11 lahan rumput yang datar, dan memiliki penampung clippings. Potrum BBE-01
dapat dilihat pada Gambar 3.
2.8. Mesin Pangkas Rumput BBE-02
Potrum BBE-02 merupakan hasil modifikasi dari mesin pangkas rumput BBE-01 yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Teknik Pertanian. Selain
memperbaiki kekurangan yang terdapat pada Potrum BBE-01, modifikasi juga dilakukan pada beberapa bagian agar kinerja dari mesin ini menjadi lebih baik.
Bagian-bagian yang dimodifikasi adalah dudukan engine, roda, pengatur ketinggian, dan pisau.
Gambar 4. Mesin pemangkas rumput Potrum BBE-02 dengan kantung penampung A dan dengan clippings guard B
Modifikasi pada dudukan engine dilakukan agar berbagai macam jenis dan tipe engine brush cutter dapat digunakan, dipasang dan dilepas dalam waktu yang
relatif singkat dan mudah, serta menghasilkan getaran yang lebih kecil. Roda pada Potrum BBE-01 mempermudah operator saat belok, tapi sulit diatur pada saat
dioperasikan lurus. Pengaturan tinggi pangkas Potrum BBE-01 membutuhkan A
B
12 waktu yang lebih lama dari pada Potrum SRT-03. Modifikasi pada pisau
dilakukan agar diperoleh clippings yang lebih kecil.
Selain dilengkapi dengan kantung penampung clippings, mesin ini juga dilengkapi dengan clippings guard seperti terlihat pada Gambar 4. Clipping guard
digunakan apabila clippings ditinggalkan di lapangan atau tidak ditampung ke dalam kantung penampung agar dapat dimanfaatkan kembali oleh rumput sebagai
sumber nutrisi. Bagian ini berfungsi agar operator terlindung dari clippings yang terlempar karena putaran pisau.
2.9. Perancangan
Gambar 5. menunjukkan tahap-tahap dalam proses perancangan. Proses perancangan terdiri dari beberapa tahap antara lain: identifikasi masalah,
pengembanga ide awal, penyempurnaan ide, pengembangan konsep ide, pembuatan prototipe, uji prototipe, pembuatan prototipe yang baik, dan proses
produksi. Proses iteratif terjadi dalam proses perancangan yang memungkinkan perbaikan rancangan berdasarkan hasil pekerjaan sebelumnya.
Gambar 5. Diagram proses perancangan
Pengembangan Ide Awal Identifikasi Masalah
Pengembangan Konsep Ide Penyempurnaan Ide
Pembuatan Prototipe yang Baik Pembuatan Prototipe
Uji Prototipe
Proses Produksi Tidak
Tidak Ya
Dihentikan
13 Pada proses perancangan atau modifikasi, pengujian adalah salah satu tahap
yang perlu dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengatur pengembangan secara fungsional dan mengembangkan informasi yang cukup agar dapat dibandingkan
dengan target yang ingin dicapai. Walaupun tujuan utama pengujian adalah untuk memastikan bahwa hasil rancangan telah sesuai dengan target, hal lain yang juga
penting adalah mengetahui perubahan yang terjadi Ulman, 1992. Pada tahap tersebut, pengujian dilakukan terhadap prototipe dan hasil
pengujian dapat menentukan langkah selanjutnya dalam proses perancangan. Proses iteratif dilakukan apabila hasil pengujian tidak sesuai dengan target yang
telah ditentukan dan perbaikan rancangan mungkin untuk dilakukan. Sedangkan proses perancangan akan dihentikan apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa
target yang telah ditentukan tidak tercapai dan tidak mungkin dilakukan perbaikan. Pembuatan prototipe yang baik dilakukan apabila hasil pengujian
menunjukkan bahwa target telah tercapai dan tidak perlu dilakukan perbaikan.
2.10. Kinerja Mesin Pemangkas Rumput