tahun 1992 IPB membuka program pendidikan Pascasarjana Profesional setingkat S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis MMA. Hasil pemikiran
IPB di tingkat nasional adalah konsep kebijakan BIMAS yang telah membawa Indonesia menjadi negara swasembada beras. Dalam menghadapi
era globalisasi IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri PPBI yang diharapkan dapat menjadi Indonesia
sebagai negara industri yang berbasis pertanian yang tangguh. Pada tahun 2000 IPB membuka fakultas Ekonomi dan Manajemen
dengan dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan Jurusan Manajemen. Pada tanggal 26 Desember 2000, melalui peraturan
pemerintah Nomor 154 IPB telah menetapkan menjadi Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara BHMN dengan penetapan ini
maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan bersifat otonom. Sejalan dengan kebijakan Dasar Pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen-departemen
dengan menetapkan kurikulum sistem mayor-minor dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 2005-2006. Melalui penataan departemen ini pula
IPB pada tahun 2005 membentuk Fakultas Ekologi Manusia. Pada tahun 2008 IPB telah memiliki sembilan Fakultas dan 36
Departemen Pengampu yang terdiri dari Fakultas Pertanian dengan 4 Departemen Pengampu, Fakultas Kedokteran Hewan dengan 3 Departemen
Pengampu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan 5 Departemen Pengampu, Fakultas Peternakan dengan 2 Departemen Pengampu, Fakultas
Kehutanan dengan 4 Departemen Pengampu, Fakultas Teknilogi Pertanian dengan 3 Departemen Pengampu, Fakultas Matematika dan IPA dengan 8
Departemen Pengampu, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan 4 Departemen Pengampu, serta Fakultas Ekologi Manusia dengan 3
Departemen Pengampu.
5.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Kebijakan Mutu
1. Visi Institut Pertanian Bogor menjadi perguruan tinggi berbasis riset kelas
dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains, serta berkarakter kewirausahaan.
2. Misi Agar dapat merealisasikan visinya maka Institut Pertanian Bogor
menjalankan misi berikut: a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan
pembinaan kemahasiswaan yang komprehansif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat agraris dan bahari pada masa sekarang dan
kecenderungan pada masa yang akan datang. c. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter
kewirausahaan, efektif, efisien, transparan dan akuntabel. d. Mendorong
terbentuknya masyarakat
madani berdasarkan
kebenaran dan hak azasi manusia. 3. Tujuan
Beberapa hal yang ingin dicapai oleh IPB tertuang dalam tujuan Institusi berdasarkan Panduan Program Sarjana edisi revisi, 2006
sebagai berikut: a. Menghasilkan
lulusan yang
berkualitas, yang
mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS
b. Inovasi IPTEKS
ramah lingkungan
untuk mendukung
pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia
c. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang
berubah dengan cepat dan baik secara nasional maupun secara global
d. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia.
4. Kebijakan Mutu Pada proses pelaksanaan pendidikannya Institut Pertanian Bogor
mengacu pada kebijakan mutu, yaitu ”Dengan komitmen tinggi terhadap mutu, IPB secara efisien dan akuntabel menghasilkan
lulusan yang kompeten dan IPTEKS yang relevan untuk kesejahteraan
masyarakat”.
5.1.2. Standar Mutu Pendidikan IPB
Hal yang tertuang dalam strandar mutu pendidikan di IPB meliputi: a.
Visi: visi terumuskan dengan jelas di tingkat institut. b.
Misi: misi terumuskan dengan jelas di tingkat institut, fakultas dan departemen, dan merupakan implementasi dari visi IPB, serta
dimengerti oleh stakeholder. c.
Tujuan pendidikan dan kurikulum: 1 Tujuan dan sasaran kurikulum terumuskan dengan jelas
berdasarkan kebutuhan stakeholder
nasional dan
global, dikomunikasikan dan dapat diimplementasikan
2 Tujuan dan sasaran kurikulum sesuai dengan kebutuhan staheholder dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,
yang ditunjukkan dengan suatu studi yang sistematis, untuk mencapai suatu kompetensi.
b. Calon mahasiswa: calon mahasiswa harus mengetahui persyaratan
kemampuan akademik untuk mengikuti proses pembelajaran. c.
Perencanaan dan review kurikulum: 1
Kurikulum dirancang seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dalam hal lama studi, pola kehadiran,
tempat, struktur dan urutan sekuen penyampaian, mata kuliah pilihan, evaluasi dan beban studi
2 Kurikulum menawarkan keseimbangan yang sesuai antara
kemampuan konseptual dan personal, kemampuan umum, kompetensi keahlian khusus serta keterampilan yang dialihkan
3 Kurikulum bersifat mutakhir dan dikaji ulang secara periodik
untuk menilai kesesuaiannya dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kebutuhan stakeholder untuk kemudian disesuaikan
dengan rentang waktu yang rasional.
d. Dosen
1 Kuantitas dan kualitas dosen harus mencukupi untuk pelaksanaan kurikulum
2 Kebutuhan pengembangan dosen teridentifikasi secara sistematis dalam kaitannya dengan pengembangan diri, kurikulum dan
persyaratan institusional. 3 Dosen ditugaskan secara efektif dimana peran dan fungsi mereka
didefinisikan secara jelas, tugas yang diberikan sesuai dengan kualifikasinya.
4 Dosen secara teratur mengikuti pengembangan dosen yang terkait dengan kebutuhan yang teridentifikasi: pengangkatan, pelatihan
jabatan akademik, pelatihan berkala, konsultasi, riset dan kegiatan pendidikan.
e. Sumber Belajar
1 Sumber fisik termasuk peralatan, bahan habis pakai dan teknologi informasi tersedia secara mencukupi untuk melaksanakan
kurikulum dan dapat digunakan secara efektif 2 Perpustakaan, audiovisual, komputer dan pelayanan akademik
lain memadai untuk kurikulum yang dilaksanakan. f.
Lingkungan Belajar 1 Lingkungan belajar kondusif untuk proses pembelajaran dan
kegiatan pendidikan pada umumnya 2 Ruang dan fasilitas belajar mencukupi secara kuantitas dan
kualitas sesuai dengan kurikulum yang ditawarkan dan dikelola secara efisien dan efektif
3 Lingkungan, ruang dan sarana pembelajaran terawat dengan baik dalam hal keindahan, kebersihan, kerapihan, keselamatan dan
keamanan serta ditingkatkan atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan.
g. Organisasi Pembelajaran
1 Program pembelajaran terstruktur dan dikelola secara efektif
2 Proses pembelajaran dinyatakan secara jelas, dikomunikasikan kepada mahasiswa dan dipantau secara teratur
3 Perkuliahan, praktikum dan ujiannya terjadwal secara sistematis dan terkoordinasikan dengan seluruh komponen yang terkait.
5.1.3. Sarana Penunjang Pendidikan