Rumput Gajahan Pemangkasan TINJAUAN PUSTAKA

6 vegetatif karena varietas ini tidak menghasilkan viable seeds. Tiffway 146 adalah salah satu jenis kultivar yang dikembangkan untuk memperoleh kualitas rumput yang baik.

2.3. Rumput Gajahan

Rumput gajahan atau Axonopus compressus disebut sebagai tropical carpetgrass. Rumput ini cocok untuk daerah yang memiliki tingkat perawatan yang rendah dan basah. Rumput ini biasa ditanam di sepanjang sisi jalan dan di daerah yang miring untuk mengatasi erosi. Tidak ada kultivar baru pada jenis ini. Seperti terlihat pada Gambar1., rumput ini memilki tekstur yang kasar karena daunnya yang lebar.

2.4. Pemangkasan

Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan utama dalam budidaya rumput yang dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas rumput selain pemupukan dan pengairan Turgeon, 1991. Pemangkasan adalah kegiatan budidaya paling dasar yang mempengaruhi kegiatan budidaya lainnya. Rumput dipangkas secara teratur untuk tujuan estetika dan fungsional. Pemangkasan secara teratur akan menghasilkan permukaan rumput yang seragam dan tekstur daun yang halus. Selain itu, pemangkasan juga akan meningkatkan densitas rumput. Peningkatan densitas akan menurunkan populasi gulma. Menurut Turgeon 1991, terdapat beberapa variabel dalam pemangkasan yang mempengaruhi kualitas lapangan rumput. Variabel tersebut adalah tinggi pangkas, frekuensi pemangkasan, dan pola pemangkasan. Selain itu, kualitas lapangan rumput dan kebutuhan budidaya dipengaruhi oleh pengangkatan dan pengembalian clippings pada saat pemangkasan. Tinggi pangkas adalah tinggi rumput setelah dipangkas. Pemilihan tinggi pangkas yang tepat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya spesies rumput yang dipangkas. Tinggi pangkas yang direkomendasikan untuk setiap jenis rumput berbeda-beda. Tinggi pangkas yang direkomendasikan untuk rumput Bermuda hibrida adalah 0.5 - 5.1 cm, sedangkan untuk rumput Gajahan adalah 2.5 – 5.0 cm. 7 Apabila rumput dipangkas terlalu rendah, crown akan rusak dan terlalu banyak togrowth yang hilang. Kemampuan tanaman untuk berfotosintesis menjadi terbatas apabila jumlah daun yang hilang banyak. Hasilnya adalah penurunan dalam sistem perakaran, penurunan sebagian cadangan makanan, dan rumput menjadi mudah rusak. Pemangkasan rumput terlalu tinggi juga memilki efek yang buruk. Daun yang lebih panjang berpotensi meningkatkan kehilangan air karena luas area permukaan daun yang lebih luas. Akibatnya, lingkungan dibawah daun akan menjadi lembab dan menimbulkan penyakit. Frekuensi pemangkasan ditentukan berdasarkan laju pertumbuhan rumput. Laju pertumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, tingkat perawatan, dan spesies serta kultivar yang mendukung rumput tersebut. Frekuensi pemangkasan biasanya ditentukan dengan hukum satu-per-tiga. Rumput sebaiknya dipangkas sesering mungkin sehingga tinggi rumput yang terpangkas dalam satu kali pemangkasan tidak lebih dari satu-per-tiga dari tinggi rumput. Pola pemangkasan akan mempengaruhi kualitas rumput. Perbedaan warna pada lapangan rumput sehingga membentuk sebuah pola dapat diperoleh melalui pemangkasan dengan tinggi pangkas yang bervariasi sesuai dengan pola warna yang diinginkan. Pola lapangan sepak bola terang dan gelap dapat diperoleh dengan cara mengkas lapangan rumput dengan tinggi pangkas yang berbeda. Daun atau batang rumput yang terpotong dari hasil pemangkasan rumput disebut clippings. Clippings dapat ditampung di kantung penampung yang terdapat pada mesin pemangkas. Apabila ukurannya kecil, sebaiknya ditingggalkan di lapangan atau tidak ditampung ke dalam kantung penampung. Clippings merupakan sumber nutrisi bagi tanaman. Pada keadaan kering, kandungan nitrogennya mencapai 3 sampai dengan 5. Penelitian menunjukkan bahwa rumput dapat memenuhi 25 sampai dengan 40 kebutuhan nitrogennya dengan memanfaatkan sumber nutrisi dari clippings. Clippings yang dihasilkan dengan frekuensi pemangkasan hukum satu-per- tiga berukuran kecil. Hal tersebut akan menguntungkan karena clippings akan jatuh dekat permukaan tanah dan tidak menyebabkan masalah estetika. Oleh 8 karena itu, proses dekomposisi akan cepat dan kontribusinya terhadap pembentukan thatch akan minimal. 2.5. Mesin Pemangkas Rumput Berbagai macam alat dapat digunakan untuk memangkas tanaman. Terdapat tiga prinsip dalam memangkas rumput, yaitu reel, rotary, dan flail. Mesin pemangkas yang paling banyak digunakan adalah mesin pemangkas dengan prinsip reel dan rotary. Gambar 2. Mesin pemangkas rumput yang ada di pasaran Mesin pemangkas yang memangkas rumput dengan prinsip reel disebut reel mower atau mesin pemangkas rumput tipe reel. Mesin ini memangkas rumput dengan cara menggunting sehingga diperoleh pemangkasan yang rapi. Pemangkas tipe ini cocok digunakan di lahan bergelombang yang membutuhkan hasil kerapihan dan keseragaman yang tinggi. Mesin pemangkas rumput tipe rotari atau rotary mower memangkas rumput berdasarkan impak pisau terhadap rumput free cutting dengan kecepatan putar yang tinggi. Pisau berputar horizontal sejajar dengan permukaaan tanah. Potrum SRT-03 Setyawijayanto, 2005 dan Potrum BBE-01 Renatho, 2009 adalah mesin-mesin pemangkas rumput tipe rotari yang 9 telah dikembangkan oleh Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

2.6. Mesin Pemangkas Rumput Potrum SRT-03