Kurikulum Sistem Mayor-Minor TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Kurikulum Sistem Mayor-Minor

Kurikulum sistem mayor-minor adalah kurikulum berbasis kompetensi dimana setiap mahasiswa mengikuti pendidikan dalam salah satu mayor sebagai bidang keahlian kompetensi utama dan dapat mengikuti pendidikan dalam salah satu bidang minor sebagai bidang keahlian kompetensi pelengkap. Mayor merupakan bidang keahlian berdasarkan disiplin keilmuan utamanya pada suatu departemen atau fakultas, dimana mahasiswa dapat memperdalam kompetensinya ilmu pengetahuan, keterampilan dan perilaku tertentu dalam suatu paket mata kuliah. Minor merupakan bidang keahlian pelengkap yang diambil oleh mahasiswa yang berasal dari departemen lain di luar departemen utamanya mayor IPB, 2006. Dasar penerimaan mahasiswa pada program mayor adalah prestasi akademik yang memenuhi patokan persyaratan prestasi akademik yang ditetapkan IPB, daya tampung mayor yang bersangkutan dan kemampuan memenuhi syarat khusus yang ditentukan oleh mayor yang menjadi pilihan mahasiswa tersebut IPB, 2006. Penerapan kurikulum sistem mayor-minor memiliki keuntungan bagi mahasiswa, negarapemerintah dan bagi pihak IPB Laporan Penilaian Kinerja Manajemen Akademik Pimpinan Institut Periode 2002-2007 oleh Senat Akademik. Keuntungan bagi mahasiswa meliputi: 1. Rencana studi disusun berdasarkan bakat dan minat 2. Memiliki kompetensi yang jelas dan meluas 3. Pada satu masa studi, bisa menambah satu kompetensi baru 4. Peluang pengembangan soft skill lebih besar 5. Peluang mempercepat masa studi lebih besar 6. Peluang lapangan pekerjaan lebih besar Keuntungan bagi negarapemerintah adalah: 1. Dihasilkannya kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan negarapemerintah 2. Adaptif dalam memenuhi tuntutan kompetensi yang diharapkan tanpa harus membentuk program studi 3. Memperkuat kembali peran perguruan tinggi dalam pemecahan permasalahan bangsa. Keuntungan bagi IPB sendiri berupa: 1. Efisiensi penyelenggaraan kegiatan akademik 2. Memiliki daya respon yang tinggi terhadap perubahan yang terjadi 3. Departemen lebih fokus mengenai kompetensinya 4. Meningkatkan kapasitas institusi.

2.4. Belajar