Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum dapat diartikan juga sebagai perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus Kamus Bahasa Indonesia II, 1983. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Sudjipto, 2004. Menurut Brady 1995 dalam Sutjipto, Kurikulum adalah hasil mental curriculum sekumpulan ahli bidang studi, guru dan masyarakat belajar lainnya tentang apa yang direncanakan dan akan dilaksanakan oleh guru dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi KBK dapat diartikan sebagai konsep kurikulum yang dikembangkan Departemen Pendidikan Nasional RI untuk menggantikan kurikulum 1994. KBK dirancang sejak tahun 2000. KBK mulai diterapkan pada tahun 2004. Secara sederhana Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam mengembangkan kurikulum sekolah R. Nurhadi, 2004. Ada enam dimensi pengembangan kurikulum untuk pendidikan tinggi yaitu pengembangan ide dasar untuk kurikulum, pengembangan program, rencana perkuliahansatuan pembelajaran, pengalaman belajar, penilaian dan hasil. Keenam dimensi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu perencanaan kurikulum, implementasi kurikulum dan evaluasi kurikulum. Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengembangan pokok pikiranide kurikulum dimana wewenang menentukan pada pengambil kebijakan untuk suatu lembaga pendidikan. Implementasi kurikulum berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum di lapangan lembaga pendidikankelas dimana yang menjadi pengembang dan penentu adalah dosentenaga kependidikan. Evaluasi kurikulum merupakan kategori ketiga dimana kurikulum dinilai apakah kurikulum memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang sudah dirancang ataukah ada masalah lain baik berkenaan dengan salah satu dimensi ataukah keseluruhannya Nurhadi, 2004. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu Kepmendiknas No. 045U2002. Kompetensi juga diartikan sebagai hasil standar dari pekerjaan atau perilaku dalam peran kerja tertentu. Penilaian berbasis kompetensi berarti kumpulan bukti yang memadai mengenai hasil kerja atau kinerja pribadi seseorang untuk menunjukkan bahwa orang tersebut dapat melakukan atau berperilaku sesuai standar tertentu. Penilaian berbasis kompetensi menurut Nurhadi 2004, meliputi: 1. Fokus pada hasil; 2. Penialian bersifat individual; 3. Tidak ada nilai persentase; 4. Tidak ada perbandingan dengan hasil individu lain; 5. Semua standar persyaratan harus terpenuhi 6. Proses berkelanjutan mengarahkan pada pengembangan dan penilaian lebih lanjut 7. Penilaian hanya bersifat ’kompeten’ dan ’belum kompeten’ Berdasarkan Mangkuprawira 2006, di USA terdapat model kompetensi yang dikembangkan oleh Hay McBer, McBer, dalam Fletcher 2005, mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik individu. Kompetensi adalah sesuatu yang ”dikuasai” atau ”dimiliki” individu dan dibawa dalam menjalankan peran pekerjaannya. Menurut Sutjipto 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi dikembangkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dengan perubahan, pertentangan, ketidakpastian dan kerumut- rumitan dalam kehidupan. Penyusunan KBK ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten untuk membangun kehidupan dirinya, masyarakatnya, bangsanya dan negaranya. KBK mengakomodasikan berbagai kepentingan sosio-edukatif baik tingkat nasional maupun kepentingan dan kemampuan daerah bahkan sekolah. Berbasis berarti memfokuskan pada atau berdasarkan pada. Kompetensi didefinisikan sebagai hasil dari pengalaman dan pelatihan dari pada hasil yang dapat didemonstrasikan Brady, 1995 dalam Sutjipto. Definisi lain tentang kompetensi adalah sejumlah kemampuan yang dibutuhkan seseorang dalam melakukan sesuatu secara efektif. Kompetensi adalah performa yang tampak pada kemampuan yang ditunjukkan dan terukur. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang terefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak Depdiknas, 2003 dalam Sutjipto. Menurut Abdullah 2007, Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumberdaya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Inti dari KBK atau kurikulum 2004 adalah terletak pada empat aspek utama, yaitu: 1 kurikulum dan hasil belajar, 2 pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, 3 kegiatan belajar mengajar, 4 evaluasi dengan penilaian berbasis kelas. Penerapan KBK di lembaga pendidikan dalam hal ini IPB didukung oleh sistem mayor-minor. Hal ini berarti IPB berusaha mewujudkan SDM yang berkualitas yang memiliki kompetensi utama dan kompetensi pendukung.

2.3 Kurikulum Sistem Mayor-Minor