42 40 Rata-rata 35,46 56,54 49,85 HariTanggal : Jumat, 3 Desember 2010 Volume Air : 11 Liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 30 42 34 170 09.30 33 44 38 130 10.00 33 46 40 155 10.30 34 48 42 160 11.00 34 51 44 230 11.30 34 51 46 160 12.00 33 50 44 175 12.30 33 52 46 210 13.00 33 54 48 220 13.30 28 53 42 420 14.00 30 54 44 410 14.30 32 52 44 300 15.00 33 51 44 320 Maksimum 34 54 48 3060 Minimum 28 42 34 Rata-rata 32,31 49,85 42,77 HariTanggal : Sabtu, 4 Desember 2010 Volume Air : 8 Liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 36 52 46 210 09.30 33 52 46 220 10.00 33 53 44 335 10.30 32 55 46 365 11.00 30 54 43 435 11.30 25 50 30 640 12.00 22 42 28 321 12.30 24 40 30 230 13.00 26 40 32 160 13.30 25 36 32 80 14.00 25 34 30 50 14.30 25 34 30 60 15.00 26 36 32 80 Maksimum 36 55 46 3186 Minimum 22 34 28 Rata-rata 27,85 44,46 36,08 HariTanggal : Minggu, 5 Desember 2010 Volume Air : 5 Liter Waktu Lokal Suhu o C Volume Air ml Lingkungan Air Kaca 09.00 34 52 46 210 09.30 33 52 46 205 10.00 34 52 45 240 10.30 33 55 46 375 11.00 32 55 45 220 11.30 31 53 44 340 12.00 33 53 44 335 12.30 34 54 45 370 13.00 33 54 43 440 13.30 32 53 42 425 14.00 31 51 42 310 14.30 32 50 43 230 15.00 30 50 42 310 Maksimum 34 55 46 4010 Minimum 30 50 42 Rata-rata 32,46 52,62 44,08 Lampiran 2. Foto Kegiatan Foto alat pemisah garam dan air tawar dengan menggunakan energi matahari Proses Pengukuran Parameter Wadah Penjemuran Proses Pemasukan Air Laut Lampiran 3. Tabel Uap Gupta, 2005 t p s v g h fg S fg o C bar Nm 2 m 3 kg kJkg kJkg.K 10 0,01227 1227 1006,4 2477,2 8,749 11 0,01312 1312 99,9 2474,9 8,71 12 0,01401 1401 93,83 2472,5 8,671 13 0,01497 1497 88,17 2470,2 8,633 14 0,01597 1597 82,89 2467,8 8,594 15 0,01704 1704 77,97 2465,5 8,556 16 0,01817 1817 73,37 2463,1 8,518 17 0,01936 1936 69,09 2460,8 8,481 18 0,02063 2063 65,08 2458,4 8,444 19 0,02196 2196 61,34 2456 8,407 20 0,02337 2337 57,84 2453,7 8,37 21 0,02486 2486 54,56 2451,4 8,334 22 0,02642 2642 51,49 2449 8,297 23 0,02808 2808 48,62 2446,6 8,261 24 0,02982 2982 45,92 2444,2 8,226 25 0,03166 3166 43,4 2441,8 8,19 26 0,0336 3360 41,03 2439,5 8,155 27 0,03564 3564 38,81 2437,2 8,12 28 0,03778 3778 36,73 2434,8 8,085 29 0,04004 4004 34,77 2432,4 8,05 30 0,04242 4242 32,93 2430 8,016 32 0,04754 4754 29,57 2425,3 7,948 34 0,05318 5318 26,6 2420,5 7,881 36 0,0594 5940 23,97 2415,8 7,814 38 0,06624 6624 21,63 2411 7,749 40 0,07375 7375 19,55 2406,2 7,684 42 0,08198 8198 17,69 2401,4 7,62 44 0,091 9100 16,03 2396,6 7,557 46 0,1009 10090 14,56 2391,8 7,494 48 0,1116 11160 13,23 2387 7,433 50 0,1233 12330 12,04 2382,1 7,371 55 0,1574 15740 9,578 2370,1 7,223 60 0,1992 19920 7,678 2357,9 7,078 65 0,2501 25010 6,201 2345,7 6,937 70 0,3116 31160 5,045 2333,3 6,8 75 0,3855 38550 4,133 2320,8 6,666 80 0,4736 47360 3,408 2308,3 6,536 85 0,578 57800 2,828 2295,6 6,41 90 0,7011 70110 2,361 2282,8 6,286 95 0,8453 84530 1,982 2269,8 6,166 1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sulitnya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih saat ini masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk penyediaan air bersih adalah dengan memanfaatkan air yang ada, salah satunya adalah air laut. Untuk dapat dimanfaatkan maka air laut perlu diolah terlebih dahulu. Salah satu cara pengolahan yang praktis dan ramah lingkungan adalah dengan destilasi tenaga surya. Pemanfaatan tenaga surya untuk destilasi air laut menjadi air tawar juga merupakan bentuk pemanfaatan energi alternatif. Garam merupakan kebutuhan dapur manusia yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tubuh manusia dengan garam sangatlah penting. Meskipun produksi garam lokal terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, akan tetapi menurut Partogi Pangaribuan, Direktur Impor Kementerian Perdagangan tahun 2010, Indonesia masih mengimport garam sebanyak 150 ribu ton untuk tahun 2010. Hal ini sangatlah ironis mengingat bahwa negara kita merupakan negara maritim dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia. Sekitar 16,42 juta jiwa penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang hidup di kawasan pesisir. Pilihan untuk hidup di kawasan pesisir tentu sangat relevan mengingat banyaknya potensi sumber daya alam hayati maupun non- hayati, sumber daya buatan serta jasa lingkungan yang sangat penting bagi penghidupan masyarakat. Namun hal ini tidak menjadikan sepenuhnya masyarakat pesisir sejahtera. Masih rendahnya produktivitas mereka menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari ketidaksejahteraan. Diharapkan dengan dikembangkannya alat untuk memproduksi air bersih dan garam ini dapat menaikkan produktivitas sehingga mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan mereka.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang serta membuat alat yang dapat memisahkan garam dan air tawar dari bahan baku air laut dengan menggunakan energi matahari.